حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Minggu, 07 Februari 2016

Kumpulan Hadits Mutawatir (bag. 45)

BAB TALAQ bag. 1

Topik Hadits:


  1. Firman Allah “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu...”.
  2. Siapakah yang mentalak, dan apakah seorang laki-laki mentalak isterinya secara langsung.
  3. Pendapat yang membolehkan talak tiga.
  4. Orang yang memberikan pilihan kepada isterinya.
  5. Seseorang yang berkata kepada isterinya “Kamu haram bagiku”.
  6. Firman Allah “Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu...”.
  7. Talak saat kondisi gelap mata, terpaksa, mabu, gila, lalai, lupa dan syirik....
  8. Khulu' dan apa hubungannya dengan talak.
  9. Menjual budak perempuan tidak dihitung talak.
  10. Memberi pilihan kepada budak perempuan yang menjadi isteri seorang budak.

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ

حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا ثُمَّ لِيُمْسِكْهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ تَحِيضَ ثُمَّ تَطْهُرَ ثُمَّ إِنْ شَاءَ أَمْسَكَ بَعْدُ وَإِنْ شَاءَ طَلَّقَ قَبْلَ أَنْ يَمَسَّ فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ أَنْ تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ

Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah[1] ia berakta; Telah menceritakan kepadaku Malik[2] dari Nafi'[3] dari Abdullah bin Umar[4] radliallahu 'anhuma, bahwa pada masa Rasulullah , ia pernah menceraikan isterinya dalam keadaan haid, maka Umar bin Al Khaththab pun menanyakan hal itu kepada Rasulullah . Maka Rasulullah bersabda: "Perintahkanlah agar ia segera meruju'nya, lalu menahannya hingga ia suci dan haid kembali kemudian suci. Maka pada saat itu, bila ia mau, ia boleh menahannya, dan bila ingin, ia juga boleh menceraikannya. Itulah Al Iddah yang diperintahkan oleh Allah untuk mentalak isteri."

(HR. ABU DAWUD NO - 1864, 1866. AD DARIMI NO - 2162. AHMAD NO - 4917, 5019, 5047, 5267, 5530. BUKHARI NO - 4850, 6627. IBNU MAJAH NO - 2009. MALIK NO - 1053. MUSLIM NO - 2675, 2677, 2679, 2681. NASA'I NO - 3336, 3337, 3500.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ

أَيُّ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَعَاذَتْ مِنْهُ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ ابْنَةَ الْجَوْنِ لَمَّا أُدْخِلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدَنَا مِنْهَا قَالَتْ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ فَقَالَ لَهَا لَقَدْ عُذْتِ بِعَظِيمٍ الْحَقِي بِأَهْلِكِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ رَوَاهُ حَجَّاجُ بْنُ أَبِي مَنِيعٍ عَنْ جَدِّهِ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَنَّ عُرْوَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi[5] Telah menceritakan kepada kami Al Walid[6] Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i[7] ia berkata; Aku bertanya kepada Az Zuhri[8], "Siapakah di antara isteri-isteri Nabi yang meminta perlindungan daripada beliau?" Ia pun berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah[9] dari Aisyah[10] Radliayallahu 'Anha, bahwa ketika anak perempuan Al Jaun dihadapkan pada Rasulullah , dan beliau pun mendekat darinya, ia berkata, "Aku berlindung kepada Allah darimu." Maka beliau pun bersabda padanya: "Sesungguhnya kamu telah berlindung dengan Dzat Yang Maha Agung. Kembalilah kepada keluargamu." Abu Abdullah berkata; Hadits itu diriwayatkan oleh Hajjaj bin Abu Mani' dari kakeknya dari Az Zuhri bahwa Urwah Telah mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah berkata.

(HR. AHMAD NO - 5021, 21799. BUKHARI NO - 4852, 4853, 4854. IBNU MAJAH NO - 2040. NASA'I NO - 3364, 3499.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّ أَخْبَرَهُ

أَنَّ عُوَيْمِرًا الْعَجْلَانِيَّ جَاءَ إِلَى عَاصِمِ بْنِ عَدِيٍّ الْأَنْصَارِيِّ فَقَالَ لَهُ يَا عَاصِمُ أَرَأَيْتَ رَجُلًا وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ يَفْعَلُ سَلْ لِي يَا عَاصِمُ عَنْ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَاصِمٌ عَنْ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسَائِلَ وَعَابَهَا حَتَّى كَبُرَ عَلَى عَاصِمٍ مَا سَمِعَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَجَعَ عَاصِمٌ إِلَى أَهْلِهِ جَاءَ عُوَيْمِرٌ فَقَالَ يَا عَاصِمُ مَاذَا قَالَ لَكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عَاصِمٌ لَمْ تَأْتِنِي بِخَيْرٍ قَدْ كَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْأَلَةَ الَّتِي سَأَلْتُهُ عَنْهَا قَالَ عُوَيْمِرٌ وَاللَّهِ لَا أَنْتَهِي حَتَّى أَسْأَلَهُ عَنْهَا فَأَقْبَلَ عُوَيْمِرٌ حَتَّى أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسْطَ النَّاسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ رَجُلًا وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ يَفْعَلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ فِيكَ وَفِي صَاحِبَتِكَ فَاذْهَبْ فَأْتِ بِهَا قَالَ سَهْلٌ فَتَلَاعَنَا وَأَنَا مَعَ النَّاسِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا فَرَغَا قَالَ عُوَيْمِرٌ كَذَبْتُ عَلَيْهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَمْسَكْتُهَا فَطَلَّقَهَا ثَلَاثًا قَبْلَ أَنْ يَأْمُرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

قَالَ ابْنُ شِهَابٍ فَكَانَتْ تِلْكَ سُنَّةَ الْمُتَلَاعِنَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf[11] Telah mengabarkan kepada kami Malik[2] dari Ibnu Syihab[8] bahwa Sahl bin Sa'd As Sa'idi[12] Telah mengabarkan keadanya bahwa; Uwaimir Al 'Ajlani datang kepada 'Ashim bin Adi Al Anshari dan bertanya, "Wahai 'Ashim, bagaimana pendapatmu bila seorang laki-laki mendapatkan laki-laki lain bersama isterinya, apakah ia boleh membunuhnya hingga kalian pun juga turut membunuh laki-laki itu? Atau apakah yang mesti dilakukannya? Wahai 'Ashim, tanyakanlah pertanyaanku itu kepada Rasulullah ." Maka 'Ashim pun menanyakan hal itu kepada Rasulullah , dan ternyata Rasulullah membenci persoalan itu dan mencelanya hingga 'Ashim pun merasa keberatan. Ketika ia pulang ke rumah keluarganya, ia pun didatangi oleh 'Uwaimir dan berkata, "Wahai 'Ashim apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah kepadamu?" Lalu 'Ashim berkata kepada 'Uwaimir, "Kebaikan belum singgah padaku. Rasulullah sangat membenci persoalan yang aku tanyakan." Maka Uwaimir pun berkata, "Demi Allah, aku tidak akan berhenti sehingga akan aku tanyakan sendiri." Akhirnya Uwaimir menghadap Rasulullah di tengah kerumunan orang-orang, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda, bila seorang laki-laki mendapatkan laki-laki lain bersama isterinya, apakah ia harus membunuhnya sehingga kalian juga akan membunuhnya? Atau apakah yang mesti ia lakukan?" Maka Rasulullah pun bersabda: "Sesungguhnya telah diturunkan ayat terkait denganmu dan juga sahabatmu (isterimu). Pergi dan bawalah ia kemari." Sahl berkata; Akhirnya kedua orang suami-isteri itu pun saling meli'an, sementara aku berada bersama orang-orang yang ada di sisi Rasulullah . Ketika keduanya usai saling meli'an, maka 'Uwaimir pun berkata, "Aku telah berdusta atasnya wahai Rasulullah bila aku tetap menahannya (tidak menceraikannya)." Akhirnya ia pun meceraikannya dengan talak tiga sebelum ia diperintahkan oleh Rasulullah . Ibnu Syihab berkata; Seperti itulah sunnahnya dua orang suami isteri yang saling meli'an (saling menuduh berbuat serong).

(HR. ABU DAWUD NO - 1917. AD DARIMI NO - 2132. AHMAD NO - 21784. BUKHARI NO - 4855, 4856, 4857, 4896. MALIK NO - 1035. MUSLIM NO - 2741. NASA'I NO - 3349.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ

خَيَّرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاخْتَرْنَا اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَلَمْ يَعُدَّ ذَلِكَ عَلَيْنَا شَيْئًا

Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh[13] Telah menceritakan kepada kami ayahku[14] telah menceritakan kepada kami Al A'masy[15] Telah menceritakan kepada kami Muslim[16] dari Masruq[17] dari Aisyah[10] radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah pernah memberikan pilihan kepada kami, maka kami pun memilih Allah dan Rasul-Nya. Dan beliau tidak menganggapnya thalak sama sekali."

(HR. ABU DAWUD NO - 1884. AHMAD NO - 24207. BUKHARI NO - 4858, 4859.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ

طَلَّقَ رَجُلٌ امْرَأَتَهُ فَتَزَوَّجَتْ زَوْجًا غَيْرَهُ فَطَلَّقَهَا وَكَانَتْ مَعَهُ مِثْلُ الْهُدْبَةِ فَلَمْ تَصِلْ مِنْهُ إِلَى شَيْءٍ تُرِيدُهُ فَلَمْ يَلْبَثْ أَنْ طَلَّقَهَا فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ زَوْجِي طَلَّقَنِي وَإِنِّي تَزَوَّجْتُ زَوْجًا غَيْرَهُ فَدَخَلَ بِي وَلَمْ يَكُنْ مَعَهُ إِلَّا مِثْلُ الْهُدْبَةِ فَلَمْ يَقْرَبْنِي إِلَّا هَنَةً وَاحِدَةً لَمْ يَصِلْ مِنِّي إِلَى شَيْءٍ فَأَحِلُّ لِزَوْجِي الْأَوَّلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحِلِّينَ لِزَوْجِكِ الْأَوَّلِ حَتَّى يَذُوقَ الْآخَرُ عُسَيْلَتَكِ وَتَذُوقِي عُسَيْلَتَهُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad[18] Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah[19] Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah[20] dari bapaknya[9] dari Aisyah[10] ia berkata; Ada seorang laki-laki menceraikan isterinya, lalu sang isteri pun menikah dengan laki-laki lain, kemudian laki-laki lain itu juga menceraikannya. Ternyata kemaluan laki-laki itu hanyalah seperti bulu, sehingga wanita itu belum mendapatkan apa yang diinginkan dari laki-laki kedua. Maka wanita itu pun menemui Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya suamiku telah menceraikanku, lalu aku pun menikah dengan laki-laki lain, lalu laki-laki itu memasukiku, namun ia tak memiliki kelelakian kecuali hanya seperti ujung kain, sehingga ia tak mampu mendekatiku, dan juga tak mampu merasakan maduku. Karena itu, halalkanlah suamiku yang pertama." Maka Rasulullah bersabda: "Kamu tidak akan menjadi halal bagi suamimu yang pertama hingga laki-laki itu merasakan madumu dan kamu juga merasakan madunya."

(HR. AD DARIMI NO - 2167. AHMAD NO - 24426. BUKHARI NO - 4860, 5346. IBNU MAJAH NO - 1923. b>MALIK NO - 976. )


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ صَبَّاحٍ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ زَعَمَ عَطَاءٌ أَنَّهُ سَمِعَ عُبَيْدَ بْنَ عُمَيْرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَمْكُثُ عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ وَيَشْرَبُ عِنْدَهَا عَسَلًا

فَتَوَاصَيْتُ أَنَا وَحَفْصَةُ أَنَّ أَيَّتَنَا دَخَلَ عَلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْتَقُلْ إِنِّي أَجِدُ مِنْكَ رِيحَ مَغَافِيرَ أَكَلْتَ مَغَافِيرَ فَدَخَلَ عَلَى إِحْدَاهُمَا فَقَالَتْ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ لَا بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ وَلَنْ أَعُودَ لَهُ فَنَزَلَتْ

{يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ إِلَى إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ}

لِعَائِشَةَ وَحَفْصَةَ

{ وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ }

لِقَوْلِهِ بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا

Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Muhammad bin Shabbah[21] Telah menceritakan kepada kami Hajjaj[22] dari Ibnu Juraij[23] ia berkata; Atha`[24] berdalih bahwa ia mendengar Ubaid bin Umair[25] berkata; Aku mendengar Aisyah[10] radliallahu 'anha berkata; Bahwa Nabi pernah singgah di rumah Zainab binti Jahsy dan beliau juga minum madu di situ. Lalu aku dan Hafshah saling berpesan, bahwa siapa saja di antara kita yang ditemu oleh Nabi hendaklah ia berkata, "Sesungguhnya aku mendapatkan bau Maghafir. Apakah Anda habis makan maghafir?" akhirnya beliau pun masuk menemui salah seorang dari keduanya dan ia mengungkapkan kalimat itu pada beliau. Akhirnya beliau bersabda: "Tidak, akan tetapi aku hanya minum madu di tempat Zainab binti Jahsyin dan aku tidak akan mengulanginya lagi." Maka turunlah ayat: "Wahai Nabi, kenapa kamu mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan oleh Allah…" hingga firman-Nya: "Jika kalian berdua bertaubat.." yakni kepada Aisyah dan Hafshah.".. adapun kutipan ayat "Dan ketika Nabi berkata rahasia kepada sebagian isterinya..." yakni terkait dengan sabda beliau: "Bahkan aku hanya minum madu."

(HR. BUKHARI NO - 4862, 4863, 6197. MUSLIM NO - 2694.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي مَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَمْ تَعْمَلْ أَوْ تَتَكَلَّمْ قَالَ قَتَادَةُ إِذَا طَلَّقَ فِي نَفْسِهِ فَلَيْسَ بِشَيْءٍ

Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim[26] Telah menceritakan kepada kami Hisyam[27] Telah menceritakan kepada kami Qatadah[28] dari Zurarah bin Aufa[29] dari Abu Hurairah[30] radliallahu 'anhu, dari Nabi , beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah memaafkan apa yang dikatakan oleh hati mereka, selama tidak melakukan atau pun mengungkapnya." Qatadah berkata, "Bila ia menceraikan dengan suara hatinya saja, maka hal itu tidaklah berpengaruh sedikit pun."

(HR. ABU DAWUD NO - 1888. AHMAD NO - 8745, 9134, 9752, 9848. BUKHARI NO - 4864, 4865, 4866, 6171. IBNU MAJAH NO - 2030, 2034. MUSLIM NO - 181, 182. NASA'I NO - 3379, 3381. TIRMIDZI NO - 1103.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ جَمِيلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ

أَنَّ امْرَأَةَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ مَا أَعْتِبُ عَلَيْهِ فِي خُلُقٍ وَلَا دِينٍ وَلَكِنِّي أَكْرَهُ الْكُفْرَ فِي الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَرُدِّينَ عَلَيْهِ حَدِيقَتَهُ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْبَلْ الْحَدِيقَةَ وَطَلِّقْهَا تَطْلِيقَةً

قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ لَا يُتَابَعُ فِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ

Telah menceritakan kepada kami Azhar bin Jamil[31] Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi[32] Telah menceritakan kepada kami Khalid[33] dari Ikrimah[34] dari Ibnu Abbas[35] bahwasanya; Isteri Tsabit bin Qais datang kepada Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, tidaklah aku mencela Tsabit bin Qais atas agama atau pun akhlaknya, akan tetapi aku khawatir kekufuran dalam Islam." Maka Rasulullah bersabda: "Apakah kamu mau mengembalikan kebun miliknya itu?" Ia menjawab, "Ya." Rasulullah bersabda: "Terimalah kebun itu, dan ceraikanlah ia dengan talak satu." Abu Abdullah berkata; Tidak ada hadis penguat dari Ibnu Abbas.

(HR. AHMAD NO - 15513. BUKHARI NO - 4867, 4868, 4869 IBNU MAJAH NO - 2047.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ

كَانَ فِي بَرِيرَةَ ثَلَاثُ سُنَنٍ إِحْدَى السُّنَنِ أَنَّهَا أُعْتِقَتْ فَخُيِّرَتْ فِي زَوْجِهَا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ وَدَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْبُرْمَةُ تَفُورُ بِلَحْمٍ فَقُرِّبَ إِلَيْهِ خُبْزٌ وَأُدْمٌ مِنْ أُدْمِ الْبَيْتِ فَقَالَ أَلَمْ أَرَ الْبُرْمَةَ فِيهَا لَحْمٌ قَالُوا بَلَى وَلَكِنْ ذَلِكَ لَحْمٌ تُصُدِّقَ بِهِ عَلَى بَرِيرَةَ وَأَنْتَ لَا تَأْكُلُ الصَّدَقَةَ قَالَ عَلَيْهَا صَدَقَةٌ وَلَنَا هَدِيَّةٌ

Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah[1] ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik[2] dari Rabi'ah bin Abdu Abdurrahman[36] dari Al Qasim bin Muhammad[37] dari Aisyah[10] radliallahu 'anha isteri Nabi , ia berkata; Sesungguhnya pada diri Barirah terdapat tiga sunnah. Yang pertama; Bahwa ia telah dimerdekakan dan diberi tawaran untuk memilih terhadap suaminya. Kemudian kedua; Rasulullah pernah bersabda terkait dengannya: "Sesungguhnya Al Wala` (hak waris budak dan nasab) itu adalah bagi yang telah memerdedakakan." Yang ketiga; Suatu ketika Rasulullah masuk, sementara periuk sedang direbus dengan daging. Namun yang disuguhkan kepada beliau saat itu adalah roti dan lauk dari rumah. Maka beliau pun bertanya: "Bukankah tadi aku melihat periuk yang berisikan daging." Maka mereka menjawab, "Ya, benar, akan tetapi daging itu adalah daging yang disedekahkan kepada Barirah, sementara Anda tidak makan harta sedekah." Akhirnya beliau pun bersabda: "Bagi Barirah adalah sedekah, sementara untukku adalah hadiah."

(HR. ABU DAWUD NO - 2526. AHMAD NO - 4586, 5501, 5659, 6031, 6127, 6163, 22924, 23580, 23749, 23882, 24123, 24280. BUKHARI NO - 4871, 6223, 6255, 6260, 6262. IBNU MAJAH NO - 2512. MALIK NO - 1028, 1276, 1277. MUSLIM NO - 2761, 2768, 2769. NASA'I NO - 3393, 3394.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ وَهَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ

رَأَيْتُهُ عَبْدًا يَعْنِي زَوْجَ بَرِيرَةَ

Telah menceritakan kepada kami Abul Walid[38] Telah menceritakan kepada kami Syu'bah[39] dan Hammam dari Qatadah[28] dari Ikrimah[34] dari Ibnu Abbas[35] ia berkata; Aku pernah melihatnya sebagai seorang budak. Maksudnya, suami Barirah.

(HR. BUKHARI NO - 4872, 4873, 4874. MUSLIM NO - 2767. NASA'I NO - 3398, TIRMIDZI NO - 1074, 1076.)



Bersambung



Musnad Hadits:


Sanad Bukhari

(1) Nama Lengkap : Isma'il bin 'Abdullah bin 'Abdullah bin Uwais

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat:


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; la ba`sa bih

Yahya bin Ma'in; Dla'if

An Nasa'i; Dla'if

Ad Daulabi; menyebutkan dalam Ad Dlu'afa'

Al 'Uqaili; menyebutkan dalam Ad Dlu'afa'

Ad Daruquthni; tidak menyebutkan dalam shahihnya

Abu Hatim; Tsiqah

Ibnu Abu Uwais; Sering memalsukan hadits

Ibnu Hajar Al 'Asqalani; Shaduq namun banyak kesalahan dalam hafalan


(2) Nama Lengkap : Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 179 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun


(3) Nama Lengkap : "Nafi', maula Ibnu 'Umar"

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 117 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Kharasy; Tsiqah


(4) Nama Lengkap : Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab bin Nufail

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 73 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar Al Atsqalani; Shahabat

Adz Dzahabi; Shahabat


Sanad Bukhari

(5) Nama Lengkap : Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Bakar Al Humaidiy

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 219 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; imam

Abu Hatim; tsiqah imam

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqoh hafidz

Adz Dzahabi; seorang tokoh


(6) Nama Lengkap : Al Walid bin Muslim

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Al 'Abbas

Negeri semasa hidup : Syam

Wafat : 195 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Abu Hatim; shalihul hadits

Ibnu Hajar; Tsiqah


(7) Nama Lengkap : Abdur Rahman bin 'Amru bin Abi 'Amru

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Amru

Negeri semasa hidup : Syam

Wafat : 157 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah jalil

Adz Dzahabi; "syeikh islam, hafizh faqih zuhud"


(8) Nama Lengkap : Muhammad bin Muslim bin 'Ubaidillah bin 'Abdullah bin Syihab

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Bakar

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 124 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar al 'Asqalani; faqih hafidz mutqin

Adz Dzahabi; seorang tokoh


(9) Nama Lengkap : Urwah bin Az Zubair bin Al 'Awwam bin Khuwailid bin Asad bin 'Abdul 'Izzi bin Qu

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 93 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'


(10) Nama Lengkap : Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddiq

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Ummu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 58 H


Komentar Ulama' Tentangnya: Shahabat

Sanad Bukhari

(11) Nama Lengkap : Abdullah bin Yusuf

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Maru

Wafat : 218 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar; tsiqah

Adz Dzahabi; Hafizh


(12) Nama Lengkap : Sahal bin Sa'ad bin Malik

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu Al 'Abbas

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 88 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat


Sanad Bukhari

(13) Nama Lengkap : Umar bin Hafsh bin Ghiyats

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Hafsh

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 222 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Syahin; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Abu Hatim; Tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah mungkin ragu


(14) Nama Lengkap : Hafsh bin Ghiyats bin Thalq

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu 'Umar

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 194 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; Tsiqah Ma'mun Yudallis

An Nasa'i; Tsiqah

Al 'Ajli; tsiqah ma`mun


(15) Nama Lengkap : Sulaiman bin Mihran

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Muhammad Al A'masy

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 147 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; tsiqah tsabat

An Nasa'i; tsiqah tsabat

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Hafidz

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Yudallis

Abu Hatim Ar Rozy; Tsiqah haditsnya dijadikan hujjah


(16) Nama Lengkap : Muslim bin Shubaih

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Adl Dluhaa

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 100 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah


(17) Nama Lengkap : Masruq bin Al Ajda' bin Malik bin Umayyah

Kalangan : Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Aisyah

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 63 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Adz Dzahabi; seorang tokoh


Sanad Bukhari

(18) Nama Lengkap : Muhammad bin Salam bin Al Faraj

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Himsh

Wafat : 227 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Tsabat

Adz Dzahabi; Hafizh


(19) Nama Lengkap : Muhammad bin Khazim

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Mu'awiyah

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 195 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Kharasy; Shaduuq

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah, Tertuduh Seorang Murjiah


(20) Nama Lengkap : Hisyam bin 'Urwah bin Az Zubair bin Al 'Awwam

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Al Mundzir

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 145 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Sa'd; tsiqah tsabat

Abu Hatim; "tsiqah, imam fil hadits"

Ya'kub bin Syaibah; tsiqah tsabat

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; "tsiqah,faqih"

Adz Dzahabi; seorang tokoh


Sanad Bukhari

(21) Nama Lengkap : Al Hasan bin Muhammad bin Ash Shabah

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Ali

Negeri semasa hidup : Baghdad

Wafat : 260 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat


(22) Nama Lengkap : Hajjaj bin Muhammad

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Syam

Wafat : 206 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Madini; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Adz Dzahabi; Alhafidz


(23) Nama Lengkap : Abdul Malik bin 'Abdul 'Aziz bin Juraij

Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)

Kuniyah : Abu Al Walid

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 150 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Adz Dzahabi; salah satu ahli ilmu

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar; 'tsiqah,faqih'


(24) Nama Lengkap : Atha' bin Abi Rabbah Aslam

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 114 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Ibnu Saad; tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'


(25) Nama Lengkap : Ubaid bin 'Umair bin Qatadah bin Sa'id

Kalangan : Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Ashim

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 68 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Al 'Ajli; tsiqah

Adz Dzahabi; tidak menyebutkannya

Ibnu Hajar; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat


Sanad Bukhari

(26) Nama Lengkap : Muslim bin Ibrahim

Kalangan : Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Amru

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 222 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; tsiqah ma`mun

Abu Hatim; tsiqah shaduuq

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah ma`mun

Adz Dzahabi; Hafizh


(27) Nama Lengkap : Hisyam bin Abi 'Abdullah Sanbar/span>

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Bakar

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 154 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Sa'd; tsiqah tsabat

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat

Adz Dzahabi; Hafizh


(28) Nama Lengkap : Qatadah bin Da'amah bin Qatadah

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Al Khaththab

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 117 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat

Adz Dzahabi; Hafizh


(29) Nama Lengkap : Zurarah bin Awfaa

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Hajib

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 93 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah abid


(30) Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Shakhr

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu Hurairah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 57 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat


Sanad Bukhari

(31) Nama Lengkap : Azhar bin Jamil bin Junnah

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 251 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

An Nasa'i; la ba`sa bih

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shaduuq Ghariib


(32) Nama Lengkap : Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid bin Ash Shalti

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 194 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli; tsiqah

Ibnu Hajar; Tsiqah

Adz Dzahabi; Hafizh


(33) Nama Lengkap : Khalid bin Mihran

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Al Manazil

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 141 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Tsabat

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli; Bashari Tsiqah

Adz Dzahabi; Alhafidz tsiqah Imam

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Yursi


(34) Nama Lengkap : "Ikrimah, maula Ibnu 'Abbas"

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 104 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Abu Hatim; tsiqah


(35) Nama Lengkap : Abdullah bin 'Abbas bin 'Abdul Muthallib bin Hasyim

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu Al 'Abbas

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 68 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar Al Atsqalani; Shahabat

Adz Dzahabi; Shahabat


Sanad Bukhari

(36) Nama Lengkap : Rabi'ah bin Abi 'Abdur Rahman Farrukh

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu 'Utrsman

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 136 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Abu Hatim; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Ya'kub Ibnu Syaibah; Tsiqah Tsabat

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Fakih

Ibnu Hajar al 'Asqalani; masyhur

Adz Dzahabi; Ahli Fiqih madinah


(37) Nama Lengkap : Al Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash Shiddiq

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 106 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah


Sanad Bukhari

(38) Nama Lengkap : Hisyam bin 'Abdul Mallik

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu Al Walid

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 227 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Mutqin

Al 'Ajli; Tsiqah

Adz Dzahabi; Hafizh

Abu Hatim; "tsiqah,faqih"

Ibnu Sa'd; tsiqah tsabat

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat


(39) Nama Lengkap : Syu'bah bin Al Hajjaj bin Al Warad

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu Bistham

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 160 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; tsiqah tsabat

Ibnu Sa'd; tsiqah ma`mun

Abu Daud; tidak ada seorangpun yang lebih baik haditsnya dari padanya

Ats Tsauri; amirul mukminin fil hadits

Ibnu Hajar Al Atsqalani; tsiqoh hafidz

Adz Dzahabi; tsabat hujjah



. . . . . . . . .





Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top