Topik Hadits:
- Dilarangnya mencela masa.
- Katakanlah "Aku sedang berpuasa".
- Larangan mencela masa.
- Keutamaan sujud.
- Surga dan neraka berbantah-bantahan.
- Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari wangi misik.
- Do'a dalam Shalat Malam Pada Akhir Malam.
- Bacaan Surat Al Fatihah bagi seorang ma'mum.
- Pada bulan Ramadhan setan dibelenggu.
- Penghuni surga bisa melihat Allah.
Dilarangnya mencela masa
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِي ابْنُ آدَمَ قَالَ يَقُولُ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ فَإِنِّي أَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ فَإِنْ شِئْتُ قَبَضْتُهُمَا
bersabda: "Allah
berfirman: 'Anak cucu adam telah menyakiti Aku, ' Allah berkata; 'dia mengatakan; wahai masa sang pembawa sial, padahal Aku adalah masa, Aku putar malamnya menjadi siang, dan jika Aku mau keduanya Aku ambil.'" (AHMAD - 7358)Hadits Penguat: MUSLIM NO - 4167; AHMAD NO - 7884.
Katakanlah "Aku sedang berpuasa"
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ وَابْنُ بَكْرٍ قَالَا أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ أَبِي صَالِحٍ الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَرِحَ بِصِيَامِهِ
bersabda: "Setiap amal bani Adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa, sesunggunya ia untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah tameng, maka pada hari puasa salah seorang dari kalian janganlah ia berkata kotor pada hari itu, dan jangan berteriak gaduh, jika ada seseorang yang mencelanya atau menyakitinya maka hendaklah ia berkata; 'sesungguhnya aku sedang berpuasa'" (beliau ulang dua kali)."Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di hadapan Allah dari harumnya misik, dan orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan; jika datang waktu buka ia berbahagia dengan makan-minumnya, dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan amal puasanya." (AHMAD - 7368)Hadits Penguat: BUKHARI NO - 1771, 5472; MUSLIM NO - 1942, 1944; IBNU MAJAH NO - 1628, 3813; NASA'I NO - 2185, 2186, 2187, 2188; AHMAD NO - 7456, 9643, 10274.
Larangan mencela masa
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ لَا يَقُلْ أَحَدُكُمْ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ فَإِنِّي أَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ فَإِذَا شِئْتُ قَبَضْتُهُمَا
, beliau bersabda: " (Allah berfirman:) wahai masa sang pembawa sial, padahal Aku adalah masa, Aku putar malamnya menjadi siang, dan jika Aku mau keduanya Aku ambil." (AHMAD - 7391)Hadits Penguat: MUSLIM NO - 4168; MALIK NO - 1560.
Keutamaan sujud
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ النَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ دُونَهُ سَحَابٌ فَقَالُوا لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ فَيَقُولُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا فَيَتْبَعُهُ فَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الْقَمَرَ الْقَمَرَ وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ الشَّمْسَ الشَّمْسَ وَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الطَّوَاغِيتَ الطَّوَاغِيتَ وَتَبْقَى هَذِهِ الْأُمَّةُ فِيهَا مُنَافِقُوهَا فَيَأْتِيهِمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي غَيْرِ الصُّورَةِ الَّتِي تَعْرِفُونَ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ هَذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا فَإِذَا جَاءَ رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ قَالَ فَيَأْتِيهِمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي الصُّورَةِ الَّتِي يَعْرِفُونَ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ أَنْتَ رَبُّنَا فَيَتْبَعُونَهُ قَالَ وَيُضْرَبُ جِسْرٌ عَلَى جَهَنَّمَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ وَبِهَا كَلَالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ هَلْ رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَعْلَمُ قَدْرَ عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ تَعَالَى فَتَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ فَمِنْهُمْ الْمُوبَقُ بِعَمَلِهِ وَمِنْهُمْ الْمُخَرْدَلُ ثُمَّ يَنْجُو حَتَّى إِذَا فَرَغَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ الْقَضَاءِ بَيْنَ الْعِبَادِ وَأَرَادَ أَنْ يُخْرِجَ مِنْ النَّارِ مَنْ أَرَادَ أَنْ يَرْحَمَ مِمَّنْ كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَمَرَ الْمَلَائِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوهُمْ فَيَعْرِفُونَهُمْ بِعَلَامَةِ آثَارِ السُّجُودِ وَحَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ مِنْ ابْنِ آدَمَ أَثَرَ السُّجُودِ فَيُخْرِجُونَهُمْ قَدْ امْتُحِشُوا فَيُصَبُّ عَلَيْهِمْ مِنْ مَاءٍ يُقَالُ لَهُ مَاءُ الْحَيَاةِ فَيَنْبُتُونَ نَبَاتَ الْحِبَّةِ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ وَيَبْقَى رَجُلٌ يُقْبِلُ بِوَجْهِهِ إِلَى النَّارِ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ قَدْ قَشَبَنِي رِيحُهَا وَأَحْرَقَنِي ذَكَاؤُهَا فَاصْرِفْ وَجْهِي عَنْ النَّارِ فَلَا يَزَالُ يَدْعُو اللَّهَ حَتَّى يَقُولَ فَلَعَلِّي إِنْ أَعْطَيْتُكَ ذَلِكَ أَنْ تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ فَيَقُولُ لَا وَعِزَّتِكَ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهُ فَيَصْرِفُ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ فَيَقُولُ بَعْدَ ذَلِكَ يَا رَبِّ قَرِّبْنِي إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَوَلَيْسَ قَدْ زَعَمْتَ أَنْ لَا تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ وَيْلَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ فَلَا يَزَالُ يَدْعُو حَتَّى يَقُولَ فَلَعَلِّي إِنْ أَعْطَيْتُكَ أَنْ تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ فَيَقُولُ لَا وَعِزَّتِكَ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهُ وَيُعْطِي مِنْ عُهُودِهِ وَمَوَاثِيقِهِ أَنْ لَا يَسْأَلَ غَيْرَهُ فَيُقَرِّبُهُ إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَإِذَا دَنَا مِنْهَا انْفَهَقَتْ لَهُ الْجَنَّةُ فَإِذَا رَأَى مَا فِيهَا مِنْ الْحِبَرَةِ وَالسُّرُورِ سَكَتَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَسْكُتَ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ فَيَقُولُ أَوَلَيْسَ قَدْ زَعَمْتَ أَنْ لَا تَسْأَلَ غَيْرَهُ وَقَدْ أَعْطَيْتَ عُهُودَكَ وَمَوَاثِيقَكَ أَنْ لَا تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ لَا تَجْعَلْنِي أَشْقَى خَلْقِكَ فَلَا يَزَالُ يَدْعُو اللَّهَ حَتَّى يَضْحَكَ اللَّهُ فَإِذَا ضَحِكَ مِنْهُ أَذِنَ لَهُ بِالدُّخُولِ فِيهَا فَإِذَا أُدْخِلَ قِيلَ لَهُ تَمَنَّ مِنْ كَذَا فَيَتَمَنَّى ثُمَّ يُقَالُ تَمَنَّ مِنْ كَذَا فَيَتَمَنَّى حَتَّى تَنْقَطِعَ بِهِ الْأَمَانِيُّ فَيُقَالُ لَهُ هَذَا لَكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ قَالَ وَأَبُو سَعِيدٍ جَالِسٌ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ وَلَا يُغَيِّرُ عَلَيْهِ شَيْئًا مِنْ قَوْلِهِ حَتَّى إِذَا انْتَهَى إِلَى قَوْلِهِ هَذَا لَكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ مَعَهُ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ حَفِظْتُ مِثْلُهُ مَعَهُ
قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَذَلِكَ الرَّجُلُ آخِرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ
bersabda: "Apakah kalian merasa bahaya bila melihat matahari yang tidak ada mendung di bawahnya?" Mereka berkata: "Tidak, wahai Rasulullah!" lalu Rasulullah
bersabda: "Apakah kalian merasa bahaya bila melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?", mereka berkata; "Tidak, wahai Rasulullah!" Rasulullah
bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat, demikian Allah akan mengumpulkan manusia lalu berfirman: 'Barang siapa yang telah menyembah sesuatu maka ikutilah dia, ' maka orang yang menyembah rembulan mengikuti rembulan dan yang menyembah matahari mengikuti matahari serta yang menyembah para thaghut mengikuti para thaghut dan tinggallah umat ini yang terdapat di dalamnya orang-orang munafik, lalu Allah
datang kepada mereka dengan selain rupa yang kalian kenal, Allah berfirman: 'Aku adalah Tuhan kalian, ' maka mereka berkata; 'saya berlindung kepada Allah darimu, ini adalah tempat kami sampai Tuhan kami datang kepada kami dan jika Tuhan kami telah datang kepada kami, maka kami mengenal Nya, ' Rasulullah
bersabda: lalu Allah
datang kepada mereka dengan rupa yang mereka kenal dan berfirman: 'Aku adalah Tuhan kalian, ' mereka berkata; 'Engkaulah Tuhan kami, ' maka mereka mengikuti-Nya, " Rasulullah
bersabda: "dan diletakkan sebuah jembatan di atas jahannam, " Nabi
bersabda: "maka saya adalah orang yang pertama kali melewatinya, dan doa para Rasul ketika hari itu adalah: 'ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah, ' dan pada jahannam terdapat beberapa kail seperti duri Sa'dan (duri yang sangat tajam), apakah kalian tahu apa itu duri Sa'dan?" mereka berkata: "Iya, wahai Rasulullah!" Rasulullah
bersabda: "Sesungguhnya kail-kail tersebut seperti duri Sa'dan hanya saja tidak diketahui berapa ukuran besarnya kecuali Allah Ta`ala, maka kail-kail tersebut menyambar manusia menurut amalan mereka, di antara mereka ada yang hancur karena amalannya dan di antara mereka ada pula sebagian tubuhnya yang disambar oleh kail-kail tersebut kemudian selamat, sehingga ketika Allah
selesai dari persidangan para hamba-Nya, dan hendak mengeluarkan dari neraka orang yang dikehendaki oleh-Nya untuk mendapatkan rahmat-Nya dari golongan orang-orang yang bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah, maka Allah
memerintahkan para Malaikat untuk mengeluarkan mereka dari neraka, para Malaikat mengenal mereka dengan Alamat (tanda) bekas-bekas sujud dan Allah
