Video

Jumat, 17 Juni 2016

Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Fajr ayat 16 sampai dengan 30


Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Fajr ayat 16 sampai dengan 30

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


===========================


{ وأما إذا ما ابتلاه فقدر } ضيق { عليه رزقه فيقول ربي أهانن }

16. (Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu Dia membatasi) atau menyempitkan (rezekinya, maka dia berkata, "Rabbku menghinaku.")

{ كلا } ردع أي ليس الإكرام بالغنى والإهانة بالفقر وإنما هو بالطاعة والمعصية وكفار مكة لا ينتبهون لذلك { بل لا تكرمون اليتيم } لا يحسنون إليه مع غناهم أو لا يعطونه حقه من الميراث

17. (Sekali-kali tidak) kalimat ini merupakan hardikan, bahwa perkara yang sebenarnya tidaklah demikian, maksud dimuliakan itu dengan diberi kekayaan, dan dihina itu dengan diberi kemiskinan. Sesungguhnya seseorang itu menjadi mulia karena ketaatannya, dan menjadi terhina karena kemaksiatannya. Orang-orang kafir Mekah tidak memperhatikan hal ini (sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim) artinya kalian tidak pernah berbuat baik kepada anak-anak yatim, padahal kalian kaya atau kalian tidak memberikan harta waris yang menjadi hak anak-anak yatim.

{ ولا تحاضون } أنفسهم أو غيرهم { على طعام } أي إطعام { المسكين }

18. (Dan kalian tidak mengajak) diri kalian atau orang lain (memberi makan) (orang miskin.)

{ وتأكلون التراث } الميراث { أكلا لما } أي شديدا للمهم نصيب النساء والصبيان من الميراث مع نصيبهم منه أو مع مالهم

19. (Dan kalian memakan harta pusaka) harta peninggalan (dengan cara mencampur-aduk) tanpa segan-segan lagi, maksudnya kalian mencampur-baurkan harta warisan bagian wanita dan anak-anak dengan bagian kalian; atau kalian mencampur-baurkan harta warisan mereka dengan harta kalian sendiri.

{ وتحبون المال حبا جما } أي : كثيرا فلا ينفقونه وفي قراءة بالفوقانية في الأفعال الأربعة

20. (Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan) sehingga kalian merasa sayang untuk menafkahkannya di jalan kebaikan. Menurut suatu qiraat pada keempat Fi'il tadi, yaitu Laa Tukrimuuna, Laa Tahaadhdhuuna, Ta'kuluuna, dan Tuhibbuuna, dibaca Laa Yukrimuuna, Laa Yahaadhdhuuna, Ya'kuluuna, dan Yuhibbuuna. Makna ayat-ayat di atas berdasarkan bacaan pertama.

{ كلا } ردع لهم عن ذلك { إذا دكت الأرض دكا دكا } زلزلت حتى ينهدم كل بناء عليها وينعدم

21. (Jangan berbuat demikian) lafal Kallaa ini adalah kalimat cegahan supaya jangan melakukan hal-hal tersebut. (Apabila bumi diguncangkan berturut-turut) artinya secara terus-menerus sehingga hancur musnahlah semua bangunan-bangunan yang ada di permukaannya.

{ وجاء ربك } أي أمره { والملك } أي الملائكة { صفا صفا } حال أي مصطفين أو ذوي صفوف كثيرة

22. (Dan datanglah Rabbmu) yakni perintah-Nya (sedangkan malaikat-malaikat) lafal Al-Malak adalah bentuk mufrad dari lafal Al-Malaaikah (berbaris-baris) lafal Shaffan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan yakni, berbaris-baris atau membentuk barisan-barisan yang banyak.

{ وجيء يومئذ بجهنم } تقاد بسبعين ألف زمام كل زمام بأيدي سبعين ألف ملك لها زفير وتغيظ { يومئذ } بدل من إذا وجوابها { يتذكر الإنسان } أي الكافر ما فرط فيه { وأنى له الذكرى } إستفهام بمعنى النفي أي لا ينفعه تذكره ذلك

23. (Dan pada hari itu didatangkan neraka Jahanam) ditarik dengan memakai tujuh puluh ribu kendali, pada tiap-tiap kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat, neraka Jahanam terdengar gejolak dan gemuruhnya (pada hari itu) menjadi Badal dari lafal Idzaa dan Jawabnya (ingatlah manusia) maksudnya orang kafir ingat kepada apa yang telah dilalaikannya (akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya) Istifham atau lafal Annaa di sini bermakna Nafi, artinya penyesalannya pada saat itu tidak ada gunanya lagi.

{ يقول } مع تذكره { يا } للتنبيه { ليتني قدمت } الخبر والإيمان { لحياتي } الطيبة في الآخرة أو وقت حياتي في الدنيا

24. (Dia mengatakan) sewaktu ingat akan kesalahan-kesalahannya ("Alangkah baiknya) huruf Ya di sini bermakna Tanbih (sekiranya aku dahulu mengerjakan) amal kebaikan dan beriman (untuk hidupku ini") untuk kehidupan yang baik di akhirat, atau sewaktu aku hidup di dunia.

{ فيومئذ لا يعذب } بكسر الذال { عذابه } أي الله { أحد } أي لا يكله إلى غيره

25. (Maka pada hari itu tiada yang mengazab) dibaca Yu'adzdzibu dengan dikasrahkan huruf Dzalnya (seperti azab-Nya) seperti azab Allah (seseorang pun) artinya Dia tidak menyerahkannya kepada seseorang pun melainkan hanya kepada diri-Nya.

{ و } كذا { لا يوثق } بكسر الثاء { وثاقه أحد } وفي قراءة بفتح الذال والثاء فضمير عذابه ووثاقه للكافر والمعنى لا يعذب أحد مثل تعذيبه ولا يوثق مثل إيثاقه

26. (Dan) demikian pula (tiada yang dapat mengikat) dibaca Laa Yuutsiqu (seperti ikatannya, seseorang pun) menurut suatu qiraat lafal Laa Yu'adzdzibu dan lafal Laa Yuutsiqu dibaca Laa Yu'adzdzabu dan Laa Yuutsaqu dengan demikian maka Dhamir yang dikandung kedua lafal tersebut kembali kepada orang kafir. Lengkapnya, tiada seseorang pun yang diazab seperti azab yang ditimpakan kepada orang kafir, dan tiada seseorang pun yang diikat seperti ikatan yang dibelenggukan kepada orang kafir.

{ يا أيتها النفس المطمئنة } الآمنة وهي المؤمنة

27. (Hai jiwa yang tenang) atau yang aman, dimaksud adalah jiwa yang beriman.

{ ارجعي إلى ربك } يقال لها ذلك عند الموت أي إرجعي إلى أمره وإرادته { راضية } بالثواب { مرضية } عند الله بعملك أي جامعة بين الوصفين وهما حالان ويقال لها في القيامة :

28. (Kembalilah kepada Rabbmu) perkataan ini diucapkan kepadanya sewaktu ia menjelang mati; yakni kembalilah kamu kepada perintah dan kehendak-Nya (dengan hati yang puas) akan pahala yang kamu terima (lagi diridai) di sisi Allah maksudnya, semua amal perbuatanmu diridai di sisi-Nya. Jiwa yang beriman itu merasa puas dan diridai; kedudukan kedua lafal ini menjadi kata keterangan keadaan; kemudian dikatakan kepadanya pada hari kiamat nanti:

{ فادخلي في } جملة { عبادي } الصالحين

29. ("Maka masuklah ke dalam) jamaah (hamba-hamba-Ku) yang saleh.

{ وادخلي جنتي } معهم

30. (Dan masuklah ke dalam surga-Ku") bersama dengan hamba-hamba-Ku yang saleh.

BERSAMBUNG




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar