حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Sabtu, 13 Februari 2016

Kumpulan Hadits Mutawatir (bag. 47)

BAB TALAQ bag. 3

Topik Hadits:


  1. Kisah Fatimah binti Qais.
  2. Firman Allah “...Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat...”.
  3. Firman Allah “...Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu...”.
  4. Merujuk wanita yang haid.
  5. Wanita yang ditinggal mati suaminya beriddah selama empat bulan sepuluh hari.
  6. Wanita yang ditinggal mati suaminya memakai celak.
  7. Wanita yang ditinggal mati suaminya menyisir rambut setelah selesai masa iddah.
  8. Firman Allah “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari...”.
  9. Larangan untuk mempekerjakan budak wanita.

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ وَسُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُ سَمِعَهُمَا يَذْكُرَانِ

أَنَّ يَحْيَى بْنَ سَعِيدِ بْنِ الْعَاصِ طَلَّقَ بِنْتَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَكَمِ فَانْتَقَلَهَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَأَرْسَلَتْ عَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِيِنَ إِلَى مَرْوَانَ بْنِ الحَكَمِ وَهُوَ أَمِيرُ الْمَدِينَةِ اتَّقِ اللَّهَ وَارْدُدْهَا إِلَى بَيْتِهَا قَالَ مَرْوَانُ فِي حَدِيثِ سُلَيْمَانَ إِنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْحَكَمِ غَلَبَنِي وَقَالَ الْقَاسِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَوَمَا بَلَغَكِ شَأْنُ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ قَالَتْ لَا يَضُرُّكَ أَنْ لَا تَذْكُرَ حَدِيثَ فَاطِمَةَ فَقَالَ مَرْوَانُ بْنُ الحَكَمِ إِنْ كَانَ بِكِ شَرٌّ فَحَسْبُكِ مَا بَيْنَ هَذَيْنِ مِنْ الشَّرِّ

Telah menceritakan kepada kami Isma'il[1] Telah menceritakan kepada kami Malik[2] dari Yahya bin Sa'id[3] dari Al Qasim bin Muhamamd[4] dan Sulaiman bin Yasar bahwa ia mendengar keduanya menyebutkan bahwa Yahya bin Sa'id bin Al 'Ash menceraikan anak wanita Abdurrahman bin Al Hakam, lalu Abdurrahman pun memindahkannya. Maka Aisyah[5] Ummul Mukminin mengirim surat kepada Marwan bin Al Hakam yang saat itu sebagai Amir Madinah, "Bertakwalah kepada Allah dan kembalikanlah ia ke rumahnya." Marwan berkata; Di dalam hadits Sulaiman disebutkan: "Sesungguhnya Abdurrahman bin Al Hakam telah mengalahkanku." Al Qasim bin Muhammad berkata, "Tidakkah sampai kepadamu berita tentang Fathimah binti Qais?" Wanita itu berkata, "Tidaklah akan mencelakaimu, kalau kamu tidak menyebutkan hadits Fathimah." Maka Marwan bin Al Hakam berkata, "Sesungguhnya pada dirimu terdapat keburukan. Karena itu, cukuplah keburukanmu antara dua hal itu."

(HR. ABU DAWUD NO - 1950. BUKHARI NO - 4909, 4910, 4911 MALIK NO - 1060.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ

لَمَّا أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْفِرَ إِذَا صَفِيَّةُ عَلَى بَابِ خِبَائِهَا كَئِيبَةً فَقَالَ لَهَا عَقْرَى أَوْ حَلْقَى إِنَّكِ لَحَابِسَتُنَا أَكُنْتِ أَفَضْتِ يَوْمَ النَّحْرِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ فَانْفِرِي إِذًا

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb[6] Telah menceritakan kepada kami Syu'bah[7] dari Al Hakam[8] dari Ibrahim[9] dari Al Aswad[10] dari Aisyah[5] radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah hendak nafar (kembali dari Muzdalifah ke Madinah), dan tiba-tiba Shafiyya berdiri di depan pintu tendanya dengan penuh kesedihan. Maka beliau pun bersabda padanya: "Uhh,,, sesungguhnya kamu benar-benar telah menahan kami. Apakah kamu telah melakukan thawaf di hari kurban?" Ia menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, maka berangkatlah."

(HR. AHMAD NO - 24257, 24964. BUKHARI NO - 4913, 5691. MUSLIM NO - 2357.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا

طَلَّقَ امْرَأَةً لَهُ وَهِيَ حَائِضٌ تَطْلِيقَةً وَاحِدَةً فَأَمَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يُمْسِكَهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ تَحِيضَ عِنْدَهُ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ مِنْ حَيْضِهَا فَإِنْ أَرَادَ أَنْ يُطَلِّقَهَا فَلْيُطَلِّقْهَا حِينَ تَطْهُرُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُجَامِعَهَا فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ أَنْ تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ إِذَا سُئِلَ عَنْ ذَلِكَ قَالَ لِأَحَدِهِمْ إِنْ كُنْتَ طَلَّقْتَهَا ثَلَاثًا فَقَدْ حَرُمَتْ عَلَيْكَ حَتَّى تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَكَ

وَزَادَ فِيهِ غَيْرُهُ عَنْ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي نَافِعٌ قَالَ ابْنُ عُمَرَ لَوْ طَلَّقْتَ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَنِي بِهَذَا

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah[11] Telah menceritakan kepada kami Al Laits[12] dari Nafi'[13] bahwa Ibnu Umar bin Al Khaththab[14] radliallahu 'anhuma menceraikan isterinya dalam keadaan haidl dengan talak satu. Kemudian Rasulullah memerintahkan agar ia meruju'nya kembali lalu menahannya hingga ia suci, kemudian haid lagi dan menunggunya hingga ia suci kembali dari haidlnya. Maka bila ia mau menceraikannya, maka hendaklah ia menceraikannya saat dalam keadaan suci dan sebelum menjima'nya. Itulah Al 'Iddah yang diperintahkan Allah, agar para wanita diceraikan pada masa itu. Dan apabila Abdullah ditanya tentang hal itu, maka ia kan berkata kepada salah seorang dari mereka, "Jika kamu menceraikannya dengan talak tiga, maka sungguh wanita itu telah diharamkan atasmu hingga ia menikah dengan laki-laki lain selainmu." Dan selainnya menambahkan; Dari Al Laits Telah menceritakan kepadaku Nafi' Telah berkata Ibnu Umar; "Bila kamu menceraikan dengan sekali atau dua kali talak, maka Nabi telah memerintahkanku seperti itu."

(HR. AD DARIMI NO - 2162. AHMAD NO - 5021, 5047, 5069, 5176, 5788. BUKHARI NO - 4916 MALIK NO - 1053. MUSLIM NO - 2676. NASA'I NO - 3501, 3502, 3503.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِيرِينَ حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ جُبَيْرٍ سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ فَقَالَ

طَلَّقَ ابْنُ عُمَرَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَسَأَلَ عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يُطَلِّقَ مِنْ قُبُلِ عِدَّتِهَا قُلْتُ فَتَعْتَدُّ بِتِلْكَ التَّطْلِيقَةِ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ عَجَزَ وَاسْتَحْمَقَ

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj[15] Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim[16] Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin[17] Telah menceritakan kepadaku Yunus bin Jubair[18] Aku bertanya kepada Ibnu Umar[14], maka ia pun berkata; "Ibnu Umar pernah menceraikan isterinya dalam keadaan haid. Maka Umar pun menanyakannya kepada Nabi . Dan akhirnya beliau memerintahkannya agar ia meruju'nya kembali dan menceraikannya di permulaan masa iddahnya." Aku bertanya, "Apakah ia (isteri Ibnu Umar) menunggu masa iddah dari perceraian itu?" ia menjawab, "Bagaimana pendapatmu, bila ia memang benar-benar bodoh atau pandir (tak tahu)?"

(HR. AHMAD NO - 4875, 5021. BUKHARI NO - 4917 NASA'I NO - 3346, 3347.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ هَذِهِ الْأَحَادِيثَ الثَّلَاثَةَ قَالَتْ زَيْنَبُ دَخَلْتُ عَلَى أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

حِينَ تُوُفِّيَ أَبُوهَا أَبُو سُفْيَانَ بْنُ حَرْبٍ فَدَعَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ بِطِيبٍ فِيهِ صُفْرَةٌ خَلُوقٌ أَوْ غَيْرُهُ فَدَهَنَتْ مِنْهُ جَارِيَةً ثُمَّ مَسَّتْ بِعَارِضَيْهَا ثُمَّ قَالَتْ وَاللَّهِ مَا لِي بِالطِّيبِ مِنْ حَاجَةٍ غَيْرَ أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ تُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf[19] Telah mengabarkan kepada kami Malik[2] dari Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm[20] dari Humaid bin Nafi'[21] dari Zainab binti Abu Salamah[22] bahwa ia telah mengabarkan tiga hadits ini kepadanya. Zainab berkata; Aku menemui Ummu Habibah isteri Nabi saat bapaknya, Abu Sufyan bin Harb, wafat. Lalu Ummu Habibah meminta wewangian yang di dalamnya terdapat minyak wangi kuning yang sudah usang. Kemudian dari wewangian itu, ia meminyaki seorang budak wanita lalu memegang kedua belah pipinya seraya berkata, "Demi Allah, aku tidak berhajat sedikitpun terhadap wewangian, hanya saja aku telah mendengar Rasulullah bersabda: 'Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir, untuk berkabung lebih dari tiga hari, kecuali karena kematian suaminya, yaitu selama empat bulan sepuluh hari.'"

(HR. ABU DAWUD NO - 1954, 1955. AD DARIMI NO - 2182, 2183. AHMAD NO - 22963, 24338, 24926, 25207, 25247, 25248, 25249, 25250, 25251, 25529, 25540, 25541, 26130. BUKHARI NO - 4918, 4919, 4920, 4924, 4926. IBNU MAJAH NO - 2076, 2077. MALIK NO - 1096, 1097, 1099. MUSLIM NO - 2730, 2731, 2733, 2736, 2737, 2738. NASA'I NO - 3443, 3446, 3447, 3468, 3469, 3475, 3476, 3480. TIRMIDZI NO - 1116, 1117.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّهَا أَنَّ امْرَأَةً تُوُفِّيَ زَوْجُهَا فَخَشُوا عَلَى عَيْنَيْهَا فَأَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنُوهُ فِي الْكُحْلِ فَقَالَ لَا تَكَحَّلْ قَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ تَمْكُثُ فِي شَرِّ أَحْلَاسِهَا أَوْ شَرِّ بَيْتِهَا فَإِذَا كَانَ حَوْلٌ فَمَرَّ كَلْبٌ رَمَتْ بِبَعَرَةٍ فَلَا حَتَّى تَمْضِيَ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرٌ

وَسَمِعْتُ زَيْنَبَ بِنْتَ أُمِّ سَلَمَةَ تُحَدِّثُ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ مُسْلِمَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ تُحِدَّ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ إِلَّا عَلَى زَوْجِهَا أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا

Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas[23] Telah menceritakan kepada kami Syu'bah[7] Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Nafi'[21] dari Zainab binti Ummu Salamah[22] dari Ibunya[24] bahwasanya; Ada seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya, hingga orang-orang pun mengkhawatir kesehatan kedua matanya. Maka mereka mendatangi Rasulullah dan meminta izin bolehnya mencelak mata. Maka beliau bersabda: "Janganlah kamu bercelak. Sesungguhnya -pada masa jahiliyah dulu- salah seorang dari kalian berdiam diri dalam rumahnya yang paling lusuh. Setelah setahun berlaku, seekor anjing lewat, dan ia pun melemparinya dengan kotoran. Karena itu, janganlah bercelak hingga empat bulan sepuluh hari telah berlalu." Dan aku mendengar Zainab binti Ummu Salamah menceritakan dari Ummu Habibah bahwa Nabi bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita muslimah yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung lebih dari tiga hari kecuali atas suaminya, yakni empat bulan sepuluh hari."

(HR. AHMAD NO - 25293, 25433. BUKHARI NO - 4921, 4922, 5271. MUSLIM NO - 2734. NASA'I NO - 3444.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ حَفْصَةَ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ

كُنَّا نُنْهَى أَنْ نُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا وَلَا نَكْتَحِلَ وَلَا نَطَّيَّبَ وَلَا نَلْبَسَ ثَوْبًا مَصْبُوغًا إِلَّا ثَوْبَ عَصْبٍ وَقَدْ رُخِّصَ لَنَا عِنْدَ الطُّهْرِ إِذَا اغْتَسَلَتْ إِحْدَانَا مِنْ مَحِيضِهَا فِي نُبْذَةٍ مِنْ كُسْتِ أَظْفَارٍ وَكُنَّا نُنْهَى عَنْ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ

Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdul Wahb[25] Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid[26] dari Ayyub[27] dari Hafshah[28] dari Ummu 'Athiyyah[29] ia berkata; "Kami dilarang untuk berkabung atas mayit lebih dari tiga hari kecuali atas suami, yakni empat bulan sepuluh hari. Kami tidak boleh bercelak, tidak boleh memakai wewangian dan tidak pula memakai pakaian yang berwarna kecuali pakaian yang terbuat dari bahan dedaunan. Pada masa suci kami telah diberi keringanan, yakni ketika salah seorang dari kami telah mandi bersih dari haidnya, maka ia boleh memakai potongan kecil dari dahan yang dipergunakan untuk kemenyan dan obat yang sering dinamakan qusth atau minyak wangi Azhfar." Dan kami juga dilarang untuk mengikuti jenazah."

(HR. BUKHARI NO - 4923 IBNU MAJAH NO - 2076, 2078. MUSLIM NO - 2739, 2740. NASA'I NO - 3478.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا شِبْلٌ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ

{ وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا }

قَالَ كَانَتْ هَذِهِ الْعِدَّةُ تَعْتَدُّ عِنْدَ أَهْلِ زَوْجِهَا وَاجِبًا فَأَنْزَلَ اللَّهُ

{وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِأَزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ مِنْ مَعْرُوفٍ}

قَالَ جَعَلَ اللَّهُ لَهَا تَمَامَ السَّنَةِ سَبْعَةَ أَشْهُرٍ وَعِشْرِينَ لَيْلَةً وَصِيَّةً إِنْ شَاءَتْ سَكَنَتْ فِي وَصِيَّتِهَا وَإِنْ شَاءَتْ خَرَجَتْ وَهُوَ قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى

{ غَيْرَ إِخْرَاجٍ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ }

فَالْعِدَّةُ كَمَا هِيَ وَاجِبٌ عَلَيْهَا زَعَمَ ذَلِكَ عَنْ مُجَاهِدٍ وَقَالَ عَطَاءٌ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ

نَسَخَتْ هَذِهِ الْآيَةُ عِدَّتَهَا عِنْدَ أَهْلِهَا فَتَعْتَدُّ حَيْثُ شَاءَتْ وَقَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى

{ غَيْرَ إِخْرَاجٍ }

وَقَالَ عَطَاءٌ إِنْ شَاءَتْ اعْتَدَّتْ عِنْدَ أَهْلِهَا وَسَكَنَتْ فِي وَصِيَّتِهَا وَإِنْ شَاءَتْ خَرَجَتْ لِقَوْلِ اللَّهِ

{ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ }

قَالَ عَطَاءٌ ثُمَّ جَاءَ الْمِيرَاثُ فَنَسَخَ السُّكْنَى فَتَعْتَدُّ حَيْثُ شَاءَتْ وَلَا سُكْنَى لَهَا

Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur[30] Telah mengabarkan kepada kami Rauh bin Ubadah[31] Telah menceritakan kepada kami Syibl[32] dari Ibnu Najih[33] dari Mujahid[34] terkait dengan firman Allah: Dan orang-orang yang meninggal diantara kalian dan meninggalkan isteri (QS. Albaqarah 240), dahulu iddah yang dilakukan seorang isteri di rumah suaminya adalah wajib, lantas Allah menurunkan ayat; "WALLADZI YUTAFFAUNA MINKUM WA YADZARUUNA AZWAAJAW WASHIYYATAL LIAZWAAJIHIM MATAA'AN ILAL HAULI GHAIRA IKHRAAJ FAIN KHARAJNA FALAA JUNAAHA 'ALAIKUM FIIMAA FA'ALNAA FII ANFUSIHINNA MIM MA'RUUF." "Dan orang-orang yang meninggal diantara kalian dan meninggalkan isteri, hendaklah menyampaikan wasiat kediaman isteri dan nafkah kepada isterinya selama setahun dengan tidak menyuruh mereka agar keluar, namun jika para isteri yang ditinggal suaminya itu keluar rumah, maka tiada ada dosa bagimu atas perbuatan yang mereka lakukan' (QS. Albaqarah 240). Ia menjelaskan, "Allah menjadikan kesempurnaan sunnah adalah selama empat bulan dua puluh hari, sebagai wasiat. Bila ia mau, maka oleh boleh tetap pada wasiatnya. Dan jika tidak, ia boleh keluar. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah, 'GHAIRA IKHRAAJ, FA`IN KHARAJNA FALAA JUNAHA 'ALAIKUM (dengan tidak menyuruh si isteri untuk pergi, jika isteri itu pergi, maka tidak ada dosa atas kalian), Yakni, masa 'Iddah sebagaimana yang diwajibkan atasnya. 'Atha`[35] berkata; Ibnu Abbas[36] berkata; Ayat ini dinasakh (dihapus) bahwa ia melalui masa iddahnya di rumah suaminya. Karena itu, ia boleh melalui masa iddahnya di mana pun ia mau." Dan firman Allah Ta'ala: "Ghaira Ikharaaj" Ahta` berkata; Bila ia mau, maka ia boleh melalui masa iddahnya di rumah suaminya atau berdiam pada washiyatnya. Dan bila ia mau, ia boleh keluar karena firman Allah: "FALAA JUNAAHA 'ALAIKUM FIIMAA FA'ALNA FII ANFUSIHINNA." (Maka tak ada dosa atasmu atas perbuatan yang mereka lakukan) Atha` berkata; Kemudian turunlah ayat warisan dan terhapuslah As Sukna (tempat wanita berdiam), hingga ia pun boleh beriddah di mana pun ia suka, dan tidak ada tempat tinggal baginya.

(HR. ABU DAWUD NO - 1958. BUKHARI NO - 4925 NASA'I NO - 3473.)


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُحَادَةَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كَسْبِ الْإِمَاءِ

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ja'd[37] Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah[7] dari Muhammad bin Juhadah[38] dari Abu Hazim[39] dari Abu Hurairah[40] bahwa Nabi telah melarang untuk mempekerjakan budak wanita.

(HR. ABU DAWUD NO - 2971. AD DARIMI NO - 2506. AHMAD NO - 7514, 8217, 8611, 9265, 9480, 9839. BUKHARI NO - 4929 )



Bersambung



Musnad Hadits:


Sanad Bukhari

(1) Nama Lengkap : Isma'il bin 'Abdullah bin 'Abdullah bin Uwais

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat:


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; la ba`sa bih

Yahya bin Ma'in; Dla'if

An Nasa'i; Dla'if

Ad Daulabi; menyebutkan dalam Ad Dlu'afa'

Al 'Uqaili; menyebutkan dalam Ad Dlu'afa'

Ad Daruquthni; tidak menyebutkan dalam shahihnya

Abu Hatim; Tsiqah

Ibnu Abu Uwais; Sering memalsukan hadits

Ibnu Hajar Al 'Asqalani; Shaduq namun banyak kesalahan dalam hafalan


(2) Nama Lengkap : Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 179 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun


(3) Nama Lengkap : Yahya bin Sa'id bin Qais

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Sa'id

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 144 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ahmad bin Hambal ; paling tsabat

Abu Hatim; Tsiqah

An Nasa'i; tsiqah ma`mun

Abu Zur'ah; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat

Adz Dzahabi; imam


(4) Nama Lengkap : Al Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash Shiddiq

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 106 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah


(5) Nama Lengkap : Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddiq

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Ummu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 58 H


Komentar Ulama' Tentangnya: Shahabat

Sanad Bukhari

(6) Nama Lengkap : Sulaiman bin Harb bin Bujail

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Ayyub

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 224 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Muhammad bin Sa'd; Tsiqah

Ibnu Kharasy; Tsiqah

An Nasa'i; tsiqah ma`mun

Ya'kub Ibnu Syaibah; tsiqah tsabat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah Imam

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Hafizh

Adz Dzahabi; Al imam


(7) Nama Lengkap : Syu'bah bin Al Hajjaj bin Al Warad

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu Bistham

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 160 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; tsiqah tsabat

Ibnu Sa'd; tsiqah ma`mun

Abu Daud; tidak ada seorangpun yang lebih baik haditsnya dari padanya

Ats Tsauri; amirul mukminin fil hadits

Ibnu Hajar Al Atsqalani; tsiqoh hafidz

Adz Dzahabi; tsabat hujjah


(8) Nama Lengkap : Al Hakam bin 'Utaibah

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 113 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Abu Hatim; Tsiqah

Ya'qub bin sufyan; Tsiqah

Adz Dzahabi; Tsiqah

Adz Dzahabi; Ahli sunnah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat


(9) Nama Lengkap : Ibrahim bin Yazid bin Qays

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu 'Imrah

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 96 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat


(10) Nama Lengkap : Al Aswad bin Yazid bin Qais

Kalangan : Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Amru

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 75 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar Al Atsqalani; "tsiqah,faqih"


Sanad Bukhari

(11) Nama Lengkap : Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Raja'

Negeri semasa hidup : Himsh

Wafat : 240 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Abu Hatim; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Tsabat


(12) Nama Lengkap : Laits bin Sa'ad bin 'Abdur Rahman

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu Al Harits

Negeri semasa hidup : Maru

Wafat : 175 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; Tsiqah

Ibnu Madini; Tsiqah Tsabat


(13) Nama Lengkap : "Nafi', maula Ibnu 'Umar"

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 117 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Kharasy; Tsiqah


(14) Nama Lengkap : Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab bin Nufail

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 73 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar Al Atsqalani; Shahabat

Adz Dzahabi; Shahabat


Sanad Bukhari

(15) Nama Lengkap : Hajjaj bin Al Minhal

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : ABuMuhammad

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 217 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Abu Hatim; Tsiqah Fadil

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah Fadil


(16) Nama Lengkap : Yazid bin Ibrahim

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu Sa'id

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 163 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Ibnu Sa'd; tsiqah tsabat

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat

Adz Dzahabi; Tsiqah


(17) Nama Lengkap : "Muhammad bin Sirin, maula Anas bin Malik"

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Bakar

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 110 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun

Ibnu Hibban; Hafizh

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat

Adz Dzahabi; tsiqah hujjah


(18) Nama Lengkap : Yunus bin Jubair

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Ghallab

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

An Nasa'i; tsiqah tsabat

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Adz Dzahabi; Tsiqah


Sanad Bukhari

(19) Nama Lengkap : Abdullah bin Yusuf

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Maru

Wafat : 218 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Al 'Ajli; tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar; tsiqah

Adz Dzahabi; Hafizh


(20) Nama Lengkap : Abdullah bin Abi Bakar bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 135 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Abu Hatim; Tsiqah

An Nasa'i; tsiqah tsabat

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Abdil Barr; "tsiqah,faqih"

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Adz Dzahabi; Hujjah


(21) Nama Lengkap : Humaid bin Nafi'

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Aflah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:

An Nasa'i; Tsiqah

Abu Hatim; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Adz Dzahabi; Shaduuq


(22) Nama Lengkap : Zainab binti Abi Salamah bin 'Abdul Aswad

Kalangan : Shahabiyah

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 73 H


Komentar Ulama' Tentangnya: Shahabiyah

Sanad Bukhari

(23) Nama Lengkap : Adam bin Abu Iyas

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Al Hasan

Negeri semasa hidup : Baghdad

Wafat : 220 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Abu Daud; Tsiqah

An Nasa'i; la ba`sa bih

Abu Hatim; "tsiqah terpercaya ahli ibadah, termasuk hamba-hamba Allah yang terbaik"

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah ahli ibadah

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hibban; Tsiqah


(24) Nama Lengkap : Hind binti Abi Umayyah bin Al Mughirah

Kalangan : Shahabiyah

Kuniyah : Ummu Salamah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 62 H


Komentar Ulama' Tentangnya: Shahabiyah

Sanad Bukhari

(25) Nama Lengkap : Abdullah bin 'Abdul Wahhab

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 228 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Abu Daud; Tsiqah

Abu Hatim; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar Al Atsqalani; Tsiqah

Adz Dzahabi; tsabat


(26) Nama Lengkap : Hammad bin Zaid bin Dirham

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Isma'il

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 179 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Seorang Imam Kaum Muslimin

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah tsabat Faqih


(27) Nama Lengkap : Ayyub bin Abi Tamimah Kaysan/span>

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Bakar

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 131 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah Tsabat

Muhammad bin Sa'd; Tsiqah Tsabat

Adz Dzahabi; Imam


(28) Nama Lengkap : Hafshah binti Sirin

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Ummu Al Hudzail

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; tsiqah hujjah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Adz Dzahabi; Ahli Fiqih


(29) Nama Lengkap : Nusaibah binti Ka'ab

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Ummu 'Athiyyah

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat

Adz Dzahabi; Shahabat


Sanad Bukhari

(30) Nama Lengkap : Ishaq bin Manshur bin Bahram

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Ya'qub

Negeri semasa hidup : Himsh

Wafat : 251 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Muslim; tsiqah ma`mun

An Nasa'i; Tsiqah Tsabat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat

Abu Hatim; Shaduuq

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Syahin; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Adz Dzahabi; Alhafidz


(31) Nama Lengkap : Rauh bin 'Ubadah bin Al 'Alaa'

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 205 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Shaduuq

Abu Hatim Ar Rozy; Shalih

Muhammad bin Sa'd; Tsiqah

Al Bazzar; tsiqah ma`mun

Ya'kub Ibnu Syaibah; Shaduuq

Alkhatib; Tsiqah


(32) Nama Lengkap : Syibil bin 'Abbad

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Abu Daud; Tsiqah

Ad Daruquthni; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar Al Atsqalani; "tsiqah, tertuduh qadariyah"


(33) Nama Lengkap : Abdullah bin Abi Najih Yasar

Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)

Kuniyah : Abu Yasar

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 131 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Abu Hatim; shalihul hadits

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tapi tertuduh murji'ah


(34) Nama Lengkap : Mujahid bin Jabar

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Al Hajjaj

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 102 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Al 'Ajli; Tabi'i Tsiqoh

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Imam ilmu Tafsir

Adz Dzahabi; Imam ilmu Tafsir

Adz Dzahabi; Hujjah


(35) Nama Lengkap : Atha' bin Abi Rabbah Aslam

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 114 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Ibnu Saad; tsiqah

Abu Zur'ah; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'


(36) Nama Lengkap : Abdullah bin 'Abbas bin 'Abdul Muthallib bin Hasyim

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu Al 'Abbas

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 68 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar Al Atsqalani; Shahabat

Adz Dzahabi; Shahabat


Sanad Bukhari

(37) Nama Lengkap : Ali bin Al Ja'di bin 'Ubaid

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Al Hasan

Negeri semasa hidup : Baghdad

Wafat : 230 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar; tsiqah berpemahaman syi'ah

Adz Dzahabi; Hafizh


(38) Nama Lengkap : Muhammad bin Juhadah

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 131 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Abu Hatim; Tsiqah

An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah

Adz Dzahabi; Tsiqah


(39) Nama Lengkap : "Salman, maula 'Izzah"

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Hazom

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 101 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Abu Dawud As Sajastani; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah


(40) Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Shakhr

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu Hurairah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 57 H


Komentar Ulama' Tentangnya:

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat



. . . . . . . . .





Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top