telah mengharamkan neraka untuk memakan dari bekas sujud anak cucu adam, lalu para Malaikat mengeluarkan mereka dalam keadaan telah hangus terbakar kemudian mereka diguyur dengan air yang bernama air kehidupan sehingga ia tumbuh sebagaimana benih yang tumbuh dalam genangan air, dan tinggallah seorang yang wajahnya menghadap ke neraka dan berkata; 'Wahai Tuhanku sungguh neraka telah menyakiti diriku dan kobaran apinya telah membakarku maka palingkanlah wajahku dari neraka, ' dan ia masih terus berdoa kepada Allah hingga Allah berfirman: bisa jadi jika Aku memberikan itu kepadamu maka kamu akan memohon kepada-Ku yang lain, ' maka dia berkata; 'Tidak, demi izzah-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain, ' maka Allah memalingkan wajahnya dari neraka lalu setelah itu dia berkata; 'Wahai Tuhanku dekatkan saya ke pintu syurga, ' Allah berfirman: 'Bukankah kamu telah berjanji bahwa kamu tidak akan memohon kepada-Ku yang lain, celaka kamu wahai anak adam alangkah khianatnya dirimu, ' maka dia masih terus berdoa hingga Allah berfirman kepadanya: 'bisa jadi jika Aku memberimu kamu akan memohon yang lain, ' dia berkata; 'Demi Izzah-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain, ' dan iapun berjanji dan bersumpah untuk tidak memohon yang lain, maka Allah mendekatkannya ke pintu syurga sehingga ketika dia dekat dengannya maka syurga tertampang padanya dan ketika ia melihat apa yang ada di dalamnya berupa kenikmatan hidup dan kesenangan maka ia hanya terdiam selema Allah berkehendak kepadanya untuk diamnya, kemudian ia berkata; 'Wahai Tuhanku masukkan saya ke dalam syurga, ' maka Allah berfirman: 'bukankah kamu telah berjanji untuk tidak memohon yang lain? bahkan kamu telah memberikan janji dan sumpahmu untuk tidak memohon kepada-Ku yang lain' maka dia berkata; 'Wahai Tuhanku janganlah Engkau jadikan saya sebagai makhluk-Mu yang paling celaka' dan ia masih terus berdoa kepada Allah sehingga Allah tersenyum, dan jika Allah telah tersenyum kepadanya maka Allah telah mengijinkannya untuk masuk ke dalam syurga, dan ketika ia telah dimasukkan ke dalamnya maka dikatakan kepadanya; 'Berangan-anganlah untuk mendapatkan ini, ' maka iapun berangan-angan, kemudian dikatakan (kepadanya lagi); 'Berangan-anganlah untuk mendapatan itu' maka iapun berangan-angan sehingga angan-angannya terputus lalu dikatakan kepadanya; 'Ini untukmu dan semisalnya bersamanya.'" 'Atho` berkata: dan ketika itu Abu Sa'id duduk bersama Abu Hurairah, dan ia tidak mengubah sama sekali dari perkataan Abu Hurairah sehingga ketika Abu Hurairah sampai kepada sabda Nabi
: "Ini untukmu dan semisalnya bersamanya" Abu Sa'id berkata: "saya mendengar dari Nabi
bersabda seperti ini: "Ini untukmu dan sepuluh kali lipat misalnya bersamanya", Abu Hurairah berkata; saya (hanya hafal) dan semisalnya bersamanya. Abu Hurairah berkata; "dan itulah dari penduduk syurga yang paling terakhir yang masuk syurga." (AHMAD - 7392)Hadits Penguat: BUKHARI NO - 764.
Surga dan neraka berbantah-bantahan
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ احْتَجَّتْ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَقَالَتْ الْجَنَّةُ يَا رَبِّ مَا لِي لَا يَدْخُلُنِي إِلَّا فُقَرَاءُ النَّاسِ وَسَقَطُهُمْ وَقَالَتْ النَّارُ مَا لِي لَا يَدْخُلُنِي إِلَّا الْجَبَّارُونَ وَالْمُتَكَبِّرُونَ فَقَالَ لِلنَّارِ أَنْتِ عَذَابِي أُصِيبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَقَالَ لِلْجَنَّةِ أَنْتِ رَحْمَتِي أُصِيبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا فَأَمَّا الْجَنَّةُ فَإِنَّ اللَّهَ يُنْشِئُ لَهَا مَا يَشَاءُ وَأَمَّا النَّارُ فَيُلْقَوْنَ فِيهَا وَتَقُولُ
{ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ }
حَتَّى يَضَعَ قَدَمَهُ فِيهَا فَهُنَالِكَ تَمْتَلِئُ وَيُزْوَى بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ وَتَقُولُ قَطْ قَطْ قَطْ
bersabda: "Syurga dan neraka saling mengadu, maka Syurga berkata: 'wahai Tuhanku kenapa tidak ada yang memasuki diriku kecuali orang orang yang faqir dari manusia dan yang rendah di antara mereka? ' sedangkan neraka berkata: 'kenapa tidak ada yang memasuki diriku kecuali orang-orang congkak dan sombong? ' maka Allah berfirman kepada neraka: 'kamu adalah siksa-Ku yang Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki, ' dan Allah juga berfirman kepada syurga: 'kamu adalah rahmat-Ku yang Aku berikan kepada siapa saja yang Aku kehendaki, dan setiap satu dari kalian terdapat isinya.' Adapun syurga maka Allah menambah (penduduknya) dengan sekehendak-Nya, sedangkan neraka maka penghuninya dilemparkan ke dalamnya dan neraka berkata: 'apakah masih ada lagi? ' Hingga Allah meletakkan telapak kaki-Nya di dalamnya dan disitulah neraka menjadi penuh dengan penghuninya dan mereka saling berdesakan (bertumpukan/berhimpitan) antara satu dengan yang lain, hingga akhirnya neraka berkata: 'cukup, cukup, cukup.'" (AHMAD - 7393)Hadits Penguat: BUKHARI NO - 6895; TIRMIDZI NO - 2484; AHMAD NO - 10183, 11316.
Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari wangi misik
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ وَعَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
bersabda: "Allah
berfirman: 'Setiap amalan anak cucu Adam adalah untuk mereka kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari wangi misik." (AHMAD - 7456)Hadits Penguat: BUKHARI NO - 1771, 5472; MUSLIM NO - 1942, 1944; IBNU MAJAH NO - 3813; NASA'I NO - 2185, 2186, 2187, 2188; AHMAD NO - 9643, 10274.
