حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Minggu, 03 April 2016

KUMPULAN HADITS MURSAL bag. 54

Hadits Mursal Riwayat Ahmad bag. 13 (BAB Musnad sahabat Anshar bag.3)

Topik Hadits:


  1. Hadits Muhaishah bin Mas'ud Radliyallahu 'anhu.
  2. Hadits Abu Salamah Al Anshari Radliyallahu 'anhu.
  3. Hadits Sayyidah 'Aisyah Radliyallahu 'anha.
  4. Lanjutan Musnad yang lalu.
  5. Hadits Ummu Salamah isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.
  6. Hadits Khansa` binti Khidzam dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.
  7. Hadits Ummu Bilal Radliyallahu 'anha.
  8. Hadits Qatadah bin An Nu'man Radliyallahu 'anhu.

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ وَسَمِعَهُ الزُّهْرِيُّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَحَرَامِ بْنِ سَعْدِ بْنِ مُحَيِّصَةَ

أَنَّ نَاقَةً لِلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ دَخَلَتْ حَائِطَ قَوْمٍ فَأَفْسَدَتْ فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ الْأَمْوَالِ عَلَى أَهْلِهَا بِالنَّهَارِ وَأَنَّ عَلَى أَهْلِ الْمَاشِيَةِ مَا أَصَابَتْ بِاللَّيْلِ

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ حَرَامِ بْنِ سَاعِدَةَ بْنِ مُحَيِّصَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ مُحَيِّصَةَ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كَانَ لَهُ غُلَامٌ حَجَّامٌ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ

Telah bercerita kepada kami Sufyan berkata, dan aku mendengarnya dari Az Zuhri dari Sa'id ibn Al Musayyib[1] dan Haram bin Sa'ad bin Muhaiyyishah bahwa unta milik Barra` bin 'Azib memasuki kebun kaum lalu merusak kemudian Rasulullah memutuskan penjagaan harta menjadi tanggungan pemiliknya pada siang hari sementara pemilik binatang ternak menanggung yang dirusak pada malam hari. Telah bercerita kepada kami Yazid telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Az Zuhri dari Haram bin Sa'idah bin Muhaiyyishah bin Mas'ud dari ayahnya dari kakeknya, Muhaiyyishah bin Mas'ud berkata, ia memiliki budak tukang bekam lalu ia menyebut hadits. (AHMAD - 22582)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ أَبُو عَمْرٍو الْبَتِّيِّ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ سَلَمَةَ

أَنَّ جَدَّهُ أَسْلَمَ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ تُسْلِمْ جَدَّتُهُ وَلَهُ مِنْهَا ابْنٌ فَاخْتَصَمَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ شِئْتُمَا خَيَّرْتُمَا الْغُلَامَ قَالَ وَأَجْلَسَ الْأَبَ فِي نَاحِيَةٍ وَالْأُمَّ نَاحِيَةً فَخَيَّرَهُ فَانْطَلَقَ نَحْوَ أُمِّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ اهْدِهِ قَالَ فَرَجَعَ إِلَى أَبِيهِ

Telah bercerita kepada kami Husyaim telah bercerita kepada kami 'Utsman Abu 'Amru Al Batti dari 'Abdul Hamid bin Salamah[2] bahwa kakeknya masuk Islam dimasa Rasulullah tapi neneknya tidak masuk Islam, ia memiliki anak darinya lalu keduanya bersengketa dihadapan Rasulullah , beliau bersabda kepada keduanya: "Bila kalian berdua mau akau akan memberi hak pilih kepada kalian." Lalu Rasulullah mempersilahkan duduk si ayah disalah satu sisi dan si ibu disalah sisi lain lalu anak kecil itu mendekat ke arah ibunya lalu Rasulullah bersabda: "Ya Allah, tunjukilah ia." Anak itu kembali ke ayahnya. (AHMAD - 22638)

Hadits penguat:


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ وَحَدَّثَنِيهِ مَكْحُولٌ قَالَا

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اسْتُحِلَّ بِهِ فَرْجُ الْمَرْأَةِ مِنْ مَهْرٍ أَوْ عِدَّةٍ فَهُوَ لَهَا وَمَا أُكْرِمَ بِهِ أَبُوهَا أَوْ أَخُوهَا أَوْ وَلِيُّهَا بَعْدَ عُقْدَةِ النِّكَاحِ فَهُوَ لَهُ وَأَحَقُّ مَا أُكْرِمَ بِهِ الرَّجُلُ ابْنَتُهُ وَأُخْتُهُ

Telah menceritakan kepada kami Affan, dia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al-Hajaj bin Arthah dari 'Amru bin Syu'aib dari 'Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah berkata; telah menceritakan kepadaku Makhul[3], keduanya berkata; Rasulullah bersabda: "Sesuatu yang manjadikan kemaluan wanita halal berupa mahar atau pemberian, maka dia menjadi milik wanita tersebut dan apa-apa yang diberikan ayahnya, saudaranya, atau walinya setelah akad nikah maka ia menjadi miliknya (sang suami) dan yang paling berhak terhadap pemberian yang diberikan kepada seseorang adalah anak perempuan dan saudara perempuannya." (AHMAD - 23762)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَرِهَ الصَّلَاةَ فِي مَلَاحِفِ النِّسَاءِ

الَ قَتَادَةُ وَحَدَّثَنِي إِمَّا قَالَ كَثِيرٌ وَإِمَّا قَالَ عَبْدُ رَبِّهِ شَكَّ هَمَّامٌ عَنْ أَبِي عِيَاضٍ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى وَعَلَيْهِ مِرْطٌ مِنْ صُوفٍ لِعَائِشَةَ عَلَيْهَا بَعْضُهُ وَعَلَيْهِ بَعْضُهُ

Telah menceritakan kepada kami Affan, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammam, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Ibnu Sirin[4] bahwasanya Nabi membenci shalat dengan menggunakan kain wanita. Qotadah berkata; Dan telah menceritakan kepadaku, baik yang berkata Katsir ataupun Abdu Rabbihi -Hammam ragu- dari Abi Iyadl dari Aisyah bahwa Nabi pernah memakai sebagian kain dari wol milik Aisyah dan sebagian lagi dikenakan Aisyah. (AHMAD - 23831)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ قَالَ

دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَائِشَةَ مَسْرُورًا فَقَالَ أَلَمْ تَسْمَعِي مَا قَالَ الْمُدْلِجِيُّ وَرَأَى أُسَامَةَ وَزَيْدًا نَائِمَيْنِ فِي ثَوْبٍ أَوْ فِي قَطِيفَةٍ وَقَدْ خَرَجَتْ أَقْدَامُهُمَا فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ الْأَقْدَامَ بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ

Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Azzuhri dari Urwah[5] berkata; Nabi menemui Aisyah dengan penuh kebahagiaan seraya bersabda: "Apakah kamu mendengar apa yang dikatakan oleh al Mudlijiy di belakang Usamah dan Zaid yang keduanya sedang tertidur dengan memakai selimut yang tebal sedangkan kaki mereka berdua masih keluar." beliau bersabda: "Sesungguhnya kaki-kaki ini sebagiannya adalah bagian dari yang lainnya." (AHMAD - 24708)

Hadits penguat: Tidak diemukan


حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا أَيْمَنُ بْنُ نَابِلٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي لَيْثٍ عَنْ أُمِّ كُلْثُومٍ بِنْتِ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَقْرَبٍ قَالَتْ سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَيْكُمْ بِالتَّلْبِينِ الْبَغِيضِ النَّافِعِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهُ يَغْسِلُ بَطْنَ أَحَدِكُمْ كَمَا يَغْسِلُ أَحَدُكُمْ وَجْهَهُ بِالْمَاءِ مِنْ الْوَسَخِ وَقَالَتْ كَانَ إِذَا اشْتَكَى مِنْ أَهْلِهِ إِنْسَانٌ لَا تَزَالُ الْبُرْمَةُ عَلَى النَّارِ حَتَّى يَأْتِيَ عَلَيْهِ أَحَدُ طَرَفَيْهِ وَقَالَ يَعْنِي رَوْحٌ بِبَغْدَادَ كَانَ إِذَا اشْتَكَى أَحَدٌ مِنْ أَهْلِهِ شَيْئًا لَا تَزَالُ

Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Aiman bin Nabil dia berkata; telah menceritakan kepadaku Fathimah binti Abu Laits dari Ummu Kultsum binti Amru bin Abu Aqrab[6] berkata; saya telah mendengar Aisyah berkata; saya telah mendengar Rasulullah bersabda: "Hendaknya kalian menggunakan talbin (makanan yang terbuat dari tepung dan kurma) yang bermanfaat. Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sesungguhnya ia dapat membersihkan perut kalian sebagaimana salah seorang di antara kalian mencuci wajahnya dari kotoran dengannya air." Aisyah berkata; "Apabila ada seorang yang sakit dari keluarganya, kuwali mereka masih tetap di atas api hingga datang salah seorang dari keduanya." Dia berkata; "Yaitu Rauh di Baghdad, Apabila ada salah seorang dari keluarganya yang sakit, kuwali tersebut masih tetap di tempatnya." (AHMAD - 24857)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ نَاعِمٍ مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُجَصَّصَ قَبْرٌ أَوْ يُبْنَى عَلَيْهِ أَوْ يُجْلَسَ عَلَيْهِ قَالَ أَبِي لَيْسَ فِيهِ أُمُّ سَلَمَةَ

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Lahi'ah telah menceritakan kepada ku Yazid bin Abi Habib dari Na'im[7], pembantu Ummu Salamah bahwa Nabi melarang untuk menjadikan kuburan dikapur, dibangun di atasnya, atau diduduki di atasnya. Ayahku berkata; "Pada riwayat tersebut tidak ada Ummu Salamah." (AHMAD - 25345)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ وَمُجَمِّعٍ شَيْخَيْنِ مِنْ الْأَنْصَارِ

أَنَّ خَنْسَاءَ أَنْكَحَهَا أَبُوهَا وَكَرِهَتْ ذَلِكَ فَرَدَّهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Yahya -yakni Ibnu Sa'id- berkata, telah menceritakan kepada kami Al Qasim dari 'Abdurrahman bin Yazid[8] dan Mujammi' dua orang Syaikh kaum Anshar, bahwa Khansa' dinikahkan oleh bapaknya akan tetapi dia membencinya, maka Rasulullah membatalkan pernikahan tersebut." (AHMAD - 25561)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُجَمِّعِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أُمِّ مُجَمِّعٍ

قَالَ زَوَّجَ خِدَامٌ ابْنَتَهُ وَهِيَ كَارِهَةٌ فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبِي زَوَّجَنِي وَأَنَا كَارِهَةٌ قَالَ فَرَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِكَاحَ أَبِيهَا

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami dari Al Qasim bin Muhammad dari Mujammi' bin Yazid dari Ummu Mujammi'[9] ia berkata, "Khidam menikahkan anak perempuannya, sementara anaknya tidak menyukai pernikahan tersebut, maka dia menemui Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, bapakku telah menikahkan aku padahal aku membencinya?" Mujammi' berkata, "Rasulullah kemudian membatalkan pernikahan tersebut." (AHMAD - 25562)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ يَزِيدَ الْأَنْصَارِيَّ وَمُجَمِّعَ بْنَ يَزِيدَ الْأَنْصَارِيَّ أَخْبَرَاهُ أَنَّ رَجُلًا مِنْهُمْ يُدْعَى خِذَامًا أَنْكَحَ ابْنَةً لَهُ فَكَرِهَتْ نِكَاحَ أَبِيهَا فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهُ فَرَدَّ عَنْهَا نِكَاحَ أَبِيهَا فَتَزَوَّجَتْ أَبَا لُبَابَةَ بْنَ عَبْدِ الْمُنْذِرِ

فَذَكَرَ يَحْيَى أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّهَا كَانَتْ ثَيِّبًا

Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Al Qasim bin Muhammad bahwa 'Abdurrahman bin Yazid Al Anshari[8] dan Mujamma' bin Yazid Al Anshari mengabarkan kepadanya, bahwa seorang laki-laki dari mereka yang biasa dipanggil Khidzam, telah menikahkan anak perempuannya, sementara anaknya tidak menyetujui pernikahan yang ditentukan oleh bapaknya tersebut, kemudian dia (anak perempuan) menemui Nabi dan menceritakan kejadiannya kepada beliau, maka beliau mengembalikan pernikahan yang di lakukan oleh bapaknya kepada dirinya, kemudian ia menikah dengan Abu Lubabah bin Mundzir." Yahya menyebutkan bahwa telah sampai kepadanya, bahwa dia (anak perempuan) adalah seorang janda." (AHMAD - 25563)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


قَالَ قَرَأْتُ عَلَى يَعْقُوبَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ السَّائِبِ بْنِ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ الْأَنْصَارِيُّ أَنَّ جَدَّتَهُ أُمَّ السَّائِبِ خُنَاسَ بِنْتِ خِذَامِ بْنِ خَالِدٍ

كَانَتْ عِنْدَ رَجُلٍ قَبْلَ أَبِي لُبَابَةَ تَأَيَّمَتْ مِنْهُ فَزَوَّجَهَا أَبُوهَا خِذَامُ بْنُ خَالِدٍ رَجُلًا مِنْ بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفِ بْنِ الْخَزْرَجِ فَأَبَتْ إِلَّا أَنْ تَحُطَّ إِلَى أَبِي لُبَابَةَ وَأَبَى أَبُوهَا إِلَّا أَنْ يُلْزِمَهَا الْعَوْفِيَّ حَتَّى ارْتَفَعَ أَمْرُهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ أَوْلَى بِأَمْرِهَا فَأَلْحِقْهَا بِهَوَاهَا قَالَ فَانْتُزِعَتْ مِنْ الْعَوْفِيِّ وَتَزَوَّجَتْ أَبَا لُبَابَةَ فَوَلَدَتْ لَهُ أَبَا السَّائِبِ بْنَ أَبِي لُبَابَةَ

Berkata aku membaca kepada Ya'kub bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Ibnu Ishaq berkata, telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Saib bin Abu Lubabah bin Abdul Mundzir Al Anshari[1] bahwa neneknya, ibu As Saib, Khunnas binti Khidzam bin Khalid, pernah menjadi isteri seseorang sebelum menikah dengan Abu Lubabah. Ketika ia menjadi janda, bapaknya, Khidam bin Khalid, menikahkah dirinya dengan seorang laki-laki dari bani Amru bin 'Auf bin Al Khazraj, tetapi dia enggan menerimanya dan menetapkan (pilihannya) kepada Abu Lubabah, sedangkan bapaknya enggan dan mengharuskannya untuk tetap dengan Al Aufi, sehingga persoalannya sampai kepada Rasulullah . Rasulullah kemudian bersabda: "Sesungguhnya dia (anak perempuan Khidam) lebih berhak dengan urusannya, maka biarkanlah dia menetapkan pilihannya sendiri." Perempuan itu kemudian menikah dengan Abu Lubabah dan melahirkan Abu Saib bin Abu Lubabah." (AHMAD - 25564)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


