Topik Hadits:
- Makan pada Hari Raya Adlha (Qurban).
- Do'a Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam: “Ya Allah, Timpakanlah Kepada Mereka Paceklik Sebagaimana Pernah Menimpa Kaum Nabi Yusuf AS...”.
- Pelaksanaan Shalat Istisqa' di Masjid Jami'.
- Berdo'a Memohon Turunnya Hujan di atas Mimbar.
- Do'a Yang Dibaca ketika Jalan-Jalan Terhalang Karena Banjir Akibat Hujan Yang Terus Menerus.
- Do'a Ketika Hujan Lebat Terus Menerus: “Ya Allah, Turunkanlah Di Sekitar Kami Saja dan Jangan Sampai Menimbulkan Bencana Kepada Kami...”.
- Imam Mengangkat Tangan Ketika Berdo'a Istisqa'.
- Do'a Yang Dibaca Ketika Terjadi Gempa Bumi dan atau Terjadinya Tanda-Tanda Kekuasaan Allah Ta'ala.
- Shalat Saat Terjadi Gerhana Matahari.
- Khuthbah Imam dalam Shalat Gerhana.
Makan pada Hari Raya Adlha (Qurban)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
خَطَبَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَضْحَى بَعْدَ الصَّلَاةِ فَقَالَ مَنْ صَلَّى صَلَاتَنَا وَنَسَكَ نُسُكَنَا فَقَدْ أَصَابَ النُّسُكَ وَمَنْ نَسَكَ قَبْلَ الصَّلَاةِ فَإِنَّهُ قَبْلَ الصَّلَاةِ وَلَا نُسُكَ لَهُ فَقَالَ أَبُو بُرْدَةَ بْنُ نِيَارٍ خَالُ الْبَرَاءِ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنِّي نَسَكْتُ شَاتِي قَبْلَ الصَّلَاةِ وَعَرَفْتُ أَنَّ الْيَوْمَ يَوْمُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَأَحْبَبْتُ أَنْ تَكُونَ شَاتِي أَوَّلَ مَا يُذْبَحُ فِي بَيْتِي فَذَبَحْتُ شَاتِي وَتَغَدَّيْتُ قَبْلَ أَنْ آتِيَ الصَّلَاةَ قَالَ شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّ عِنْدَنَا عَنَاقًا لَنَا جَذَعَةً هِيَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ شَاتَيْنِ أَفَتَجْزِي عَنِّي قَالَ نَعَمْ وَلَنْ تَجْزِيَ عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ
menyampaikan khutbah pada hari Raya Qurban ('Iedul Adlha) setelah melaksankan shalat. Beliau bersabda: "Barangsiapa melaksanakan shalat seperti shalat kami dan melaksanakan manasik seperti manasik kami maka dia telah melaksanakan manasik (menyembelih kurban). Dan barangsiapa menyembelih kurban sebelum shalat berarti dia malaksanakannya sebelum shalat, dan berarti dia belum melaksanakan manasik (berkurban)." Abu Burdah bin Niyar, paman Al Bara', berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah menyembelih dua ekor kambing sebelum shalat, dan yang aku ketahui bahwa hari ini adalah hari kita bergembira dengan makan dan minum. Dan aku menyukai bila dua ekor kambingku itu menjadi yang pertama disembelih di rumahku lalu aku memasaknya dan menikmatinya sebelum aku berangkat untuk shalat!" Beliau bersabda: "Kambingmu setatusnya adalah kambing yang disembelih untuk diambil dagingnya (bukan daging kurban)." Laki-laki itu berkata lagi, "Wahai Rasulullah, kami masih memiliki anak kambing yang dia lebih kami cintai dari dua ekor kambing tadi. Apakah aku dibolehkan berkurban dengannya?" Nabi
menjawab: "Ya. Akan tetapi tidak boleh untuk seorangpun setelah kamu."(HR. BUKHARI NO - 902, 930. ABU DAWUD NO - 2418. NASA'I NO - 1563.)
Do'a Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam: “Ya Allah, Timpakanlah Kepada Mereka Paceklik Sebagaimana Pernah Menimpa Kaum Nabi Yusuf AS...”
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ
إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا رَأَى مِنْ النَّاسِ إِدْبَارًا قَالَ اللَّهُمَّ سَبْعٌ كَسَبْعِ يُوسُفَ فَأَخَذَتْهُمْ سَنَةٌ حَصَّتْ كُلَّ شَيْءٍ حَتَّى أَكَلُوا الْجُلُودَ وَالْمَيْتَةَ وَالْجِيَفَ وَيَنْظُرَ أَحَدُهُمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرَى الدُّخَانَ مِنْ الْجُوعِ فَأَتَاهُ أَبُو سُفْيَانَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّكَ تَأْمُرُ بِطَاعَةِ اللَّهِ وَبِصِلَةِ الرَّحِمِ وَإِنَّ قَوْمَكَ قَدْ هَلَكُوا فَادْعُ اللَّهَ لَهُمْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى
{ فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ }
إِلَى قَوْلِهِ
{إِنَّكُمْ عَائِدُونَ يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَى إِنَّا مُنْتَقِمُونَ}
فَالْبَطْشَةُ يَوْمَ بَدْرٍ وَقَدْ مَضَتْ الدُّخَانُ وَالْبَطْشَةُ وَاللِّزَامُ وَآيَةُ الرُّومِ
bersabda ketika melihat orang-orang berpaling (dari Islam): "Ya Allah, timpakanlah kepada mereka masa paceklik tujuh tahun seperti kejadian zaman Yusuf." Maka terjadilah masa paceklik tersebut dimana tidak ada tunbuhan-tunbuhan yang tumbuh sehingga mereka memakan kulit, bangkai dan barang-barang busuk. Kemudian ada seorang dari mereka yang memandang ke langit melihat awan lantaran lapar. Lalu Abu Sufyan menemui beliau seraya berkata, "Ya Muhammad, kamu adalah orang yang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung silaturrahim, kaummu telah binasa, maka mintalah kepada Allah untuk mereka." Allah lalu berfirman: '(Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata) hingga firman-Nya: '(Sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (Ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami adalah pemberi balasan) ' (Qs. Ad Dukhaan: 10-16). Siksaan (hantaman yang keras) adalah saat mereka terbunuh dalam perang Badar. Dan saat awan gelap sudah berlalu."(HR. BUKHARI NO - 952, 4325, 4401, 4435, 4448, 4449. AHMAD NO - 3895. MUSLIM NO - 5006. NASA'I NO - 3177.)
Pelaksanaan Shalat Istisqa' di Masjid Jami'
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو ضَمْرَةَ أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ
يَذْكُرُ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا قَالَ أَنَسُ وَلَا وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلَا قَزَعَةً وَلَا شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلَا دَارٍ قَالَ فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ قَالَ وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ قَالَ فَانْقَطَعَتْ وَخَرَجْنَا نَمْشِي فِي الشَّمْسِ
قَالَ شَرِيكٌ فَسَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَهُوَ الرَّجُلُ الْأَوَّلُ قَالَ لَا أَدْرِي
sedang menyampaikan khutbah. Orang itu kemudian menghadap ke arah Rasulullah
serata berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah habis dan jalan-jalan terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!" Anas berkata, "Maka Rasulullah
mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: "Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan." Anas melanjutkan kisahnya, "Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikitpun awan baik yang tebal maupun yang tipis. Juga tidak ada antara tempat kami dan bukit itu rumah atau bangunan satupun. Tiba-tiba dari bukit itu tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke tengah langit, awan itupun menyebar dan hujan pun turun." Anas melanjutkan, "Demi Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari. Kemudian pada Jum'at berikutnya, orang itu masuk kembali dari pintu yang sama dan Rasulullah
sedang berdiri menyampaikan khutbahnya. Kemudian orang itu menghadap beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan-jalanpun terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menahan hujan!" Anas berkata, "Rasulullah
lantas mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah di atas bukit-bukit, gunung-gunung, bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan." Anas berkata, "Maka hujan berhenti. Kami lalu keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari." Syarik berkata, "Aku bertanya kepada Anas bin Malik, 'Apakah laki-laki itu adalah laki-laki yang pertama? ' Anas menjawab, 'Aku tak tahu'."(HR. BUKHARI NO - 957, 958. NASA'I NO - 1510.)
Berdo'a Memohon Turunnya Hujan di atas Mimbar
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَحَطَ الْمَطَرُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَسْقِيَنَا فَدَعَا فَمُطِرْنَا فَمَا كِدْنَا أَنْ نَصِلَ إِلَى مَنَازِلِنَا فَمَا زِلْنَا نُمْطَرُ إِلَى الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ قَالَ فَقَامَ ذَلِكَ الرَّجُلُ أَوْ غَيْرُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَصْرِفَهُ عَنَّا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا قَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ السَّحَابَ يَتَقَطَّعُ يَمِينًا وَشِمَالًا يُمْطَرُونَ وَلَا يُمْطَرُ أَهْلُ الْمَدِينَةِ
sedang berkhutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba ada seorang laki-laki mendatangi beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, hujan sudah lama tidak turun, berdo'alah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kita." Maka beliau pun berdoa hingga hujan pun turun, dan hampir-hampir kami tidak bisa pulang ke rumah kami. Dan hujan terus turun hingga hari Jum'at berikutnya." Anas bin Malik berkata, "Laki-laki itu atau lelaki lain berdiri lalu berkata, "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah agar hujan segera dialihkan dari kami." Maka Rasulullah
berdoa: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahyakan kami." Anas bin Malik berkata, "Sungguh aku melihat awan berpencar ke kanan dan kiri, lalu hujan turun namun tidak menghujani penduduk Madinah."(HR. BUKHARI NO - 959, 975, 5628, 5866. AHMAD NO - 12841, 12546. MUSLIM NO - 1493. NASA'I NO - 1510.)
Do'a Yang Dibaca ketika Jalan-Jalan Terhalang Karena Banjir Akibat Hujan Yang Terus Menerus
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمُطِرُوا مِنْ جُمُعَةٍ إِلَى جُمُعَةٍ فَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَهَدَّمَتْ الْبُيُوتُ وَتَقَطَّعَتْ السُّبُلُ وَهَلَكَتْ الْمَوَاشِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ عَلَى رُءُوسِ الْجِبَالِ وَالْآكَامِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ فَانْجَابَتْ عَنْ الْمَدِينَةِ انْجِيَابَ الثَّوْبِ
lalu berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah rusak dan jalan-jalan terputus, maka berdo'alah kepada Allah." Rasulullah
lalu berdoa hingga hujan pun turun kepada kami dari hari Jum'at ke Jum'at berikutnya. Kemudian datang lagi seorang laki-laki kepada Rasulullah
seraya berkata, "Wahai Rasulullah, rumah-rumah telah roboh, jalan-jalan terputus dan harta benda rusak!" Maka Rasulullah
pun berdoa: "Ya Allah turunkanlah di puncak-puncak gunung, perbukitan, jurang-jurang yang dalam serta tempat-tempat tumbuhnya pepohonan." Maka awan itu pun menjauh dari Madinah seperti kain."(HR. BUKHARI NO - 961, 963. MALIK NO - 404. NASA'I NO - 1487.)
Do'a Ketika Hujan Lebat Terus Menerus: “Ya Allah, Turunkanlah Di Sekitar Kami Saja dan Jangan Sampai Menimbulkan Bencana Kepada Kami...”
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَوْمَ جُمُعَةٍ فَقَامَ النَّاسُ فَصَاحُوا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَحَطَ الْمَطَرُ وَاحْمَرَّتْ الشَّجَرُ وَهَلَكَتْ الْبَهَائِمُ فَادْعُ اللَّهَ يَسْقِينَا فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا مَرَّتَيْنِ وَايْمُ اللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً مِنْ سَحَابٍ فَنَشَأَتْ سَحَابَةٌ وَأَمْطَرَتْ وَنَزَلَ عَنْ الْمِنْبَرِ فَصَلَّى فَلَمَّا انْصَرَفَ لَمْ تَزَلْ تُمْطِرُ إِلَى الْجُمُعَةِ الَّتِي تَلِيهَا فَلَمَّا قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ صَاحُوا إِلَيْهِ تَهَدَّمَتْ الْبُيُوتُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يَحْبِسْهَا عَنَّا فَتَبَسَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَكَشَطَتْ الْمَدِينَةُ فَجَعَلَتْ تَمْطُرُ حَوْلَهَا وَلَا تَمْطُرُ بِالْمَدِينَةِ قَطْرَةٌ فَنَظَرْتُ إِلَى الْمَدِينَةِ وَإِنَّهَا لَفِي مِثْلِ الْإِكْلِيلِ
berkhutbah pada hari Jum'at, lalu orang-orang berdiri dan berseru, "Wahai Rasulullah, hujan sudah tidak turun hingga pepohonan memerah dan hewan-hewan banyak yang mati. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!" Beliau lalu berdoa: "Ya Allah, berilah kami air hujan." dua kali. Demi Allah, sebelumnya kami tidak melihat ada awan yang tipis sekalipun hingga muncul awan tebal, kemudian hujan pun turun. Setelah itu beliau turun dari mimbar dan melaksanakan shalat. Setelah selesai, hujan masih terus turun bahkan hingga Jum'at berikutnya. Maka ketika Nabi
berdiri menyampaikan khutbah, orang-orang kembali berseru kepada beliau: "Rumah-rumah telah hancur, jalan-jalan terputus, berdo'alah kepada Allah agar menahan hujan dari kami!" Nabi
lalu tersenyum seraya berdoa: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami." Maka Madinah menjadi terang kembali dan hujan hanya turun di sekitarnya, bahkan tidak ada hujan setetespun di Madinah. Kemudian aku melihat langit Madinah, dan nampak hujan hanya turun disekitarnya."(HR. BUKHARI NO - 965, 5866. AHMAD NO - 12481. NASA'I NO - 1510.)
Imam Mengangkat Tangan Ketika Berdo'a Istisqa'
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ دُعَائِهِ إِلَّا فِي الِاسْتِسْقَاءِ وَإِنَّهُ يَرْفَعُ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ
tidak pernah mengangkat tangannya saat berdoa kecuali ketika berdoa dalam shalat istisqa'. Beliau mengangkat tangannya hingga terlihat putih kedua ketiaknya."(HR. BUKHARI NO - 973, 3301. ABU DAWUD NO - 989. AD DARIMI NO - 1492. IBNU MAJAH NO - 1170. MUSLIM NO - 1491. NASA'I NO - 1496, 1728.)
Do'a Yang Dibaca Ketika Terjadi Gempa Bumi dan atau Terjadinya Tanda-Tanda Kekuasaan Allah Ta'ala
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ
bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian."(HR. BUKHARI NO - 978. AHMAD NO - 7176, 9162, 10306, 10443, 11506, 13378.)
Shalat Saat Terjadi Gerhana Matahari
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ
كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْكَسَفَتْ الشَّمْسُ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ حَتَّى دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلْنَا فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ حَتَّى انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ
lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi
berdiri menjulurkan selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, kamipun ikut masuk ke dalam Masjid, beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari kembali nampak bersinar. Setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan banyaklah berdoa hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian."(HR. BUKHARI NO - 982, 983, 984, 985, 986, 990, 993, 997, 998, 1000, 2962, 2963, 2965, 4798. ABU DAWUD NO - 995, 996, 1006. AD DARIMI NO - 1484, 1487. AHMAD NO - 2576, 3202, 5617, 5724, 16481, 17441, 17472, 17508, 24148, 24184, 25752. IBNU MAJAH NO - 1251, 1252, 1253. MALIK NO - 398, 399. MUSLIM NO - 1499, 1500, 1504, 1512, 1517, 1521, 1522. NASA'I NO - 1442, 1444, 1445, 1453, 1457, 1461, 1466, 1468, 1469, 1470, 1473, 1476, 1480, 1483.)
Khuthbah Imam dalam Shalat Gerhana
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ ح و حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ قَالَ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ
خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي حَيَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَصَفَّ النَّاسُ وَرَاءَهُ فَكَبَّرَ فَاقْتَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِرَاءَةً طَوِيلَةً ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا ثُمَّ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقَامَ وَلَمْ يَسْجُدْ وَقَرَأَ قِرَاءَةً طَوِيلَةً هِيَ أَدْنَى مِنْ الْقِرَاءَةِ الْأُولَى ثُمَّ كَبَّرَ وَرَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا وَهُوَ أَدْنَى مِنْ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ قَالَ فِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ مِثْلَ ذَلِكَ فَاسْتَكْمَلَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي أَرْبَعِ سَجَدَاتٍ وَانْجَلَتْ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَنْصَرِفَ ثُمَّ قَامَ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ هُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَكَانَ يُحَدِّثُ كَثِيرُ بْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ يُحَدِّثُ يَوْمَ خَسَفَتْ الشَّمْسُ بِمِثْلِ حَدِيثِ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ فَقُلْتُ لِعُرْوَةَ إِنَّ أَخَاكَ يَوْمَ خَسَفَتْ بِالْمَدِينَةِ لَمْ يَزِدْ عَلَى رَكْعَتَيْنِ مِثْلَ الصُّبْحِ قَالَ أَجَلْ لِأَنَّهُ أَخْطَأَ السُّنَّةَ
, ia berkata, "Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Nabi
. Beliau keluar menuju masjid, lalu orang-orang membuat barisan di belakang beliau, beliau lalu takbir dan membaca surat yang panjang. Lalu beliau takbir dan rukuk dengan rukuk yang panjang, lalu mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH dan berdiri tanpa sujud. Kemudian beliau membaca bacaan yang panjang namun tidak sebagaimana bacaan yang pertama, lalu takbir dan rukuk dengan rukuk yang panjang namun tidak sebagaimana rukuk yang pertama, lalu mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH terus kemudian sujud. Setelah itu beliau melakukannya sepeti itu pada rakaat yang akhir hingga sempurnalah empat rukuk dalam empat sujud. Dan matahari nampak kembali sebelum shalat beliau selesai. Setelah itu beliau berdiri (menyampaikan khutbah) dengan memuji Allah dengan pujian yang patas untuk-Nya, beliau bersabda: "Keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan gerhana tidak akan terjadi hanya karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat (gerhan) keduanya, maka bersegeralah mendirikan shalat." Katsir bin 'Abbas menceritakan bahwa 'Abdullah bin 'Abbas radliallahu 'anhuma menceritakan tentang hari terjadinya gerhana marahari seperti hadits 'Urwah dari 'Aisyah ini. Aku lalu berkata kepada 'Urwah, "Sesungguhnya ketika terjadi gerhana di Madinah, saudaramu tidak pernah menambah lebih dari dua rakaat, seperti shalat shubuh." Dia menjawab, "Benar. Dia telah ia telah menyelisihi sunnah."(HR. BUKHARI NO - 988, 989, 990, 993, 997, 998, 1000, 1002, 2962, 2963, 2964, 2965, 4798. ABU DAWUD NO - 1006. AD DARIMI NO - 1487. AHMAD NO - 2576, 3202, 5617, 17472, 23432, 24148, 24184, 25752. IBNU MAJAH NO - 1253. MALIK NO - 398, 399. MUSLIM NO - 1500, 1512, 1521, 1522. NASA'I NO - 1444, 1455, 1457, 1473, 1476.)
Musnad Hadits:
Sanad Bukhari
(1) Nama Lengkap : Utsman bin Muhammad bin Ibrahim bin 'Utsman
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu Al Hasan
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 239 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Adz Dzahabi; Hafizh
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam atstsiqat
Ibnu Hajar; tsiqah hafid
(2) Nama Lengkap : Jarir bin 'Abdul Hamid bin Qarth
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 188 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Hatim Ar Rozy; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; Tsiqah
(3) Nama Lengkap : Manshur bin Al Mu'tamir
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
Kuniyah : Abu 'Ittab
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 132 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Al 'Ajli; tsiqah tsabat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat
Abu Hatim; Tsiqah
Ibnu Sa'd; tsiqah ma`mun
(4) Nama Lengkap : Amir bin Syarahil
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu 'Amru
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 104 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Abu Zur'ah; Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah masyhur
Adz Dzahabi; seorang tokoh
(5) Nama Lengkap : Al Bara' bin 'Azib bin Al Harits
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu 'Imarah
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 72 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar Al Atsqalani; Shahabat
Adz Dzahabi; Shahabat
Sanad Bukhari
(6) Nama Lengkap : Muslim bin Shubaih
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Adl Dluhaa
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 100 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Abu Zur'ah; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah
(7) Nama Lengkap : Masruq bin Al Ajda' bin Malik bin Umayyah
Kalangan : Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Aisyah
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 63 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah
Adz Dzahabi; seorang tokoh
(8) Nama Lengkap : Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil bin Habib
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 32 H
Komentar Ulama' Tentangnya: Shahabat
Sanad Bukhari
(9) Nama Lengkap : Muhammad bin Salam bin Al Faraj
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Himsh
Wafat : 227 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Tsabat
Adz Dzahabi; Hafizh
(10) Nama Lengkap : Anas bin 'Iyadl boin Dlamrah
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Dlamrah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 200 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah
Adz Dzahabi; Tsiqah
An Nasa'i; la ba`sa bih
Abu Zur'ah; la ba`sa bih
(11) Nama Lengkap : Syarik bin 'Abdullah bin Abi Namir
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 144 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
An Nasa'i; laisa bihi ba`s
Yahya bin Ma'in; laisa bihi ba`s
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Abu Daud; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnul Jarud; laisa bihi ba`s
Ibnu Hajar Al Atsqalani; "shuduq, terdapat kesalahan"
(12) Nama Lengkap : Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu Hamzah
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 91 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat
Sanad Bukhari
(13) Nama Lengkap : Musaddad bin Musrihad bin Musribal bin Mustawrid
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Al Hasan
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 228 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Shaduuq
Ahmad bin Hambal; Shaduuq
An Nasa'i; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Abu Hatim; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqoh hafidz
Adz Dzahabi; Hafizh
(14) Nama Lengkap : "Wadldloh bin 'Abdullah, maula Yazid bin 'Atha'"
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu 'Awanah
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 176 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Affan bin Muslim; tsabat
Al 'Ajli; Tsiqah
Abu Hatim; shaduuq tsiqah
Ya'kub bin Syaibah; tsabat shalih
Abu Zur'ah; Tsiqah
Ibnu Sa'd; tsiqah shaduuq
(15) Nama Lengkap : Qatadah bin Da'amah bin Qatadah
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Al Khaththab
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 117 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat
Adz Dzahabi; Hafizh
Sanad Bukhari
(16) Nama Lengkap : Isma'il bin 'Abdullah bin 'Abdullah bin Uwais
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat:
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; la ba`sa bih
Yahya bin Ma'in; Dla'if
An Nasa'i; Dla'if
Ad Daulabi; menyebutkan dalam Ad Dlu'afa'
Al 'Uqaili; menyebutkan dalam Ad Dlu'afa'
Ad Daruquthni; tidak menyebutkan dalam shahihnya
Abu Hatim; Tsiqah
Ibnu Abu Uwais; Sering memalsukan hadits
Ibnu Hajar Al 'Asqalani; Shaduq namun banyak kesalahan dalam hafalan
(17) Nama Lengkap : Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 179 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun
Sanad Bukhari
(18) Nama Lengkap : Muhammad bin Abi Bakar bin 'Ali bin 'Atha' bin Miqdam
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 234 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Shaduuq
Abu Zur'ah; Tsiqah
Abu Hatim; shalihul hadits
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah
(19) Nama Lengkap : Mu'tamir bin Sulaiman bin Thurkhan
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Muhammad
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 187 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Abu Hatim; shaduuq tsiqah
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah
(20) Nama Lengkap : Ubaidullah bin 'Umar bin Hafsh bin 'Ashim bin 'Umar bin Al Khaththab
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu 'Utsman
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 147 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar; tsiqah tsabat
Adz Dzahabi; tsiqah
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Abu Hatim; Tsiqah
Abu Zur'ah; tsiqah
An Nasa'i; tsiqah tsabat
(21) Nama Lengkap : Tsabit bin Aslam
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Muhammad
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 127 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
An Nasa'i; Tsiqah
Ibnu 'Adi; tsiqah ma`mun
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah abid
Sanad Bukhari
(22) Nama Lengkap : Muhammad bin Basysyar bin 'Utsman
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 252 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Hatim; Shaduuq
An Nasa'i; Shalih
An Nasa'i; la ba`sa bih
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah
Adz Dzahabi; Hafizh
(23) Nama Lengkap : Yahya bin Sa'id bin Farrukh
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Sa'id
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 198 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
An Nasa'i; tsiqah tsabat
Abu Zur'ah; tsiqoh hafidz
Abu Hatim; tsiqoh hafidz
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Sa'd; tsiqah ma`mun
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah mutqin
Adz Dzahabi; hafidz kabir
(24) Nama Lengkap : Sa'id bin Abi 'Urubah Mihran
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
Kuniyah : Abu An Nadlor
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 156 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah
Abu Zur'ah; tsiqah ma`mun
Muhammad bin Sa'd; Tsiqah sebelum IKHTALTH
Sanad Bukhari
(25) Nama Lengkap : Al Hakam bin Nafi'
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu Al Yaman
Negeri semasa hidup : Syam
Wafat : 222 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Abu Hatim Ar Rozy; Tsiqah Shaduuq
Al 'Ajli; la ba`sa bih
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
(26) Nama Lengkap : Syu'aib bin Abi Hamzah Dinar
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu Bisyir
Negeri semasa hidup : Syam
Wafat : 162 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; tsabat shalih
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Ya'kub bin Syaibah; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Abu Hatim; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar Al Atsqalani; tsiqah ahli ibadah
Adz Dzahabi; Hafizh
(27) Nama Lengkap : Abdullah bin Dzakwan Abu Az Zanad/span>
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 130 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
Abu Zur'ah; Tsiqah
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Abu Hatim; "tsiqah,faqih"
As Saji; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Ath Thabrani; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar Al Atsqalani; "tsiqah,faqih"
Adz Dzahabi; tsiqah tsabat
(28) Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Hurmuz
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Daud Ar A'raj
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 117 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Ibnul Madini; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Abu Zur'ah; Tsiqah
bnu Kharasy; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat
(29) Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Shakhr
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu Hurairah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 57 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat
Sanad Bukhari
(30) Nama Lengkap : Amru bin 'Aun bin Aus bin Al Ja'di
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Utsman
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 225 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Al 'Ajli; Tsiqah
Abu Hatim; tsiqah hujjah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Maslamah bin Qasim; Tsiqah
Ibnu Hibban; Tsiqah Tsabat
Adz Dzahabi; Hafizh
(31) Nama Lengkap : Khalid bin 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Yazaid
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Al Haitsam
Negeri semasa hidup : Hait
Wafat : 179 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
At Tirmidzi; Hafizh
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Tsabat
Adz Dzahabi; Tsiqah abid
Adz Dzahabi; Salah seorang Ulama
(32) Nama Lengkap : Yunus bin 'Ubaid bin Dinar
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu 'Ubaid
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 139 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat fadlil wara'
(33) Nama Lengkap : Al Hasan bin Abi Al Hasan Yasar
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Sa'id
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 110 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Al 'Ajli; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hibban; Yudallis
(34) Nama Lengkap : Nufai' bin Al Harits bin Kildah
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Bakrah
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 52 H
Komentar Ulama' Tentangnya: Shahabat
Sanad Bukhari
(35) Nama Lengkap : Yahya bin 'Abdullah bin Bukair
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu Zakariya
Negeri semasa hidup : Maru
Wafat : 231 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
An Nasa'i; dla'if
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
As Saji; Shaduuq
Al Khalili; Tsiqah
Ibnu Qani'; Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah
Adz Dzahabi; Hafizh
(36) Nama Lengkap : Laits bin Sa'ad bin 'Abdur Rahman
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu Al Harits
Negeri semasa hidup : Maru
Wafat : 175 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
Abu Zur'ah; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; Tsiqah
Ibnu Madini; Tsiqah Tsabat
(37) Nama Lengkap : Uqail bin Khalid bin 'Uqail
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
Kuniyah : Abu Khalid
Negeri semasa hidup : Syam
Wafat : 144 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
An Nasa'i; tsiqah
Abu Zur'ah; shaduuq tsiqah
Abu Hatim; la ba`sa bih
Al 'Ajli; tsiqah
Al 'Uqaili; Shaduuq
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'
(38) Nama Lengkap : Muhammad bin Muslim bin 'Ubaidillah bin 'Abdullah bin Syihab
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 124 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar al 'Asqalani; faqih hafidz mutqin
Adz Dzahabi; seorang tokoh
(39) Nama Lengkap : Urwah bin Az Zubair bin Al 'Awwam bin Khuwailid bin Asad bin 'Abdul 'Izzi bin Qu
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 93 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Hajar; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'
(40) Nama Lengkap : Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddiq
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Ummu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 58 H
Komentar Ulama' Tentangnya: Shahabat
. . . . . . . . .
Back to The Title

Tidak ada komentar:
Posting Komentar