Do'a dalam Shalat Malam Pada Akhir Malam
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ لَيْلَةٍ إِذَا مَضَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَوَّلِ فَيَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ مَنْ ذَا الَّذِي يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ ذَا الَّذِي يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ ذَا الَّذِي يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ فَلَا يَزَالُ كَذَلِكَ إِلَى الْفَجْرِ
, beliau bersabda: "Pada setiap malam, Rabb kita turun (ke langit dunia), yaitu jika telah berlalu sepertiga malam yang awal. Allah berfirman: 'Aku adalah Raja, barangsiapa meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, barangsiapa berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa meminta ampunan kepada-Ku maka akan Aku ampuni, ' dan itu terus berlangsung sehingga datang waktu fajar." (AHMAD - 7460)Hadits Penguat: BUKHARI NO - 1077, 5846; MUSLIM NO - 1262; TIRMIDZI NO - 408; ABU DAUD NO - 1120, 4108; AHMAD NO - 9067, 9922.
Bacaan Surat Al Fatihah bagi seorang ma'mum
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ أَنَّ أَبَا السَّائِبِ مَوْلَى هِشَامِ بْنِ زُهْرَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ هِيَ خِدَاجٌ غَيْرُ تَمَامٍ قَالَ أَبُو السَّائِبِ لِأَبِي هُرَيْرَةَ إِنِّي أَكُونُ أَحْيَانًا وَرَاءَ الْإِمَامِ قَالَ أَبُو السَّائِبِ فَغَمَزَ أَبُو هُرَيْرَةَ ذِرَاعِي فَقَالَ يَا فَارِسِيُّ اقْرَأْهَا فِي نَفْسِكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَنِصْفُهَا لِي وَنِصْفُهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا يَقُولُ فَيَقُولُ الْعَبْدُ
{ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }
فَيَقُولُ اللَّهُ حَمِدَنِي عَبْدِي وَيَقُولُ الْعَبْدُ
{ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ }
فَيَقُولُ اللَّهُ أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي فَيَقُولُ الْعَبْدُ
{ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ }
فَيَقُولُ اللَّهُ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ هَذِهِ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي يَقُولُ الْعَبْدُ
{ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ }
قَالَ أَجِدُهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ قَالَ يَقُولُ عَبْدِي
{هْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ}
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَا كُلٌّ مِنْهُمَا مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ هِشَامِ بْنِ زُهْرَةَ وَقَالَا
{ مَالِكِ }
وَقَالَ ابْنُ بَكْرٍ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا يَقُومُ الْعَبْدُ فَيَقُولُ قَالَ و حَدَّثَنَاه يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ وَحَدَّثَنِي الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ مَوْلَى الْحُرَقَةِ عَنْ أَبِي السَّائِبِ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زُهْرَةَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ
bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat dan tidak dibacakan di dalamnya Ummul Qur`an (Al Fatiha) maka ia adalah kurang, kurang dan tidak sempurna." Abu As Sa`ib berkata kepada Abu Hurairah, "Sesungguhnya aku terkadang membaca dan kadang tidak ketika di belakang imam." Abu As Sa`ib berkata; Maka Abu Hurairah pun menyenggol lenganku seraya berkata; "Wahai orang faris, bacalah ia dalam hatimu, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah
bersabda: "Allah
berfirman: sesungguhnya aku membagi shalat menjadi dua bagian, satu bagian untuk-Ku dan satu bagian lagi bagi hamba-Ku untuknya apa yang dia meminta." Abu Hurairah berkata; Rasulullah
bersabda: "Bacalah, " dia berkata; "maka hamba berkata; 'Al HAMDULILLAHI RABBIL `AALAMIIN (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), ' maka Allah berfrman; 'Hamba-Ku telah memuji Aku.' hamba berkata; 'AR RAHMAANIRRAHIIM (yang maha pengasih lagi maha penyayang), ' maka Allah berfirman; 'hambaKu telah menyanjungKu.' hamba berkata; 'MAALIKI YAUMIDDIIN (Yang menguasai di Hari Pembalasan), ' lalu Allah berfirman; 'Hamba-Ku telah mengagungkan Aku, ' Lalu Allah berfirman; 'Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku.' Hamba berkata; 'IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN (Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan), ' Allah berfirman; 'Aku mendapatinya untuk hamba-Ku dan hamba-Ku akan mendapatkan yang ia minta.' Allah berfirman; 'Hamba-Ku berkata; 'IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM SHIRAATHAL LADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM GHOIRIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADL DLAALIIN (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat).' Allah
berfirman; 'Ini untuk hamba-Ku dan ia akan mendapatkan apa yang ia minta." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr dan Muhammad bin Abdullah Al Anshori dari Ibnu Juraij, mereka berkata; mereka berdua adalah pembantu Abdullah bin Hisyam bin Zuhroh. Dan Malik berkata: dan berkata Ibnu Bakr; Abu Hurairah berkata; Rasulullah
bersabda: ""Bacalah; seorang hamba berdiri lalu berkata." Berkata (perawi); dan telah menceritakannya kepada kami Ya`qub berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Ibnu Ishaq berkata; dan telah menceritakan kepadaku Al 'Ala` bin Abdurrahman bin Ya`qub pelayan dari suku Huraqah, dari Ibnu As Sa`ib pelayan Abdullah bin Zuhrah At Taimi, dari Abu Hurairah lalu ia menyebutkan hadits tersebut." (AHMAD - 7502)Hadits Penguat: MUSLIM NO - 598; NASA'I NO - 900; MALIK NO - 174; IBNU MAJAH NO - 3774; ABU DAUD NO - 699; AHMAD NO - 9552.
Pada bulan Ramadhan setan dibelenggu
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ أَبِي هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيَتْ أُمَّتِي خَمْسَ خِصَالٍ فِي رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهَا أُمَّةٌ قَبْلَهُمْ خُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يُفْطِرُوا وَيُزَيِّنُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ ثُمَّ يَقُولُ يُوشِكُ عِبَادِي الصَّالِحُونَ أَنْ يُلْقُوا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَالْأَذَى وَيَصِيرُوا إِلَيْكِ وَيُصَفَّدُ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ فَلَا يَخْلُصُوا إِلَى مَا كَانُوا يَخْلُصُونَ إِلَيْهِ فِي غَيْرِهِ وَيُغْفَرُ لَهُمْ فِي آخِرِ لَيْلَةٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَهِيَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ قَالَ لَا وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرَهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ
bersabda: "Umatku diberi lima hal yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya pada bulan Ramadlan; bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak misik, para malaikat memintakan ampunan untuk mereka hingga berbuka, dan pada setiap harinya Allah
menghiasi syurga mereka, kemudian Allah berfirman: 'hampir saja para hamba-Ku yang shalih dihindarkan dari kepayahan dan gangguan dan berjalan kepadamu (surga).' dan di dalam bulan ramadlan para setan dibelenggu hingga mereka tidak bebas menggoda orang yang berpuasa sebagaimana mereka bebas mengganggu selainnya, dan akan diampuni dosa-dosa mereka (orang yang berpuasa) di akhir malam bulan Ramadlan." Para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah apakah itu lailatul qodar?" Rasulullah
bersabda: "Tidak, akan tetapi seorang yang beramal akan ditepati pahalanya jika telah selesai melaksanakan amalannya." (AHMAD - 7576)Hadits Penguat: TIDAK DITEMUKAN
Penghuni surga bisa melihat Allah
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْهَاشِمِيُّ أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبِي وَأَبُو كَامِلٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ الْمَعْنَى
أَنَّ النَّاسَ قَالُوا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ قَالُوا لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَهَلْ تُضَارُّونَ فِي الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ كَذَلِكَ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا فَلْيَتَّبِعْهُ فَيَتْبَعُ مَنْ يَعْبُدُ الشَّمْسَ الشَّمْسَ وَيَتْبَعُ مَنْ يَعْبُدُ الْقَمَرَ الْقَمَرَ وَيَتْبَعُ مَنْ يَعْبُدُ الطَّوَاغِيتَ الطَّوَاغِيتَ وَتَبْقَى هَذِهِ الْأُمَّةُ فِيهَا شَافِعُوهَا أَوْ مُنَافِقُوهَا قَالَ أَبُو كَامِلٍ شَكَّ إِبْرَاهِيمُ فَيَأْتِيهِمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي صُورَةٍ غَيْرِ صُورَتِهِ الَّتِي يَعْرِفُونَ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ هَذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا فَإِذَا جَاءَ رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ فَيَأْتِيهِمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي صُورَتِهِ الَّتِي يَعْرِفُونَ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ أَنْتَ رَبُّنَا فَيَتَّبِعُونَهُ وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ فَأَكُونُ أَنَا وَأُمَّتِي أَوَّلَ مَنْ يَجُوزُ وَلَا يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إِلَّا الرُّسُلُ وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ وَفِي جَهَنَّمَ كَلَالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ هَلْ رَأَيْتُمْ السَّعْدَانَ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَعْلَمُ قَدْرَ عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ تَعَالَى تَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ فَمِنْهُمْ الْمُوبَقُ بِعَمَلِهِ أَوْ قَالَ الْمُوثَقُ بِعَمَلِهِ أَوْ الْمُخَرْدَلُ وَمِنْهُمْ الْمُجَازَى قَالَ أَبُو كَامِلٍ فِي حَدِيثِهِ شَكَّ إِبْرَاهِيمُ وَمِنْهُمْ الْمُخَرْدَلُ أَوْ الْمُجَازَى ثُمَّ يَتَجَلَّى حَتَّى إِذَا فَرَغَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ الْقَضَاءِ بَيْنَ الْعِبَادِ وَأَرَادَ أَنْ يُخْرِجَ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ أَمَرَ الْمَلَائِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوا مِنْ النَّارِ مَنْ كَانَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا مِمَّنْ أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَرْحَمَهُ مِمَّنْ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَيَعْرِفُونَهُمْ فِي النَّارِ يَعْرِفُونَهُمْ بِأَثَرِ السُّجُودِ تَأْكُلُ النَّارُ ابْنَ آدَمَ إِلَّا أَثَرَ السُّجُودِ وَحَرَّمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ فَيَخْرُجُونَ مِنْ النَّارِ قَدْ امْتُحِشُوا فَيُصَبُّ عَلَيْهِمْ مَاءُ الْحَيَاةِ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ وَقَالَ أَبُو كَامِلٍ الْحَبَّةُ أَيْضًا فِي حَمِيلِ السَّيْلِ وَيَبْقَى رَجُلٌ مُقْبِلٌ بِوَجْهِهِ عَلَى النَّارِ وَهُوَ آخِرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ اصْرِفْ وَجْهِي عَنْ النَّارِ فَإِنَّهُ قَدْ قَشَبَنِي رِيحُهَا وَأَحْرَقَنِي دُخَانُهَا فَيَدْعُو اللَّهَ مَا شَاءَ أَنْ يَدْعُوَهُ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَلْ عَسَيْتَ إِنْ فُعِلَ ذَلِكَ بِكَ أَنْ تَسْأَلَ غَيْرَهُ فَيَقُولُ لَا وَعِزَّتِكَ لَا أَسْأَلُ غَيْرَهُ وَيُعْطِي رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عُهُودٍ وَمَوَاثِيقَ مَا شَاءَ فَيَصْرِفُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ فَإِذَا أَقْبَلَ عَلَى الْجَنَّةِ وَرَآهَا سَكَتَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَسْكُتَ ثُمَّ يَقُولُ أَيْ رَبِّ قَرِّبْنِي إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ أَلَسْتَ قَدْ أَعْطَيْتَ عُهُودَكَ وَمَوَاثِيقَكَ أَنْ لَا تَسْأَلَنِي غَيْرَ مَا أَعْطَيْتُكَ وَيْلَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ فَيَدْعُو اللَّهَ حَتَّى يَقُولَ لَهُ فَهَلْ عَسَيْتَ إِنْ أُعْطِيتَ ذَلِكَ أَنْ تَسْأَلَ غَيْرَهُ فَيَقُولُ لَا وَعِزَّتِكَ لَا أَسْأَلُ غَيْرَهُ فَيُعْطِي رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مَا شَاءَ مِنْ عُهُودٍ وَمَوَاثِيقَ فَيُقَدِّمُهُ إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَإِذَا قَامَ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ انْفَهَقَتْ لَهُ الْجَنَّةُ فَرَأَى مَا فِيهَا مِنْ الْحَبْرَةِ وَالسُّرُورِ فَيَسْكُتُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَسْكُتَ ثُمَّ يَقُولُ أَيْ رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ أَلَيْسَ قَدْ أَعْطَيْتَ عُهُودَكَ وَمَوَاثِيقَكَ أَنْ لَا تَسْأَلَنِي غَيْرَ مَا أَعْطَيْتُكَ وَيْلَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ لَا أَكُونُ أَشْقَى خَلْقِكَ فَلَا يَزَالُ يَدْعُو اللَّهَ حَتَّى يَضْحَكَ اللَّهُ مِنْهُ فَإِذَا ضَحِكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْهُ قَالَ ادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِذَا دَخَلَهَا قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ تَمَنَّهْ فَيَسْأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَيَتَمَنَّى حَتَّى إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيُذَكِّرُهُ يَقُولُ مِنْ كَذَا وَكَذَا حَتَّى إِذَا انْقَطَعَتْ بِهِ الْأَمَانِيُّ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ قَالَ عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ وَأَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ لَا يَرُدُّ عَلَيْهِ مِنْ حَدِيثِهِ شَيْئًا حَتَّى إِذَا حَدَّثَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
قَالَ لِذَلِكَ الرَّجُلِ وَمِثْلُهُ مَعَهُ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ مَعَهُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ مَا حَفِظْتُ إِلَّا قَوْلَهُ ذَلِكَ لَكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ أَشْهَدُ أَنِّي حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْلَهُ فِي ذَلِكَ الرَّجُلِ لَكَ عَشَرَةُ أَمْثَالِهِ
قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَذَلِكَ الرَّجُلُ آخِرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا
; "Wahai Rasulullah apakah kita akan melihat Tuhan kita pada hari kiamat?" Maka Nabi
bersabda: "Apakah kalian merasa terhalangi bila melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung di bawahnya?" Mereka berkata; "Tidak, wahai Rasulullah!." Lalu Rasulullah
bersabda: "Apakah kalian merasa terhalangi bila melihat matahari yang tidak ada mendung dibawahnya?" Mereka berkata; "Tidak." Rasulullah
bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya dalam kondisi seperti itu, demikian juga Allah akan mengumpulkan manusia lalu berfirman: 'Barangsiapa telah menyembah sesuatu maka ikutilah dia, ' maka orang yang menyembah matahari mengikuti matahari dan orang yang menyembah rembulan mengikuti rembulan, serta orang yang menyembah para thaghut mengikuti para thaghut dan tinggallah umat ini yang terdapat di dalamnya orang-orang Mukmin dan munafik." -Abu Kamil berkata: Ibrahim masih merasa ragu.- Lalu Allah
datang kepada mereka dengan rupa yang tidak mereka kenal, Allah berfirman: 'Aku adalah Tuhan kalian, ' maka mereka berkata; 'Kami berlindung kepada Allah darimu, ini adalah tempat kami sampai Tuhan kami datang kepada kami dan jika Tuhan kami telah datang kepada kami, maka kami mengenal Nya.' Lalu Allah
datang kepada mereka dengan rupa yang mereka kenal seraya berfirman: 'Aku adalah Tuhan kalian, ' mereka berkata; 'Engkaulah Tuhan kami, ' maka mereka mengikuti-Nya. Kemudian diletakkan sebuah jembatan di atas jahannam, " Nabi
bersabda: "Maka aku dan juga umatku adalah orang yang pertama kali melewatinya, pada hari itu tidak ada yang berbicara kecuali para rasul, dan doa para Rasul ketika hari itu adalah: 'Ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah, ' dan pada jahannam terdapat beberapa kail seperti duri Sa'dan, apakah kalian tahu apa itu duri Sa'dan? Mereka berkata; "Iya, wahai Rasulullah!" Rasulullah
bersabda: "Sesungguhnya kail-kail tersebut seperti duri Sa'dan hanya saja tidak diketahui berapa ukuran besarnya kecuali Allah Ta`ala, maka kail-kail tersebut menyambar manusia menurut amalan mereka, di antara mereka ada yang hancur (binasa) karena amalannya dan di antara mereka ada pula sebagian tubuhnya yang disambar oleh kail-kail tersebut, dan ada yang hanya sekedar dihukum, " -Abu Kamil berkata dalam hadits riwayatnya; Ibrahim merasa ragu; - di antara mereka ada yang sebagian tubuhnya atau hanya sekedar dihukum saja lalu selamat. Sehingga ketika Allah
selesai dari persidangan para hamba-Nya dan hendak mengeluarkan dari neraka orang yang dikehendaki oleh-Nya untuk mendapatkan rahmat-Nya dari orang-orang yang mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAH, maka Allah
memerintahkan para Malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu dari orang-orang yang Allah telah kehendaki untuk mendapatkan rahmat-Nya. Para Malaikat mengenal mereka dengan tanda bekas sujud dan Allah
telah mengharamkan neraka untuk memakan dari bekas sujud anak cucu adam, lalu para Malaikat mengeluarkan mereka dalam keadaan telah hangus terbakar kemudian mereka diguyur dengan air yang bernama air kehidupan sehingga ia tumbuh sebagaimana benih yang tumbuh. -Abu Kamil berkata; yaitu biji yang tumbuh dalam genangan air.- Dan tinggallah seorang yang wajahnya menghadap ke surga, dia adalah orang yang paling terakhir masuk neraka. dia berkata; 'Wahai Tuhanku palingkanlah wajahku dari neraka, sungguh hembusan api neraka telah menyakiti diriku dan kobaran apinya telah membakarku' dan ia masih terus berdoa kepada Allah hingga Allah berfirman: bisa jadi jika Aku memberikan itu kepadamu maka kamu akan memohon kepada-Ku yang lain' dia berkata; 'Tidak, demi keperkasaan-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain' maka Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Dan ketika wajahnya menghadap ke surga sehingga bisa melihat apa yang ada di dalamnya, ia diam tertegun selama waktu yang dikehendaki Allah. Lalu setelah itu dia berkata; 'Wahai Tuhanku dekatkan saya ke pintu syurga, ' Allah berfirman: 'Bukankah kamu telah berjanji bahwa kamu tidak akan memohon kepada-Ku yang lain, celaka kamu wahai anak adam alangkah khianatnya dirimu' maka dia masih terus berdoa hingga Allah berfirman kepadanya: 'bisa jadi jika Aku memberimu, maka kamu akan memohon yang lain.' dia berkata; 'Demi keperkasaan-Mu saya tidak akan memohon kepada-Mu yang lain.' dan iapun memberikan janji dan sumpahnya untuk tidak memohon yang lain, maka Allah mendekatkannya ke pintu syurga sehingga ketika dia dekat dengannya, maka surga tertampang padanya dan ketika ia melihat apa yang ada di dalamnya berupa kenikmatan hidup dan kesenangan maka ia hanya terdiam tertegun dengan waktu yang dikehendaki Allah, kemudian ia berkata; 'Wahai Tuhanku masukkan saya ke dalam surga, ' maka Allah berfirman: 'bukankah kamu telah berjanji untuk tidak memohon yang lain?, bahkan kamu telah memberikan janji dan sumpahmu untuk tidak memohon kepada-Ku yang lain.' maka dia berkata; 'Wahai Tuhanku janganlah Engkau jadikan saya sebagai makhluk-Mu yang paling celaka, ' dan ia masih terus berdoa kepada Allah sehingga Allah tersenyum, dan jika Allah telah tersenyum kepadanya maka Allah telah mengizinkannya untuk masuk ke dalam syurga, dan ketika ia telah dimasukkan ke dalamnya maka dikatakan kepadanya; 'Berangan-anganlah untuk mendapatkan ini, ' maka iapun berangan-angan, kemudian dikatakan (kepadanya lagi); 'Berangan-anganlah untuk mendapatan itu, ' maka iapun berangan-angan sehingga angan-angannya terputus lalu dikatakan kepadanya; 'Ini untukmu dan semisalnya bersamanya.' 'Atho` bin Yazid berkata; dan Abu Sa'id bersama Abu Hurairah, dan ia tidak membantah dari perkataan Abu Hurairah sedikitpun, sehingga ketika Abu Hurairah menceritakan; "bahwa Allah
berkata kepada laki-laki tersebut; "dan semisalnya bersamanya, " maka Abu Sa'id menyelahnya; "dan sepuluh kali lipat semisalnya bersamanya, wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah berkata; "saya tidak hafal kecuali perkataannya; "itu bagimu dan semisalnya bersamanya." Abu Sa'id berkata: aku telah menghafal dari Rasulullah
tentang perkataan Allah kepada laki-laki tersebut; "Bagimu sepuluh kali yang semisal itu." Abu Hurairah berkata; "dan itulah seorang dari penduduk surga yang paling terakhir yang masuk surga." (AHMAD - 7586)Hadits Penguat: AHMAD NO - 10697.
Bersambung Klik di sini
Musnad Hadits:
(1) Nama Lengkap : Abdur Razzaq bin Hammam bin Nafi'
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Yaman
Wafat : 211 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Daud; Tsiqah
Al 'Ajli; "tsiqah, tertuduh beraliran syi'ah"
An Nasa'i; tsabat
Ya'kub bin Syaibah; tsiqah tsabat
Ibnu Hibban; Tsiqah
Ibnu 'Adi; la ba`sa bih
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqoh hafidz
Adz Dzahabi; seorang tokoh
(2) Nama Lengkap : Ma'mar bin Raosyid
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Urwah
Negeri semasa hidup : Yaman
Wafat : 154 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Ya'kub bin Syu'bah; Tsiqah
Abu Hatim; shalihul hadits
An Nasa'i; tsiqah ma`mun
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat
(3) Nama Lengkap : Muhammad bin Muslim bin 'Ubaidillah bin 'Abdullah bin Syihab
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 124 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar al 'Asqalani; faqih hafidz mutqin
Adz Dzahabi; seorang tokoh
(4) Nama Lengkap : Sa'id bin Al Musayyab bin Hazan bin Abi Wahab bin 'Amru
Kalangan : Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu Muhammad
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 93 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
Abu Zur'ah Arrazy; tsiqah Imam
Adz Dzahabi; Imam, Ahadul A'lam, tsiqah hujjah, Ahli Fiqih
(5) Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Shakhr
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu Hurairah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 57 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat
(6) Nama Lengkap : Abdul Malik bin 'Abdul 'Aziz bin Juraij
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
Kuniyah : Abu Al Walid
Negeri semasa hidup : Marur Rawdz
Wafat : 150 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Adz Dzahabi; salah satu ahli ilmu
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Hajar; 'tsiqah,faqih'
(7) Nama Lengkap : Atha' bin Abi Rabbah Aslam
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Muhammad
Negeri semasa hidup : Marur Rawdz
Wafat : 114 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Ibnu Saad; tsiqah
Abu Zur'ah; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'
(8) Nama Lengkap : Dzakwan
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Shalih
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 101 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Zur'ah; mustaqiimul hadist
Muhammad bin Sa'd; Tsiqah banyak haditsnya
As Saaji; Tsiqah Shaduuq
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat
Adz Dzahabi; Termasuk dari imam-imam Tsiqah
(9) Nama Lengkap : Atha' bin Yazid
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Muhammad
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 107 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
An Nasa'i; Tsiqah
Ibnu Hajar; Tsiqah
Adz Dzahabi; tidak menyebutkannya
(10) Nama Lengkap : Ayyub bin Abi Tamimah Kaysan
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 131 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah Tsabat
Muhammad bin Sa'd; Tsiqah Tsabat
Adz Dzahabi; Imam
(11) Nama Lengkap : "Muhammad bin Sirin, maula Anas bin Malik"
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 110 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun
Ibnu Hibban; Hafizh
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat
Adz Dzahabi; tsiqah hujjah
(12) Nama Lengkap : Suhail bin Abi Shalih Dzakwan
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
Kuniyah : Abu Yazid
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 138 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Hatim Ar Rozy; shaduuq tsiqah
An Nasa'i; Tsabat
Maslamah bin Qasim; Tsiqah
Ibnu Hibban; mentsiqahkannya
(13) Nama Lengkap : Al 'Alaa' bin 'Abdur Rahman bin Ya'qub
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Syubul
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 132 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu 'Adi; Aku tidak melihat dia memiliki masalah
Nasa'i; Laisa bihi ba's
Ibnu Hibban; mentsiqahkannyanya
Abu Hatim Ar Rozy; "Shalih, perawi tsiqah meriwayatkan darinya dan aku mengingkari haditsnya"
Tirmidzi; Tsiqah menurut ahli hadits
Ahmad bin Hambal; "Tsiqah, aku tidak pernah mendengar seseorang menyebutnya dengan keburukan"
(14) Nama Lengkap : "Abdullah bin As Sa'ib, maula Hisyam bin Zahrah"
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu As Sa'ib
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : -
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hibban; Tsiqah
Ibnu Abdil Barr; Tsiqah
Adz Dzahabi; Tsiqah
(15) Nama Lengkap : Yazid bin Harun
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Khalid
Negeri semasa hidup : Hait
Wafat : 206 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Ibnul Madini; Tsiqah
Al 'Ajli; Tsiqah
Abu Hatim; Tsiqah
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ya'kub bin Syaibah; Tsiqah
Ibnu Qani'; tsiqah ma`mun
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah ahli ibadah
Adz Dzahabi; seorang tokoh
(16) Nama Lengkap : Hisyam bin Ziyad bin Abi Zaid
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu Al Miqdam
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : -
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; dla'iful hadits
Abu Zur'ah; dla'iful hadits
Yahya bin Ma'in; laisa bi tsiqah
Abu Daud; tidak tsiqah
At Tirmidzi; dla'if
An Nasa'i; dla'if
Abu Hatim; dla'iful hadits
Ad Daruquthni; dla'if
Al 'Ajli; dla'if
Ya'kub bin Sufyan; dla'if
Ibnu Hajar al 'Asqalani; matruk
Adz Dzahabi; mereka mendhaifkannya
(17) Nama Lengkap : Muhammad bin Al Aswad bin Khalaf bin 'Abdi Yaghuts
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : -
Negeri semasa hidup : -
Wafat : -
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Shahabat
(18) Nama Lengkap : Abdullah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Salamah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 94 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Zur'ah; tsiqah imam
Ibnu Hibban; Tsiqah
(19) Nama Lengkap : Sulaiman bin Daud bin Daud bin 'Ali
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu Ayyub
Negeri semasa hidup : Baghdad
Wafat : 219 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Al 'Ajli; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; Tsiqah
Ya'kub Ibnu Syaibah; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah
Abu Hatim; Tsiqah
Ad Daruquthni; Tsiqah
Abu Bakar Khatib; Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah jalil
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Ahli Fiqih
Adz Dzahabi; Alimam
(20) Nama Lengkap : Ibrahim bin Sa'ad bin Ibrahim bin 'Abdur Rahman bin 'Auf
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Ishaq
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 185 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
Abu Hatim; Tsiqah
Adz Dzahabi; Seorang ulama besar
. . . . . . . . .
Back to The Title



Tidak ada komentar:
Posting Komentar