قَالَ قَرَأْتُ عَلَى أَبِي : يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ السَّائِبِ بْنِ أَبِي لُبَابَةَ قَالَ

كَانَتْ خُنَاسُ بِنْتُ خِذَامٍ عِنْدَ رَجُلٍ تَأَيَّمَتْ مِنْهُ فَزَوَّجَهَا أَبُوهَا رَجُلًا مِنْ بَنِي عَوْفٍ وَحَطَّتْ هِيَ إِلَى أَبِي لُبَابَةَ فَأَبَى أَبُوهَا إِلَّا أَنْ يُلْزِمَهَا الْعَوْفِيَّ وَأَبَتْ هِيَ حَتَّى ارْتَفَعَ شَأْنُهُمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هِيَ أَوْلَى بِأَمْرِهَا فَأَلْحِقْهَا بِهَوَاهَا فَتَزَوَّجَتْ أَبَا لُبَابَةَ فَوَلَدَتْ لَهُ أَبَا السَّائِبِ

Abdullah berkata; aku membacanya di hadapan bapakku; Yazid bin Harun berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad -yakni Ibnu Ishaq- dari Al Hajjaj bin As Saib bin Abu Lubabah[10] berkata, "Khunas binti Khidam adalah isteri dari seorang laki-laki lalu ia menjanda, bapaknya kemudian ingin menikahkannya dengan seorang laki-laki dari bani Auf, akan tetapi dia lebih memilih Abu Lubabah, sedangkan bapaknya enggan dan mengharuskannya untuk tetap dengan Al Aufi, sehingga persoalannya sampai kepada Rasulullah . Rasulullah lalu bersabda: "Sesungguhnya dia (anak perempuan Khidam) lebih berhak dengan urusannya, maka biarkanlah dia menetapkan pilihannya sendiri." Perempuan itu kemudian menikah dengan Abu Lubabah dan melahirkan Abu Saib bin Abu Lubabah." (AHMAD - 25565)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي يَحْيَى قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمِّي عَنْ أُمِّ بِلَالٍ

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ضَحُّوا بِالْجَذَعِ مِنْ الضَّأْنِ فَإِنَّهُ جَائِزٌ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Abu Yahya berkata, telah menceritakan kepadaku Ibuku dari Ummu Bilal[11] bahwa Rasulullah bersabda: "Sembelihlah jadza' (unta atau sapi yang masuk tahun kedua) dari hewan ternak dan hal itu boleh." (AHMAD - 25825)

Hadits penguat: Tidak ditemukan


Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا يُونُسُ قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ يَزِيدَ يَعْنِي ابْنَ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ

أَنَّ قَتَادَةَ بْنَ النُّعْمَانِ الظَّفَرِيَّ وَقَعَ بِقُرَيْشٍ فَكَأَنَّهُ نَالَ مِنْهُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا قَتَادَةُ لَا تَسُبَّنَّ قُرَيْشًا فَلَعَلَّكَ أَنْ تَرَى مِنْهُمْ رِجَالًا تَزْدَرِي عَمَلَكَ مَعَ أَعْمَالِهِمْ وَفِعْلَكَ مَعَ أَفْعَالِهِمْ وَتَغْبِطُهُمْ إِذَا رَأَيْتَهُمْ لَوْلَا أَنْ تَطْغَى قُرَيْشٌ لَأَخْبَرْتُهُمْ بِالَّذِي لَهُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ يَزِيدُ سَمِعَنِي جَعْفَرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَسْلَمَ وَأَنَا أُحَدِّثُ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ هَكَذَا حَدَّثَنِي عَاصِمُ بْنُ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ

Telah menceritakan kepada kami Yunus berkata, Telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid -yakni Ibnul Hadi- dari Muhammad bin Ibrahim[12], bahwa Qatadah bin Nu'man Azh Zhafari bertikai dengan kaum Quraisy seakan-akan ia menjelekkan mereka, maka Nabi bersabda: "Hai Qatadah, janganlah kamu menghina kaum Quraisy, barangkali kamu melihat di antara mereka terdapat orang-orang yang amalanmu lebih rendah dari amalan mereka, perbuatanmu lebih rendah daripada perbuatan mereka, dan kamu iri jika kamu melihat mereka. Jika saja orang-orang Quraisy tidak melampaui batas, maka akan aku kabarkan apa yang Allah siapkan untuk mereka." Yazid berkata; Ja'far bin Abdullah bin Aslam mendengarku mengatakan hadits ini, dan aku meriwayatkan hadits ini. Lalu dia berkata, seperti ini yang aku dengar dari Ashim bin Umar bin Qatadah dari ayahnya dari kakeknya. (AHMAD - 25905)

Hadits penguat: Tidak ditemukan



BERSAMBUNG

Musnad Hadits:


(1) Nama Lengkap; Sa'id bin Al Musayyab bin Hazan bin Abi Wahab bin 'Amru


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Abu Zur'ah Arrazy; tsiqah Imam

Adz Dzahabi; Imam, Ahadul A'lam, tsiqah hujjah, Ahli Fiqih


(2) Nama Lengkap; Abdul Hamid bin Salamah

Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : -

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ahmad; maqbul


(3) Nama Lengkap; Makhul

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Syam

Wafat : 113 H


Komentar Ulama' Tentangnya:


Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Kharasy; Shaduuq

Abu Hatim; orang yang paling faqih di syam pada masanya

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Yunus; faqih 'alim

Ibnu Hajar al 'Asqalani; "tsiqah,faqih"

Adz Dzahabi; orang yang paling faqih di syam pada masanya


(4) Nama Lengkap; "Muhammad bin Sirin, maula Anas bin Malik"

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Bakar

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 110 H


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ahmad bin Hambal; Tsiqah

Yahya bin Ma'in; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah

Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun

Ibnu Hibban; Hafizh

Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat

Adz Dzahabi; tsiqah hujjah


(5) Nama Lengkap; Urwah bin Az Zubair bin Al 'Awwam bin Khuwailid bin Asad bin 'Abdul 'Izzi bin Qu

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 93 H


Komentar Ulama' Tentangnya:


Al 'Ajli; Tsiqah

Ibnu Hajar; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'


(6) Nama Lengkap; Kultsum binti 'Amru

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : Ummu Kultsum

Negeri semasa hidup : -

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ibnu Hajar al 'Asqalani; Ka Yu'raf Haaluha


(7) Nama Lengkap; Na'im bin Ujail

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Maru

Wafat : 80 H


Komentar Ulama' Tentangnya:


An Nasa'i; Tsiqah

Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Sa'd; Tsiqah

Ya'kub bin Sufyan; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani; "tsiqah,faqih"


(8) Nama Lengkap; Abdur Rahman bin Yazid bin Jariyah

Kalangan : Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 98 H


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ad Daruquthni; Tsiqah

Al 'Ajli; Tsiqah


(9) Nama Lengkap; Ummu Mujammi'

Kalangan : Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : -

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ahmad; Majhulah


(10) Nama Lengkap; Hajjaj bin As Sa'ib bin Abi Lubabah bin 'Abdu Al Mundzir

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : -

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ibnu Hibban; Tsiqah


(11) Nama Lengkap; Ummu Bilal binti Hilal bin Abu Hilal

Kalangan : Tabi'in kalangan tua

Kuniyah : Ummu Bilal

Negeri semasa hidup : -

Wafat : -


Komentar Ulama' Tentangnya:


Al 'Ajli; Tabi'iyah Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah


(12) Nama Lengkap; Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits bin Khalid

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 120 H


Komentar Ulama' Tentangnya:


Ya'kub Ibnu Syaibah; Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah lahu Afrod

Adz Dzahabi; Mereka Mentsiqahkan


. . . . . . . . .





Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top