Video

Kamis, 30 Juli 2015

Hadits Abu Dawud Bab Adab Nomor 4470 sampai dengan 4508

Hadits Abu Dawud Bab Adab Nomor 4470 sampai dengan 4508

Topik Hadits:


  1. Bagaimana menulis surat kepada
    ahli dzimmah
  2. Penjelasan tentang berbakti kepada
    kedua orang tua
  3. Keutamaan mengurus
    anak yatim
  4. Menyantuni anak
    yatim
  5. Hak
    bertetangga
  6. Hak
    budak
  7. Hamba sahaya yang
    berbuat baik
  8. Menjelek-jelekkan hamba
    sahaya terhadap tuannya
  9. Penjelasan tentang
    minta izin
  10. Bagaimana minta
    izin

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَبَ إِلَى هِرَقْلَ مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ سَلَامٌ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى قَالَ ابْنُ يَحْيَى عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ أَبَا سُفْيَانَ أَخْبَرَهُ قَالَ فَدَخَلْنَا عَلَى هِرَقْلَ فَأَجْلَسَنَا بَيْنَ يَدَيْهِ ثُمَّ دَعَا بِكِتَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا فِيهِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ سَلَامٌ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى أَمَّا بَعْدُ

(ABUDAUD - 4470) : Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali dan Muhammad bin yahya keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menulis surat kepada Hiraklius yang berbunyi 'Dari Muhammad kepada Hiraklius pembesar Ramawi; keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk'." Ibnu Yahya berkata dari Ibnu Abbas bahwa Abu Sufyan memberitahunya, ia berkata; "kami menemui Heraklius lalu dia mempersilahkan kami duduk di depannya, kemudian ia meminta surat Rasulullah dan ternyata di dalamnya tertulis "bismillah (dengan menyebut nama Allah) dari Muhammad utusan Allah kepada Heraklius pembesar Romawi, keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk, amma ba'du (adapun sesudahnya aku katakan)."

Penjelasan tentang berbakti kepada kedua orang tua

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدَهُ إِلَّا أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ

(ABUDAUD - 4471) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan ia berkata; telah menceritakan kepadaku Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Seorang anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya hingga ia mendapati orang tuanya sebagai budak, lalu ia membeli dan membebaskannya."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي خَالِي الْحَارِثُ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَتْ تَحْتِي امْرَأَةٌ وَكُنْتُ أُحِبُّهَا وَكَانَ عُمَرُ يَكْرَهُهَا فَقَالَ لِي طَلِّقْهَا فَأَبَيْتُ فَأَتَى عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلِّقْهَا

(ABUDAUD - 4472) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Abu Dzi`b ia berkata; telah menceritakan kepadaku pamanku Al Harits dari Hamzah bin Abdulllah bin Umar dari Bapaknya ia berkata, "Aku mempunyai seorang isteri yang sangat aku cintai, akan tetapi Umar tidak menyukainya. Lalu ia berkata kepadaku, "Ceraikanlah ia." Tetapi aku menolaknya hingga ia datang menemui Nabi dan menceritakan hal itu kepada beliau. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Ceraikanlah ia."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَبَرُّ قَالَ أُمَّكَ ثُمَّ أُمَّكَ ثُمَّ أُمَّكَ ثُمَّ أَبَاكَ ثُمَّ الْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَسْأَلُ رَجُلٌ مَوْلَاهُ مِنْ فَضْلٍ هُوَ عِنْدَهُ فَيَمْنَعُهُ إِيَّاهُ إِلَّا دُعِيَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَضْلُهُ الَّذِي مَنَعَهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ قَالَ أَبُو دَاوُد الْأَقْرَعُ الَّذِي ذَهَبَ شَعْرُ رَأْسِهِ مِنْ السُّمِّ

(ABUDAUD - 4473) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Bahz bin hakim dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa yang paling aku perlakukan dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang terdekat, kemudian yang terdekat." Kemudian Rasulullah bersabda: "Tidaklah seseorang minta seatu kelebihan (nikmat) kepada tuannya, namun ia menolak meskipun yang diminta ada, maka pada hari kiamat kelak nikmat yang ia tahan tadi akan dipanggilkan untuknya dalam wujud seekor ular Aqra' (ganas)." Abu Dawud berkata, "Kata Al Aqra' adalah yang botak kepalanya disebabkan oleh racun."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ مُرَّةَ حَدَّثَنَا كُلَيْبُ بْنُ مَنْفَعَةَ عَنْ جَدِّهِ أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَبَرُّ قَالَ أُمَّكَ وَأَبَاكَ وَأُخْتَكَ وَأَخَاكَ وَمَوْلَاكَ الَّذِي يَلِي ذَاكَ حَقٌّ وَاجِبٌ وَرَحِمٌ مَوْصُولَةٌ

(ABUDAUD - 4474) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa berkata, telah menceritakan kepada kami Al Harits bin Murrah berkata, telah menceritakan kepada kami Kulaib bin Manfa'ah dari Kakeknya Bahwasanya ia pernah datang kepada Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, siapa yang paling aku perlakukan dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu, lalu bapakmu, lalu saudara perempuanmu, lalu saudara laki-lakimu, lalu kerabatmu yang wajib untuk engkau sambung silaturahminya."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ زِيَادٍ قَالَ أَخْبَرَنَا ح و حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ مُوسَى قَالَا حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ يَلْعَنُ أَبَا الرَّجُلِ فَيَلْعَنُ أَبَاهُ وَيَلْعَنُ أُمَّهُ فَيَلْعَنُ أُمَّهُ

(ABUDAUD - 4475) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far bin Ziyad ia berkata; telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Musa keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Bapaknya dari Humaid bin 'Abdurrahman dari Abdullah bin Amru ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya di antara dosa yang terbesar adalah seorang laki-laki yang melaknat kedua orang tuanya." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seorang laki-laki melaknat kedua orang tuanya?" beliau menjawab: "Ia melaknat bapak orang lain, hingga orang itu ganti melaknat bapaknya. Ia melaknat ibu orang lain, hingga orang itu ganti melaknat ibunya."

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَهْدِيٍّ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْمَعْنَى قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ أَسِيدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ عُبَيْدٍ مَوْلَى بَنِي سَاعِدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي أُسَيْدٍ مَالِكِ بْنِ رَبِيعَةَ السَّاعِدِيِّ قَالَ بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلَمَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا

(ABUDAUD - 4476) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mahdi dan Utsman bin Abu Syaibah dan Muhammad Ibnul 'Ala` secara makna, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari 'Abdurrahman bin Sulaiman dari Asid bin Ali bin Ubaid -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) bani Sa'idah- dari Bapaknya dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As Sa'idi ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah , tiba-tiba ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau. Laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?" beliau menjawab: "Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturahmi mereka dan memuliakan teman mereka."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُسَامَةَ بْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْمَرْءِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّيَ

(ABUDAUD - 4477) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' berkata, telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits bin Sa'd dari Yazid bin Abdullah bin Usamah Ibnul had dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik bakti adalah seseorang menyambung tali silaturahmi kepada orang-orang yang dicintai oleh bapaknya sepeninggalnya."

حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ قَالَ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ يَحْيَى بْنِ عُمَارَةَ بْنِ ثَوْبَانَ أَخْبَرَنَا عُمَارَةُ بْنُ ثَوْبَانَ أَنَّ أَبَا الطُّفَيْلِ أَخْبَرَهُ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْسِمُ لَحْمًا بِالْجِعِرَّانَةِ قَالَ أَبُو الطُّفَيْلِ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ غُلَامٌ أَحْمِلُ عَظْمَ الْجَزُورِ إِذْ أَقْبَلَتْ امْرَأَةٌ حَتَّى دَنَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَسَطَ لَهَا رِدَاءَهُ فَجَلَسَتْ عَلَيْهِ فَقُلْتُ مَنْ هِيَ فَقَالُوا هَذِهِ أُمُّهُ الَّتِي أَرْضَعَتْهُ

(ABUDAUD - 4478) : Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Ashim ia berkata; telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Yahya bin Umarah bin Tsauban berkata, telah mengabarkan kepada kami Umarah bin Tsauban bahwa Abu Ath Thufail mengabarkan kepadanya, "Ia berkata, "Aku melihat Nabi membagi-bagikan daging di Ji'irranah." Abu Thufail berkata, "Waktu itu aku masih kecil dan aku membawa tulang unta. Tiba-tiba datang seorang wanita mendekati Nabi , beliau kemudian mengelar selendang hingga wanita itu pun duduk di atasnya. Aku lalu bertanya, "Wanita itu siapa?" orang-orang menjawab, "Wanita itu adalah orang yang telah menyusui Rasulullah."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ السَّائِبِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ جَالِسًا فَأَقْبَلَ أَبُوهُ مِنْ الرَّضَاعَةِ فَوَضَعَ لَهُ بَعْضَ ثَوْبِهِ فَقَعَدَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَقْبَلَتْ أُمُّهُ مِنْ الرَّضَاعَةِ فَوَضَعَ لَهَا شِقَّ ثَوْبِهِ مِنْ جَانِبِهِ الْآخَرِ فَجَلَسَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ أَقْبَلَ أَخُوهُ مِنْ الرَّضَاعَةِ فَقَامَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَجْلَسَهُ بَيْنَ يَدَيْهِ

(ABUDAUD - 4479) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id Al Hamdani berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb ia berkata; telah menceritakan kepada Amru bin Al Harits bahwa Umar bin As Sa`ib menceritakan kepadanya, Bahwasanya telah sampai berita kepadanya, bahwa Rasulullah sedang duduk, lalu bapak sesusuannya datang. Beliau lalu menggelar sebagian kainnya hingga bapaknya bisa duduk. Lantas datang pula ibu susuannya, lalu beliau menggelar sebagian yang lain dari kain miliknya hingga ibunya duduk di atas kain tersebut. Setelah itu saudara laki-laki sesusuannya datang, Rasulullah kemudian bangkit dan mendudukkan saudaranya tersebut di depannya."

Keutamaan mengurus anak yatim

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ وَأَبُو بَكْرٍ ابْنَا أَبِي شَيْبَةَ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ عَنْ ابْنِ حُدَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ لَهُ أُنْثَى فَلَمْ يَئِدْهَا وَلَمْ يُهِنْهَا وَلَمْ يُؤْثِرْ وَلَدَهُ عَلَيْهَا قَالَ يَعْنِي الذُّكُورَ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَلَمْ يَذْكُرْ عُثْمَانُ يَعْنِي الذُّكُورَ

(ABUDAUD - 4480) : Telah menceritakan kepada kami Utsman dan Abu Bakar -keduanya anak Abu Syaibah- secara makna mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Abu Malik Al Asyja'i dari Ibnu Hudair dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Barangsiapa memiliki anak perempuan (atau saudara perempuan), ia tidak menguburkannya hidup-hidup, tidak menghinakannya, dan tidak melebihkan anak laki-laki di atas mereka, maka Allah akan memasukkan dia ke dalam surga." Utsman tidak menyebutkan lafadz 'laki-laki'."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ أَبِي صَالِحٍ عَنْ سَعِيدٍ الْأَعْشَى قَالَ أَبُو دَاوُد وَهُوَ سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مُكْمِلٍ الزُّهْرِيُّ عَنْ أَيُّوبَ بْنِ بَشِيرٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَالَ ثَلَاثَ بَنَاتٍ فَأَدَّبَهُنَّ وَزَوَّجَهُنَّ وَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ فَلَهُ الْجَنَّةُ حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ أَوْ ثَلَاثُ بَنَاتٍ أَوْ بِنْتَانِ أَوْ أُخْتَانِ

(ABUDAUD - 4481) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid berkata, telah menceritakan kepada kami Suhail -maksudnya Suhail bin Abu Shalih- dari Sa'id Al A'sya -Abu Dawud berkata; dia adalah Sa'id bin 'Abdurrahman bin Mukmil Az Zuhri- dari Ayyub bin Basyir Al Anshari dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Barangsiapa memelihara tiga orang anak wanita, lalu ia mendidik dan menikahkan mereka, serta berbuat baik kepada mereka. maka ia akan mendapatkan surga." Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dengan sanad ini, ia menyebutkan, "Tiga saudara perempuan, atau tiga anak perempuan, atau dua anak perempuan, atau dua saudara perempuan."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا النَّهَّاسُ بْنُ قَهْمٍ قَالَ حَدَّثَنِي شَدَّادٌ أَبُو عَمَّارٍ عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَامْرَأَةٌ سَفْعَاءُ الْخَدَّيْنِ كَهَاتَيْنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوْمَأَ يَزِيدُ بِالْوُسْطَى وَالسَّبَّابَةِ امْرَأَةٌ آمَتْ مِنْ زَوْجِهَا ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ حَبَسَتْ نَفْسَهَا عَلَى يَتَامَاهَا حَتَّى بَانُوا أَوْ مَاتُوا

(ABUDAUD - 4482) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' berkata, telah menceritakan kepada kami An Nahhas bin Qahm ia berkata; telah menceritakan kepadaku Syaddad Abu Ammar dari Auf bin Malik Al Asyja'i ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Kelak pada hari kiamat aku bersama wanita yang kedua pipinya kehitam-hitaman (karena sibuk bekerja dan tidak sempat berhias) seperti ini -Yazid memberi isyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk-. Yaitu seorang wanita janda yang ditinggal mati oleh suaminya; mempunyai kedudukan dan berwajah cantik, ia menahan dirinya (tidak menikah) untuk merawat anak-anaknya hingga mereka dewasa atau meninggal."

Menyantuni anak yatim

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ بْنِ سُفْيَانَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ أَبِي حَازِمٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ سَهْلٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَقَرَنَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ الْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ

(ABUDAUD - 4483) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah bin Sufyan berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz -maksudnya Abdul Aziz bin Abu Hazim- ia berkata; telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Sahl bahwa nabi bersabda: "Aku dan pemelihara anak yatim di dalam surga seperti ini -lalu beliau merapatkan antara dua jarinya; jari tengah dan jari telunjuk-."

Hak bertetangga

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى قُلْتُ لَيُوَرِّثَنَّهُ

(ABUDAUD - 4484) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Yahya bin Sa'id dari Abu Bakar bin Muhammad dari Amrah dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi bersabda: "Jibril selalu memberiku nasihat agar aku berbuat baik kepada tetangga hingga aku berkata 'sungguh ia akan ikut mewarisi'."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ بَشِيرٍ أَبِي إِسْمَعِيلَ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّهُ ذَبَحَ شَاةً فَقَالَ أَهْدَيْتُمْ لِجَارِي الْيَهُودِيِّ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

(ABUDAUD - 4485) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Basyir Abu Isma'il dari Mujahid dari Abdullah bin Amru Bahwasanya ia pernah menyembelih kambing, lalu ia berkata, "Hendaklah kalian beri tetanggaku yang Yahudi. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Jibril senantiasa memberiku nasihat agar aku berbuat baik kepada tetanggaku, hingga aku punya perkiraaan bahwa dia menjadi ahli warisnya."

حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ أَبُو تَوْبَةَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَيَّانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْكُو جَارَهُ فَقَالَ اذْهَبْ فَاصْبِرْ فَأَتَاهُ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَقَالَ اذْهَبْ فَاطْرَحْ مَتَاعَكَ فِي الطَّرِيقِ فَطَرَحَ مَتَاعَهُ فِي الطَّرِيقِ فَجَعَلَ النَّاسُ يَسْأَلُونَهُ فَيُخْبِرُهُمْ خَبَرَهُ فَجَعَلَ النَّاسُ يَلْعَنُونَهُ فَعَلَ اللَّهُ بِهِ وَفَعَلَ وَفَعَلَ فَجَاءَ إِلَيْهِ جَارُهُ فَقَالَ لَهُ ارْجِعْ لَا تَرَى مِنِّي شَيْئًا تَكْرَهُهُ

(ABUDAUD - 4486) : Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Nafi' Abu Taubah berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Hayyan dari Muhammad bin Ajlan dari Bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada nabi mengadukan tetangganya. Beliau lalu bersabda: "Hendaklah engkau pergi dan bersabarlah." Laki-laki itu kembali mendatangi nabi hingga dua atau tiga kali, beliau pun bersabda: "Pergilah, dan buanglah semua perabotmu ke jalan." Laki-laki itu kemudian membuang semua perabotnya ke jalan, hingga orang-orang bertanya kepadanya. Ia lalu mengabarkan kepada mereka tentang nasib yang dialaminya hingga mereka melaknat tentangganya tersebut dengan lakanat "Allah Akan melakukan hukuman kepadanya, dan menimpakan keburukan". Kemudian tetangga itu mendatangi laki-laki tersebut dan berkata, "Kembalilah pulang, engkau tidak akan lagi melihat sesuatu yang engkau benci dariku."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُتَوَكِّلِ الْعَسْقَلَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

(ABUDAUD - 4487) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutawakkil Al Asqalani berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia muliakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berbicara yang baik-baik, jika tidak bisa hendaklah ia diam."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ وَسَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ عُبَيْدٍ حَدَّثَهُمْ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي جَارَيْنِ بِأَيِّهِمَا أَبْدَأُ قَالَ بِأَدْنَاهُمَا بَابًا قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ شُعْبَةُ فِي هَذَا الْحَدِيثِ طَلْحَةُ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ

(ABUDAUD - 4488) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad dan Sa'id bin Manshur bahwa Al Harits bin Ubaid menceritakan kepada mereka dari Abu Imran Al Jauni dari Thalhah dari 'Aisyah radliallahu 'anha ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai dua tetangga, siapa dari mereka yang harus aku dahulukan (untuk berbuat baik)?" beliau menjawab: "Tetangga yang pintu rumahnya paling dekat denganmu." Abu Dawud berkata, "Syu'bah berkata dalam hadits ini, ada perawi bernama Thalhah, dia adalah seorang laki-laki yang berasal dari Quraisy."

Hak budak

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفُضَيْلِ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ أُمِّ مُوسَى عَنْ عَلِيٍّ عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ كَانَ آخِرُ كَلَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ اتَّقُوا اللَّهَ فِيمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

(ABUDAUD - 4489) : Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Fudhail dari Mughirah dari Ummu Musa dari Ali 'Alaissalam ia berkata, "Ucapan terakhir Rasulullah adalah, "Kerjakanlah shalat, kerjakanlah shalat, dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian."

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ الْمَعْرُورِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ رَأَيْتُ أَبَا ذَرٍّ بِالرَّبَذَةِ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ غَلِيظٌ وَعَلَى غُلَامِهِ مِثْلُهُ قَالَ فَقَالَ الْقَوْمُ يَا أَبَا ذَرٍّ لَوْ كُنْتَ أَخَذْتَ الَّذِي عَلَى غُلَامِكَ فَجَعَلْتَهُ مَعَ هَذَا فَكَانَتْ حُلَّةً وَكَسَوْتَ غُلَامَكَ ثَوْبًا غَيْرَهُ قَالَ فَقَالَ أَبُو ذَرٍّ إِنِّي كُنْتُ سَابَبْتُ رَجُلًا وَكَانَتْ أُمُّهُ أَعْجَمِيَّةً فَعَيَّرْتُهُ بِأُمِّهِ فَشَكَانِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ فَقَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ امْرُؤٌ فِيكَ جَاهِلِيَّةٌ قَالَ إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ فَضَّلَكُمْ اللَّهُ عَلَيْهِمْ فَمَنْ لَمْ يُلَائِمْكُمْ فَبِيعُوهُ وَلَا تُعَذِّبُوا خَلْقَ اللَّهِ

(ABUDAUD - 4490) : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid ia berkata; Aku melihat Abu Dzar di Rabadzah mengenakan kain beludru tebal, sementara budaknya juga mengenakan kain yang sama. Orang-orang pun berkata, "Wahai Abu Dzar, sekiranya engkau ambil kain yang dikenakan oleh budakmu lalu kamu pakai tentu itu akan manjadi perhiasan, lantas engkau beri budakmu itu dengan pakaian yang lain." Abu Dzar berkata, "Aku pernah menawan seorang laki-laki, sementara ibunya adalah seorang wanita 'Ajam (non Arab). Lalu laki-laki itu aku tukar dengan ibunya. Orang itu kemudian mengadukan aku kepada Rasulullah , beliau pun bersabda: "Wahai Abu Dzar, engkau ini laki-laki yang masih ada sisa-sisa sifat jahilliyah." Beliau melanjutkan lagi: "Mereka itu adalah saudara-saudara kalian, Allah melebihkan kalian atas mereka. maka siapa saja dari mereka yang tidak berbuat baik kepada kalian hendaklah kalian jual, dan jangan kalian siksa makhluk Allah."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ الْمَعْرُورِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى أَبِي ذَرٍّ بِالرَّبَذَةِ فَإِذَا عَلَيْهِ بُرْدٌ وَعَلَى غُلَامِهِ مِثْلُهُ فَقُلْنَا يَا أَبَا ذَرٍّ لَوْ أَخَذْتَ بُرْدَ غُلَامِكَ إِلَى بُرْدِكَ فَكَانَتْ حُلَّةً وَكَسَوْتَهُ ثَوْبًا غَيْرَهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِخْوَانُكُمْ جَعَلَهُمْ اللَّهُ تَحْتَ أَيْدِيكُمْ فَمَنْ كَانَ أَخُوهُ تَحْتَ يَدَيْهِ فَلْيُطْعِمْهُ مِمَّا يَأْكُلُ وَلْيَكْسُهُ مِمَّا يَلْبَسُ وَلَا يُكَلِّفْهُ مَا يَغْلِبُهُ فَإِنْ كَلَّفَهُ مَا يَغْلِبُهُ فَلْيُعِنْهُ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ نَحْوَهُ

