Video

Minggu, 12 Juni 2016

Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Hasyr ayat 11 sampai dengan 24


Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Hasyr ayat 11 sampai dengan 24

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


===========================


{ ألم تر } تنظر { إلى الذين نافقوا يقولون لإخوانهم الذين كفروا من أهل الكتاب } وهم بنو النضير وإخوانهم في الكفر { لئن } لام قسم في الأربعة { أخرجتم } من المدينة { لنخرجن معكم ولا نطيع فيكم } في خذلانكم { أحدا أبدا وإن قوتلتم } حذفت من اللام الموطئة { لننصرنكم والله يشهد إنهم لكاذبون }

11. (Apakah kamu tiada memperhatikan) tiada melihat (orang-orang yang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab) yaitu kepada Bani Nadhir dan saudara-saudara mereka yang kafir: ("Sesungguhnya jika) huruf lam di sini menunjukkan makna qasam dan demikian pula pada tempat-tempat lainnya yang semuanya ada di empat tempat (kalian diusir) dari Madinah (niscaya kami pun akan keluar bersama kalian, dan kami tidak akan patuh untuk menghinakan kalian) yakni untuk menjadikan kalian terhina (kepada siapa pun selama-lamanya, dan jika kalian diperangi) dari lafal wa in terbuang huruf lam yang menunjukkan makna permulaan (pasti kami akan membantu kalian." Dan Allah menyaksikan, bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta).

{ لئن أخرجوا لا يخرجون معهم ولئن قوتلوا لا ينصرونهم ولئن نصروهم } أي جاؤوا لنصرهم { ليولن الأدبار } واستغني بجواب القسم المقدر عن جواب الشرط في المواضع الخمسة { ثم لا ينصرون } أي اليهود

12. (Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tiada akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya) artinya mereka datang untuk menolong dan membantunya (niscaya mereka akan berpaling ke belakang) jawab qasam yang keberadaannya diperkirakan sudah memberikan pengertian yang cukup, tanpa harus menyebut jawab syarat pada kelima tempat tadi (kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan) yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi.

{ لأنتم أشد رهبة } خوفا { في صدورهم } أي المنافقين { من الله } لتأخير عذابه { ذلك بأنهم قوم لا يفقهون }

13. (Sesungguhnya kalian lebih ditakuti) lebih disegani (dalam hati mereka) dalam hati orang-orang munafik itu (daripada Allah) karena siksaan-Nya yang ditangguhkan. (Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti.

{ لا يقاتلونكم } أي اليهود { جميعا } مجتمعين { إلا في قرى محصنة أو من وراء جدر } سور وفي قراءة جدر { بأسهم } حربهم { بينهم شديد تحسبهم جميعا } مجتمعين { وقلوبهم شتى } متفرقة خلاف الحسبان { ذلك بأنهم قوم لا يعقلون }

14. (Mereka tidak akan memerangi kalian) yakni orang-orang Yahudi itu (dalam keadaan bersatu padu) maksudnya, secara serentak (kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok) yang tinggi. Menurut suatu qiraat lafal judurin dibaca jidaarin. (Permusuhan) peperangan (di antara sesama mereka sangat hebat. Kalian kira mereka itu bersatu sedangkan hati mereka berpecah belah) berbeda-beda, bertentangan dengan apa yang diduga. (Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti).

مثلهم في ترك الإيمان { كمثل الذين من قبلهم قريبا } بزمن قريب وهم أهل بدر من المشركين { ذاقوا وبال أمرهم } عقوبته في الدنيا من القتل وغيره { ولهم عذاب أليم } مؤلم في الآخرة

15. Perumpamaan mereka dalam hal tidak mau beriman (seperti orang-orang yang belum lama sebelum mereka) yakni sebagaimana orang-orang musyrik yang terlibat dalam perang Badar (yang telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka) sebagai hukuman-Nya di dunia, yaitu mereka mati terbunuh dan hukuman-hukuman yang lainnya yang mereka rasakan (dan bagi mereka azab yang pedih) siksaan yang menyakitkan kelak di akhirat.

مثلهم أيضا في سماعهم من المنافقين وتخلفهم عنهم { كمثل الشيطان إذ قال للإنسان اكفر فلما كفر قال إني بريء منك إني أخاف الله رب العالمين } كذبا منه ورياء

16. Dan juga perumpamaan mereka dalam hal mendengar dari orang-orang munafik, tetapi orang-orang munafik itu tidak mau mengikuti jejak mereka sesudahnya (seperti halnya setan; ia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu," maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam.") Padahal ia dusta dan hanya ria belaka.

{ فكان عاقبتهما } أي الغوي والمغوي وقرئ بالرفع اسم كان { أنهما في النار خالدين فيها وذلك جزاء الظالمين } أي الكافرين

17. (Maka adalah sesudah keduanya) yakni orang yang sesat dan orang yang disesatkan. Menurut suatu qiraat lafal 'aaqibatahumaa dibaca 'aaqibatuhumaa dengan memakai harakat damah di atas huruf ta, hal ini berarti sebagai isim dari lafal kaana (bahwa sesungguhnya keduanya masuk ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang lalim) orang-orang yang kafir.

{ يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد } ليوم القيامة { واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون }

18. (Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok) yakni untuk menghadapi hari kiamat (dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).

{ ولا تكونوا كالذين نسوا الله } تركوا طاعته { فأنساهم أنفسهم } أن يقدموا لها خيرا { أولئك هم الفاسقون }

19. (Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah) maksudnya tidak mau taat kepada-Nya (lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri) untuk melakukan perbuatan ketaatan dan perbuatan baik. (Mereka itulah orang-orang yang fasik).

{ لا يستوي أصحاب النار وأصحاب الجنة أصحاب الجنة هم الفائزون }

20. (Tidak sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung).

{ لو أنزلنا هذا القرآن على جبل } وجعل فيه تمييز كالإنسان { لرأيته خاشعا متصدعا } متشققا { من خشية الله وتلك الأمثال } المذكورة { نضربها للناس لعلهم يتفكرون } فيؤمنون

21. (Kalau sekiranya Kami menurunkan Alquran ini kepada sebuah gunung) lalu dijadikan-Nya pada gunung tersebut akal sebagaimana manusia (pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah) terbelah-belah (disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu) yang telah disebutkan di atas tadi (Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir) yang karenanya lalu mereka beriman.

{ هو الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب والشهادة هو الرحمن الرحيم }

22. (Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).

{ هو الله الذي لا إله إلا هو الملك القدوس } الطاهر عما لا يليق به { السلام } ذو السلامة من النقائص { المؤمن } المصدق رسله بخلق المعجزة لهم { المهيمن } من هيمن يهيمن إذا كان رقيبا على الشيء أي الشهيد على عباده بأعمالهم { العزيز } القوي { الجبار } جبر خلقه على ما أراد { المتكبر } عما لا يليق به { سبحان الله } نزه نفسه { عما يشركون } به

23. (Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci) dari semua apa yang tidak layak bagi keagungan dan kebesaran-Nya (Yang Maha Selamat) artinya Yang Bebas dari segala sifat-sifat kekurangan (Yang Maha Mengamankan) para rasul-rasul-Nya dengan menciptakan mukjizat bagi mereka (Yang Maha Memelihara) berasal dari lafal haimana-yuhaiminu, dikatakan demikian apabila seseorang selalu mengawasi sesuatu. Makna yang dimaksud ialah, Dia Maha Menyaksikan amal perbuatan hamba-hamba-Nya (Yang Maha Perkasa) yakni Yang Maha Kuat (Yang Maha Kuasa) untuk memaksa makhluk-Nya supaya menuruti apa yang dikehendaki-Nya (Yang Maha Agung) dari semua sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. (Maha Suci Allah) Dia memahasucikan Zat-Nya sendiri melalui ayat ini (dari apa yang mereka persekutukan) dengan-Nya.

{ هو الله الخالق البارئ } المنشئ من العدم { المصور له الأسماء الحسنى } التسعة والتسعون الوراد بها الحديث والحسنى مؤنث الأحسن { يسبح له ما في السماوات والأرض وهو العزيز الحكيم } تقدم أولها

24. (Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan) makhluk-Nya dari tiada (Yang membentuk rupa, hanya kepunyaan-Nyalah asma-asma yang paling baik) yang berjumlah sembilan puluh sembilan, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis. Lafal al-husna adalah bentuk muannats dari lafal al-ahsan. (Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) penafsirannya sebagaimana yang telah lalu.

BERSAMBUNG




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar