Tafsir Jalalain Terjemah Surat Maryam ayat 61 sampai dengan 80
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
===========================
{ جنات عدن } إقامة بدل من الجنة { التي وعد الرحمن عباده بالغيب } حال أي غائبين عنها { إنه كان وعده } أي موعوده { مأتيا } بمعنى آتيا وأصله مأتوي أو موعوده هنا الجنة يأتيه أهله
061. (Yaitu surga Adn) menjadi tempat tinggal mereka. Lafaz 'Adn menjadi Badal daripada lafal Jannatin (yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun surga itu tidak tampak). Lafal Bil Ghaibi menjadi Hal, maksudnya walaupun surga itu tidak kelihatan oleh mereka. (Sesungguhnya janji Allah itu) yakni apa yang telah dijanjikan oleh-Nya (pasti akan ditepati). Lafal Ma'tiyyan maknanya Aatiyan; asalnya adalah Ma'tiwyun. Yang dimaksud dengan janji-Nya adalah surga yang akan ditempati oleh orang-orang yang berhak memasukinya.
{ لا يسمعون فيها لغوا } من الكلام { إلا } لكن يسمعون { سلاما } من الملائكة عليهم أو من بعضهم على بعض { ولهم رزقهم فيها بكرة وعشيا } أي على قدرهما في الدنيا وليس في الجنة نهار ولا ليل بل ضوء ونور أبدا
062. (Mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna di dalam surga) pembicaraan yang tak berarti (kecuali) mereka hanya mendengar (ucapan Salam) dari para Malaikat buat mereka, atau dari sebagian mereka kepada sebagian yang lain. (Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang) dalam perkiraan kedua waktu tersebut menurut perhitungan waktu di dunia, karena sesungguhnya di dalam surga itu tidak ada siang dan malam tetapi yang ada hanyalah cahaya dan nur yang abadi.
{ تلك الجنة التي نورث } نعطي وننزل { من عبادنا من كان تقيا } بطاعته ونزل لما تأخر الوحي أياما وقال النبي صلى الله عليه و سلم لجبريل : [ ما يمنعك أن تزورنا أكثر مما تزورنا ؟ ]
063. (Itulah surga yang akan Kami wariskan) Kami anugerahkan dan Kami tempatkan di dalamnya (kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa) yang berlaku taat kepada-Nya. Ayat berikut diturunkan ketika wahyu datang sangat terlambat selama beberapa hari, kemudian Nabi saw. berkata kepada malaikat Jibril ketika datang kepadanya, "Apakah gerangan yang menyebabkan engkau tidak menziarahi aku selama ini".
{ وما نتنزل إلا بأمر ربك له ما بين أيدينا } أي أمامنا من أمور الآخرة { وما خلفنا } من أمور الدنيا { وما بين ذلك } أي : ما يكون في هذاالوقت إلى قيام الساعة أي له علم ذلك جميعه { وما كان ربك نسيا } بمعنى ناسيا أي : تاركا لك بتأخير الوحي عنك
064. (Dan tidaklah kami turun melainkan dengan perintah Rabbmu, kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita) yakni berupa semua perkara akhirat (apa-apa yang ada di belakang kita) berupa semua perkara duniawi (dan apa-apa yang ada di antara keduanya) apa yang ada dalam waktu sekarang sampai dengan datangnya hari kiamat. Yang dimaksud ialah bahwa pengetahuan mengenai kesemuanya itu berada pada-Nya (dan tidaklah Rabbmu lupa) lafal Nasiyyan bermakna Naasiyan, maksudnya, Allah tidak akan meninggalkanmu disebabkan wahyu yang terlambat datang kepadamu.
هو { رب } مالك { السماوات والأرض وما بينهما فاعبده واصطبر لعبادته } أي : اصبر عليها { هل تعلم له سميا } أي مسمىبذلك ؟ لا
065. Dia adalah (Rabb) yang menguasai (langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya) bersikap sabarlah dalam menjalankan dua perkara tersebut. (Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia) yang patut disembah seperti Dia, tentu saja tidak.
{ ويقول الإنسان } المنكر للبعث أبي بن خلف أو الوليد بن المغيرة النازل فيه الآية : { أإذا } بتحقيق الهمزة الثانية وتسهيلها وإدخال ألف بينها بوجهيها وبين الأخرى { ما مت لسوف أخرج حيا } من القبر كما يقول محمد فالاستفهام بمعنى النفي أي : لا أحيا بعد الموت وما زائدة للتأكيد وكذا اللام ورد عليه بقوله تعالى :
066. (Dan berkata manusia,) mereka yang ingkar kepada adanya hari berbangkit, yaitu Ubay bin Khalaf atau Walid bin Mughirah, ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikapnya itu ("Betulkah apabila) dapat dibaca Aidza dan Ayidza (aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?") yakni akan dihidupkan kembali dari kuburan sebagaimana yang telah dikatakan oleh Muhammad. Kata tanya di sini mengandung makna Nafi atau kalimat negatif, maksudnya, Aku tidak akan dihidupkan kembali sesudah mati. Huruf Ma adalah Zaidah yang faedahnya untuk mengukuhkan kalimat, demikian pula huruf Lamnya. Kemudian Allah menyanggah perkataan mereka itu melalui firman-Nya:
{ يوم يتذكر الإنسان } أصله يتذكر أبدلت التاء ذالا وأدغمت في الذال وفي قراءة تركها وسكون الذال وضم الكاف { أنا خلقناه من قبل ولم يك شيئا } فيستدل بالابتداء على الإعادة
067. (Dan tidakkah manusia itu memikirkan) asal kata Yadzdzakkaru ini adalah Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diganti menjadi Dzal, lalu diidghamkan ke dalam huruf Dzal asal sehingga menjadi Yadzdzakkaru. Tetapi menurut qiraat yang lain dibaca Yadzkuru (bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedangkan ia tidak ada sama sekali) oleh karenanya mengapa ia tidak mengambil kesimpulan dari permulaan itu kepada pengembalian, yakni kembali kepada-Nya.
{ فوربك لنحشرنهم } أي المنكرين للبعث { والشياطين } أي نجمع كلا منهم وشيطانه في سلسلة { ثم لنحضرنهم حول جهنم } من خارجها { جثيا } على الركب جمع جاث وأصله جثوو أو جثوي من جثا يجثو أو يجثي لغتان
068. (Demi Rabbmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka) orang-orang yang ingkar kepada adanya hari berbangkit itu (bersama dengan setan) Kami mengumpulkan masing-masing dari mereka bersama setan-setannya dalam keadaan terbelenggu (kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam) dari luarnya (dengan berlutut) berjalan dengan lututnya. Lafal Jitsiyyan adalah bentuk jamak dari lafal jaatsin, asal katanya adalah Jitsuwwun atau Jitsuwyun yang akar katanya berasal dari Jatsaa-Yajtsuu atau Jatsaa Yajtsii. Ada dua pendapat sehubungan dengan lafal ini.
{ ثم لننزعن من كل شيعة } فرقة منهم { أيهم أشد على الرحمن عتيا } جراءة
069. (Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan) yakni setiap kelompok dari mereka (siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah) sangat berani berbuat durhaka kepada-Nya.
{ ثم لنحن أعلم بالذين هم أولى بها } أحق بجهنم الأشد وغيره منهم { صليا } دخولا واحتراقا فنبدأ بهم وأصله صلوي من صلي بكسر اللام وفتحها
070. (Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang lebih utama terhadapnya) lebih berhak terhadap Jahanam, yaitu orang yang sangat durhaka kepada-Nya dan orang-orang yang sama seperti mereka (untuk dimasukkan ke dalamnya) yang lebih utama masuk Jahanam dan lebih layak untuk menempatinya. Maka Kami memulai dengan mereka. Asal kata Shiliyyun adalah Shiliwyun, berasal dari Fi'il Shaliya atau Shalaa.
{ وإن } أي ما { منكم } أحد { إلا واردها } أي داخل جهنم { كان على ربك حتما مقضيا } حتمه وقضى به لا يتركه
071. (Dan tidak) (daripada kalian) seorang pun (melainkan mendatangi neraka itu) neraka Jahanam. (Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan) telah dipastikan dan telah diputuskan oleh-Nya, hal ini tidak akan diabaikan-Nya.
{ ثم ننجي } مشددا ومخففا { الذين اتقوا } الشرك والكفر منها { ونذر الظالمين } بالشرك والكفر { فيها جثيا } على الركب
072. (Kemudian Kami akan menyelamatkan) dapat dibaca Nunajjii dan Nunjii (orang-orang yang bertakwa) orang-orang yang memelihara dirinya dari kemusyrikan dan kekafiran, Kami akan selamatkan daripadanya (dan Kami akan membiarkan orang-orang yang zalim) orang-orang yang melakukan kemusyrikan dan kekafiran (di dalam neraka dalam keadaan berlutut) berdiri di atas lutut mereka.
{ وإذا تتلى عليهم } أي المؤمنين والكافرين { آياتنا } من القرآن { بينات } واضحات حال { قال الذين كفروا للذين آمنوا أي الفريقين } نحن وأنتم { خير مقاما } منزلا ومسكنا بالفتح من قام وبالضم من أقام { وأحسن نديا } بمعنى النادي وهو مجتمع القوم يتحدثون فيه يعنون نحن فنكون خيرا منكم قال تعالى :
073. (Dan apabila dibacakan kepada mereka) yaitu mereka orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir (ayat-ayat Kami) dari Alquran (yang terang) jelas keadaan dan maksudnya (niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan) kami dan kalian (yang lebih baik tempat tinggalnya) yaitu, tempat menetap dan rumahnya. Lafal Maqaaman berasal dari kata kerja Qaama, kalau dibaca Muqaaman berarti berasal dari kata kerja Aqaama (dan lebih indah tempat pertemuannya"). Lafal Nadiyyan bermakna An-Naadi artinya tempat berkumpulnya kaum, yang mereka berbincang-bincang di dalamnya. Mereka bermaksud bahwa kamilah yang lebih baik daripada kalian. Kemudian Allah berfirman,
{ وكم } أي كثيرا { أهلكنا قبلهم من قرن } أي أمة من الأمم الماضية { هم أحسن أثاثا } مالا ومتاعا { ورئيا } منظرا من الرؤية فكما أهلكناهم لكفرهم نهلك هؤلاء
074. ("Berapa banyak) alangkah banyaknya (umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka) yaitu umat-umat di masa silam (sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya) yakni harta bendanya lebih banyak dan perabotan rumah tangga mereka jauh lebih bagus (dan lebih sedap dipandang mata") lebih indah dipandang mata. Lafal Ri'yan berasal dari kata Ar-Ru'yah. Maksudnya, sebagaimana Kami telah membinasakan umat-umat dahulu disebabkan kekafirannya, maka Kami pun akan membinasakan mereka pula.
{ قل من كان في الضلالة } شرط جوابه { فليمدد } بمعنى الخبر أي يمد { له الرحمن مدا } في الدنيا يستدرجه { حتى إذا رأوا ما يوعدون إما العذاب } كالقتل والأسر { وإما الساعة } المشتملة على جهنم فيدخلونها { فسيعلمون من هو شر مكانا وأضعف جندا } أعوانا أهم أم المؤمنون وجندهم الشياطين وجند المؤمنين عليهم الملائكة
075. (Katakanlah! "Barang siapa yang berada di dalam kesesatan) kalimat ayat ini mengandung syarat sedangkan Jawabnya ialah (maka biarlah diperpanjang) kalimat perintah di sini bermakna kalimat berita, artinya hendaknya diperpanjang (tempo baginya oleh Yang Maha Pemurah dengan sesungguhnya) di dunia ini dengan memperturutkan apa yang ia kehendaki (sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa) seperti dibunuh dan ditahan (maupun kiamat) yang pengertiannya mencakup juga neraka Jahanam tempat mereka dimasukkan ke dalamnya (maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya") yakni pembantu-pembantunya; apakah mereka ataukah orang-orang yang beriman, pembantu-pembantu mereka adalah setan sedangkan pembantu-pembantu orang-orang yang beriman di dalam menghadapi mereka adalah para Malaikat.
{ ويزيد الله الذين اهتدوا } بالإيمان { هدى } بما ينزل عليهم من الآيات { والباقيات الصالحات } هي الطاعةتبقى لصاحبها { خير عند ربك ثوابا وخير مردا } أي ما يرد إليه ويرجع
بخلاف أعمال الكفار والخيرية هنا في مقابلة قولهم أي الفريقين خير مقاما
076. (Dan Allah akan menambah kepada mereka yang telah mendapat petunjuk) berkat iman mereka (hidayah) berkat ayat-ayat yang diturunkan kepada mereka (Dan amal-amal saleh yang kekal itu) yaitu ketaatan kepada Allah yang selalu dilakukan oleh seseorang (lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu dan lebih baik kesudahannya) akhir dan kesudahan daripadanya, berbeda dengan amal perbuatan orang-orang kafir. Pengertian perbandingan kebaikan di sini sebagai kebalikan daripada perkataan orang-orang kafir, yaitu ketika mereka mengatakan, "Manakah di antara kedua golongan yang lebih baik kedudukannya?"
{ أفرأيت الذي كفر بآياتنا } العاصي بن وائل { وقال } لخباب بن الأرت القائل له تبعث بعد الموت والمطالب له بمال { لأوتين } علىتقدير البعث { مالا وولدا } فأقضيك قال تعالى :
077. (Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami) maksudnya 'Ashi bin Wa'il (dan ia mengatakan,) kepada Khabbab bin Art yang mengatakan kepadanya, bahwa engkau kelak akan dibangkitkan hidup kembali sesudah mati. Pada saat itu Khabbab sedang menagih utang kepadanya ("Pasti aku akan diberi) seandainya aku dibangkitkan hidup kembali (harta dan anak") maka pada saat itu aku akan membayar utangku kepadamu. Allah berfirman menyanggahnya:
{ أطلع الغيب } أي أعلمه وأن يؤتى ما قاله واستغنى بهمزة الإستفهام عن همزة الوصل فحذفت { أم اتخذ عند الرحمن عهدا } بأن يؤتى ما قاله
078. (Adakah dia melihat yang gaib) apakah dia mengetahuinya sehingga ia berani mengatakan, bahwa dia akan diberi seperti apa yang dikatakannya itu. Lafal Aththala'a ini disebabkan sudah cukup hanya dengan memakai Hamzah Istifham, maka Hamzah Washalnya dibuang (atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?) sehingga ia berani mengatakan, bahwa Allah akan memberikan kepadanya apa yang telah dikatakannya itu.
{ كلا } أي لا يؤتى ذلك { سنكتب } نأمر بكتب { ما يقول ونمد له من العذاب مدا } نزيده بذلك عذابا فوق عذاب كفره
079. (Sekali-kali tidak) hal itu tidak akan diberikan kepadanya (Kami akan menulis) Kami memerintahkan untuk menuliskan (apa yang ia katakan itu dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab baginya) Kami akan menambahkan kepada azab kekafirannya azab yang lain, karena perkataannya itu.
{ ونرثه ما يقول } من المال والولد { ويأتينا } يوم القيامة { فردا } لا مال له ولا ولد
080. (Dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu) yaitu harta benda dan anak (dan ia akan datang kepada Kami) kelak pada hari kiamat (dengan seorang diri) dalam keadaan tidak punya harta benda dan tidak punya anak.
BERSAMBUNG
Back to The Title
Tidak ada komentar:
Posting Komentar