(ABUDAUD - 4491) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid ia berkata, "Aku menemui Abu Dzar di Rabdzah, saat itu ia mengenakan kain yang sama dengan kain yang dikenakan oleh budaknya. Maka kami pun bertanya, "Wahai Abu Dzar! Sekiranya engkau ambil kain budakmu untuk engkau kenakan, lalu ia engkau berikan kain yang lain saja." Abu Dzar berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda: "(Mereka) adalah saudara-saudara kalian, Allah menjadikan mereka ada dalam tanggungan kalian. Maka barangsiapa yang saudaranya ada dalam tanggungannya, hendaklah ia beri makan sesuai dengan apa yang ia makan, dan memberinya pakaian sesuai dengan pakaian yang ia pakai. Jangan memberi beban di luar kemampuannya, jika ia memberi beban di atas kemampuannya, maka hendaklah ia menolongnya." Abu Dawud berkata, " Ibnu Numair meriwayatkannya dari Al A'masy seperti itu."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ كُنْتُ أَضْرِبُ غُلَامًا لِي فَسَمِعْتُ مِنْ خَلْفِي صَوْتًا اعْلَمْ أَبَا مَسْعُودٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى مَرَّتَيْنِ لَلَّهُ أَقْدَرُ عَلَيْكَ مِنْكَ عَلَيْهِ فَالْتَفَتُّ فَإِذَا هُوَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هُوَ حُرٌّ لِوَجْهِ اللَّهِ تَعَالَى قَالَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ لَمْ تَفْعَلْ لَلَفَعَتْكَ النَّارُ أَوْ لَمَسَّتْكَ النَّارُ حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ الْأَعْمَشِ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ نَحْوَهُ قَالَ كُنْتُ أَضْرِبُ غُلَامًا لِي أَسْوَدَ بِالسَّوْطِ وَلَمْ يَذْكُرْ أَمْرَ الْعَتْقِ

(ABUDAUD - 4492) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul 'Ala` ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim At taimi dari Bapaknya dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata, "Aku memukul budak milikku. Lalu aku mendengar suara dari arah belakang, "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! -Ibnul Mutsanna berkata; suara itu berulang hingga dua kali-. Sungguh, Allah lebih mampu atasmu dari pada kamu atas dia." Aku lalu menoleh ke belakang, dan ternyata orang yang berbicara itu adalah Nabi . Aku lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sekarang ia merdeka karena Allah Ta'ala." Beliau bersabda: "Sekiranya itu tidak kamu lakukan, sungguh neraka akan meratakanmu, atau beliau mengatakan, "neraka pasti akan membakarmu." Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari Al A'masy dengan sanad dan makna yang sama dengan hadits tersebut. Abu Mas'ud berkata, "Aku memukul budak hitam milikku dengan cambuk…. dan ia tidak menyebutkan tentang perintah untuk memerdekakan budak."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو الرَّازِيُّ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ مُوَرِّقٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَاءَمَكُمْ مِنْ مَمْلُوكِيكُمْ فَأَطْعِمُوهُ مِمَّا تَأْكُلُونَ وَاَكْسُوهُ مِمَّا تَلْبَسُونَ وَمَنْ لَمْ يُلَائِمْكُمْ مِنْهُمْ فَبِيعُوهُ وَلَا تُعَذِّبُوا خَلْقَ اللَّهِ

(ABUDAUD - 4493) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru Ar razi berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Mujahid dari Muwarriq dari Abu Dzar ia berkata, "Rasulullah bersabda: "Siapa saja dari budak kalian yang berlaku baik, maka berilah makan sesuai dengan yang kalian makan, dan berilah pakaian sesuai dengan pakaian yang kalian pakai. Dan siapa saja dari budak kalian yang tidak berlaku baik kepada kalian, maka juallah ia dan jangan kalian menyiksa makhluk Allah."

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ زُفَرَ عَنْ بَعْضِ بَنِي رَافِعِ بْنِ مَكِيثٍ عَنْ رَافِعِ بْنِ مَكِيثٍ وَكَانَ مِمَّنْ شَهِدَ الْحُدَيْبِيَةَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حُسْنُ الْمَلَكَةِ يُمْنٌ وَسُوءُ الْخُلُقِ شُؤْمٌ

(ABUDAUD - 4494) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Utsman bin Zufar dari Sebagian bani Rafi' bin Makits dari Rafi' bin Makits -dan ia adalah termasuk orang yang ikut menyaksikan perjanjian Hudaibiyah bersama Nabi - bahwa Nabi bersabda: "Berlaku baik kepada budak akan mendatangkan keberkahan, dan berlaku buruk akan membawa kesialan."

حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُصَفَّى حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ زُفَرَ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ رَافِعِ بْنِ مَكِيثٍ عَنْ عَمِّهِ الْحَارِثِ بْنِ رَافِعٍ بْنِ مَكِيثٍ وَكَانَ رَافِعٌ مِنْ جُهَيْنَةَ قَدْ شَهِدَ الْحُدَيْبِيَةَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حُسْنُ الْمَلَكَةِ يُمْنٌ وَسُوءُ الْخُلُقِ شُؤْمٌ

(ABUDAUD - 4495) : Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mushaffa berkata, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah berkata, telah menceritakan kepada kami Utsman bin Zufar ia berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Khalid bin Rafi' bin Makits dari pamannya Al Harits bin Rafi' bin Makits -Rafi' berasal dari Juhainah dan pernah menyaksikan perjanjian Hudaibiyah bersama Rasulullah - dari Rasulullah , beliau bersabda: "Berlaku baik kepada budak akan mendatangkan keberkahan, dan berlaku buruk akan membawa kesialan."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ الْهَمْدَانِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ وَهَذَا حَدِيثُ الْهَمْدَانِيِّ وَهُوَ أَتَمُّ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ جُلَيْدٍ الْحَجْرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمْ نَعْفُو عَنْ الْخَادِمِ فَصَمَتَ ثُمَّ أَعَادَ عَلَيْهِ الْكَلَامَ فَصَمَتَ فَلَمَّا كَانَ فِي الثَّالِثَةِ قَالَ اعْفُوا عَنْهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ سَبْعِينَ مَرَّةً

(ABUDAUD - 4496) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id Al Hamdani dan Ahmad bin Amru bin As Sarh - dan ini adalah hadits Al Hamdani- dan hadits lebih sempurna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Hani` Al Khaulani dari Al Abbas bin Julaid Al Hajari ia berkata; Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, berapa kali kami harus memberi maaf kepada seorang budak?" Beliau diam. Laki-laki itu kembali mengulangi pertanyaannya namun beliau tetap saja diam. Sehingga pada kali yang ketiga, beliau bersabda: "Berilah maaf kepadanya tujuh puluh kali dalam sehari."

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى الرَّازِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا ح و حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ الْفَضْلِ الْحَرَّانِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا عِيسَى حَدَّثَنَا فُضَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ غَزْوَانَ عَنْ ابْنِ أَبِي نُعْمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو الْقَاسِمِ نَبِيُّ التَّوْبَةِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَذَفَ مَمْلُوكَهُ وَهُوَ بَرِيءٌ مِمَّا قَالَ جُلِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَدًّا قَالَ مُؤَمَّلٌ حَدَّثَنَا عِيسَى عَنْ الْفُضَيْلِ يَعْنِي ابْنَ غَزْوَانَ

(ABUDAUD - 4497) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Ar Razi ia berkata; telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muammal Ibnul Fadhl Al Harrani ia berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa berkata, telah menceritakan kepada kami Fudhail -maksudnya Fudhail bin Ghazwan- dari Ibnu Abu Nu'm dari Abu Hurairah ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abul Qasim -Nabi - beliau bersabda: "Barangsiapa menuduh budaknya (zina) sementara budak itu berlepas diri dari tuduhan tersebut, maka pada hari kiamat ia akan dicambuk sebagai hukuman baginya." Muammal berkata, "Telah menceritakan kepada kami Isa dari Al Fudhail -maksudnya Fudhail bin Ghazwan-."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ قَالَ كُنَّا نُزُولًا فِي دَارِ سُوَيْدِ بْنِ مُقَرِّنٍ وَفِينَا شَيْخٌ فِيهِ حِدَّةٌ وَمَعَهُ جَارِيَةٌ لَهُ فَلَطَمَ وَجْهَهَا فَمَا رَأَيْتُ سُوَيْدًا أَشَدَّ غَضَبًا مِنْهُ ذَاكَ الْيَوْمَ قَالَ عَجَزَ عَلَيْكَ إِلَّا حُرُّ وَجْهِهَا لَقَدْ رَأَيْتُنَا سَابِعَ سَبْعَةٍ مِنْ وَلَدِ مُقَرِّنٍ وَمَا لَنَا إِلَّا خَادِمٌ فَلَطَمَ أَصْغَرُنَا وَجْهَهَا فَأَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعِتْقِهَا

(ABUDAUD - 4498) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Fudhail bin Iyadh dari Hushain dari Hilal bin Yasaf ia berkata, "Kami sedang singgah di rumah Suwaid bin Muqarrin, sementara di antara kami ada orang yang sudah tua dan mudah sekali marah. Orang tua itu membawa budak wanita yang kemudian menampar wajahnya. Maka aku tidak pernah melihat Suwaid marah seperti marahnya pada hari itu. Suwaid berkata, "tidak ada yang bisa kamu lakukan kecuali memerdekakannya. Sungguh, kami adalah tujuh bersaudara dari keurunan Muqarrin, kami tidak memiliki sesuatu kecuali seorang budak wanita. Lalu saudara kami yang paling muda memukul wajah budak itu, maka Nabi pun memerintahkan kami untuk memerdekakannya."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ كُهَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ سُوَيْدِ بْنِ مُقَرِّنٍ قَالَ لَطَمْتُ مَوْلًى لَنَا فَدَعَاهُ أَبِي وَدَعَانِي فَقَالَ اقْتَصَّ مِنْهُ فَإِنَّا مَعْشَرَ بَنِي مُقَرِّنٍ كُنَّا سَبْعَةً عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ لَنَا إِلَّا خَادِمٌ فَلَطَمَهَا رَجُلٌ مِنَّا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْتِقُوهَا قَالُوا إِنَّهُ لَيْسَ لَنَا خَادِمٌ غَيْرَهَا قَالَ فَلْتَخْدُمْهُمْ حَتَّى يَسْتَغْنُوا فَإِذَا اسْتَغْنَوْا فَلْيُعْتِقُوهَا

(ABUDAUD - 4499) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan ia berkata; telah menceritakan kepadaku Salamah bin Kuhail ia berkata; telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin ia berkata, "Aku pernah memukul mantan budak yang kami merdekakan, lalu ayahku memanggilnya dan juga memanggilku. Bapakku berkata kepada budak itu, "Balaslah ia! Pada masa Nabi kami adalah tujuh bersaudara, tetapi kami tidak mempunyai pelayan kecuali hanya seorang saja. Lalu ada salah seorang dari kami memukul budak itu, maka Rasulullah pun bersabda: "Merdekakanlah budak (wanita) itu." Mereka lantas menjawab, "Kami tidak memiliki budak kecuali hanya dia." Beliau bersabda: "Hendaklah budak itu membantu mereka hingga mereka tidak memerlukannya lagi (sudah dapat pengganti), jika sudah tidak membutuhkannya hendaklah mereka membebaskannya."

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَأَبُو كَامِلٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ فِرَاسٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ ذَكْوَانَ عَنْ زَاذَانَ قَالَ أَتَيْتُ ابْنَ عُمَرَ وَقَدْ أَعْتَقَ مَمْلُوكًا لَهُ فَأَخَذَ مِنْ الْأَرْضِ عُودًا أَوْ شَيْئًا فَقَالَ مَا لِي فِيهِ مِنْ الْأَجْرِ مَا يَسْوَى هَذَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ لَطَمَ مَمْلُوكَهُ أَوْ ضَرَبَهُ فَكَفَّارَتُهُ أَنْ يُعْتِقَهُ

(ABUDAUD - 4500) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad dan Abu Kamil ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Firas dari Abu Shalih Dzakwan dari Zadzan ia berkata, "Aku mendatangi Ibnu Umar, sementara ia pada waktu itu telah memerdekakan budak miliknya. Lalu ia mengambil sebatang kayu atau sesuatu dari tanah seraya berkata, "Ohh, tidakkah sebaiknya kudapatkan ganjaran yang setara dengan tongkat ini?" Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Siapa yang menampar atau memukul budaknya, maka kafarahnya adalah dengan memerdekakannya."

Hamba sahaya yang berbuat baik

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا نَصَحَ لِسَيِّدِهِ وَأَحْسَنَ عِبَادَةَ اللَّهِ فَلَهُ أَجْرُهُ مَرَّتَيْنِ

(ABUDAUD - 4501) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah bersabda: "Jika seorang budak taat kepada tuannya dan baik dalam beribadah kepada Allah, maka ia mendapatkan pahalanya dua kali."

Menjelek-jelekkan hamba sahaya terhadap tuannya

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ عَنْ عَمَّارِ بْنِ رُزَيْقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِيسَى عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَبَّبَ زَوْجَةَ امْرِئٍ أَوْ مَمْلُوكَهُ فَلَيْسَ مِنَّا

(ABUDAUD - 4502) : Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali berkata, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab dari Ammar bin Zuraiq dari Abdullah bin Isa dari Ikrimah dari Yahya bin Ya'mar dari Abu Hurairah ia berkata, 'Rasulullah bersabda: "Barangsiapa menzinai isteri atau budak orang lain maka ia budak dari golonganku, "

Penjelasan tentang minta izin

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ مِنْ بَعْضِ حُجَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِشْقَصٍ أَوْ مَشَاقِصَ قَالَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْتِلُهُ لِيَطْعَنَهُ

(ABUDAUD - 4503) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ubaidullah bin Abu Bakar dari Anas bin Malik berkata, "Ada seseorang yang mengintip sebagian kamar Nabi . Maka Rasulullah bangkit ke arah orang itu dengan membawa panah, atau beberapa anak panah, dan seakan aku melihat Rasulullah mengendap-endap untuk menikamnya."

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ اطَّلَعَ فِي دَارِ قَوْمٍ بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ فَفَقَئُوا عَيْنَهُ فَقَدْ هَدَرَتْ عَيْنُهُ

(ABUDAUD - 4504) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail dari Bapaknya ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengintip rumah suatu kaum tanpa seizin mereka lalu mereka mencongkel matanya, maka telah sia-sialah matanya (tidak ada jaminan qishas)."

حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمُؤَذِّنُ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ سُلَيْمَانَ يَعْنِي ابْنَ بِلَالٍ عَنْ كَثِيرٍ عَنْ الْوَلِيدِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا دَخَلَ الْبَصَرُ فَلَا إِذْنَ

(ABUDAUD - 4505) : Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Sulaiman Al Muadzdzin berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Sulaiman -maksudnya Sulaiman bin Bilal- dari Katsir dari Al Walid dari Abu Hurairah Bahwa Nabi bersabda: "Jika (pandangan) mata telah masuk (ke dalam rumah), maka tidak ada izin (seperti masuk tanpa izin)."

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ طَلْحَةَ عَنْ هُزَيْلٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ قَالَ عُثْمَانُ سَعْدٌ فَوَقَفَ عَلَى بَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُ فَقَامَ عَلَى الْبَابِ قَالَ عُثْمَانُ مُسْتَقْبِلَ الْبَابِ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَكَذَا عَنْكَ أَوْ هَكَذَا فَإِنَّمَا الِاسْتِئْذَانُ مِنْ النَّظَرِ حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ رَجُلٍ عَنْ سَعْدٍ نَحْوَهُ عَنْ النَّبِيِّ

(ABUDAUD - 4506) : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh dari Al A'masy dari Thalhah dari Huzail ia berkata, "Seorang laki-laki datang - Sa'd berkata; - dan berhenti di depan pintu Nabi untuk minta izin masuk, maka ia pun berdiri di depan pintu -Utsman menyebutkan; menghadap ke arah pintu-. Lalu Nabi bersabda kepadanya: "Jauhilah olehmu seperti ini (berdiri di depan pintu). Atau beliau mengatakan: "Seperti ini jangan kamu lakukan, hanyasanya diperintahkan untuk izin karena menjaga dari pandangan." Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Dawud Al Hafari dari Sufyan dari Al A'masy dari Thalhah bin Musharrif dari seorang laki-laki dari Sa'd seperti itu, dari Nabi ."

Bagaimana minta izin

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا ابْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ أَبِي سُفْيَانَ أَنَّ عَمْرَو بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ أَخْبَرَهُ عَنْ كَلَدَةَ بْنِ حَنْبَلٍ أَنَّ صَفْوَانَ بْنَ أُمَيَّةَ بَعَثَهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَبَنٍ وَجَدَايَةٍ وَضَغَابِيسَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَعْلَى مَكَّةَ فَدَخَلْتُ وَلَمْ أُسَلِّمْ فَقَالَ ارْجِعْ فَقُلْ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ بَعْدَمَا أَسْلَمَ صَفْوَانُ بْنُ أُمَيَّةَ قَالَ عَمْرٌو وَأَخْبَرَنِي ابْنُ صَفْوَانَ بِهَذَا أَجْمَعَ عَنْ كَلَدَةَ بْنِ حَنْبَلٍ وَلَمْ يَقُلْ سَمِعْتُهُ مِنْهُ قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ أُمَيَّةُ بْنُ صَفْوَانَ وَلَمْ يَقُلْ سَمِعْتُهُ مِنْ كَلَدَةَ بْنِ حَنْبَلٍ و قَالَ يَحْيَى أَيْضًا عَمْرُو بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ كَلَدَةَ بْنَ الْحَنْبَلِ أَخْبَرَهُ

(ABUDAUD - 4507) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Ashim berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami yahya bin habib berkata, telah menceritakan kepada kami Rauh dari Ibnu Juraij ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Amru bin Abu Sufyan bahwa Amru bin Abdullah bin Shafwan mengabarkan kepadanya dari Kaldah bin Hanbal bahwa Shafwan bin Umayyah mengutusnya menemui Rasulullah membawa susu, anak kijang dan anak rubah. Saat itu Nabi sedang berada di perbukitan Makkah. Lalu aku masuk tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu, maka beliau pun bersabda: "Kembali dan ucapkanlah; Assalamu Alaikum." Kejadian itu setelah Shafwan bin Umayyah masuk Islam.", Amru berkata; " Ibnu Shafwan memberitahukan ini semua kepadaku dari Kaladah bin Hanbal, dan ia tidak berkata; aku mendengarnya darinya (Kaldah).", Abu Dawud berkata; "Yahya bin Habib mengatakan; Umayyah bin Shafwan tidak mengatakan; aku mendengarnya dari Kaldah bin Hanbal, dan Yahya juga berkata; Amru bin Abdullah bin Shafwan memberitahunya bahwa Kaldah bin Al Hanbal telah mengabarkan kepadanya."

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ رِبْعِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا رَجُلٌ مَنْ بَنِي عَامِرٍ أَنَّهُ اسْتَأْذَنَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي بَيْتٍ فَقَالَ أَلِجُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِخَادِمِهِ اخْرُجْ إِلَى هَذَا فَعَلِّمْهُ الِاسْتِئْذَانَ فَقُلْ لَهُ قُلْ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَأَدْخُلُ فَسَمِعَهُ الرَّجُلُ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَأَدْخُلُ فَأَذِنَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ قَالَ حُدِّثْتُ أَنَّ رَجُلًا مَنْ بَنِي عَامِرٍ اسْتَأْذَنَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَعْنَاهُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَكَذَلِكَ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ رِبْعِيٍّ وَلَمْ يَقُلْ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي عَامِرٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ رِبْعِيٍّ عَنْ رَجُلٍ مَنْ بَنِي عَامِرٍ أَنَّهُ اسْتَأْذَنَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَعْنَاهُ قَالَ فَسَمِعْتُهُ فَقُلْتُ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَأَدْخُلُ

(ABUDAUD - 4508) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Manshur dari Rib'i ia berkata; telah menceritakan kepada kami seorang laki-laki dari Bani Amir Bahwasanya ia pernah minta izin kepada Nabi saat beliau di dalam rumah. Ia berkata, "Bolehkah saya masuk?" Nabi lalu berkata kepada pelayannya: "Temuilah orang ini dan ajari dia cara minta izin. Suruh dia mengucapkan 'Assalamu 'Alaikum, bolehkah saya masuk?" laki-laki itu mendengar perkataan Nabi hingga ia pun mengucapkan, "Assalamu 'Alaikum, bolehkah saya masuk?" Akhirnya Nabi memberi izin, dan ia pun masuk." Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari dari Abul Ahwash dari Manshur dari Rib'I bin Hirasy ia berkata; Aku mendapat cerita bahwa ada seorang laki-laki dari bani Amir memohon izin kepada Nabi .. maka ia menceritakan dengan makna yang sama dengan hadits tersebut. Abu Dawud berkata, "Seperti itu pula, telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Manshur dari Rib'i dan ia tidak menyebutkan 'dari seorang laki-laki bani Amir'. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Rib'i dari seorang laki-laki bani Amir Bahwasanya ia memohon izin kepada Nabi , dengan makna yang sama. Ia berkata, "Aku mendengar ucapan beliau, maka aku pun mengucapkan, "Assalamu 'Alaikum, bolehkah aku masuk? '


. . . . . . . . .




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar