لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا
كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ
تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً
لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Melanjutkan kisah para nabi sebagaimana penulis janjikan dalam artikel sebelumnya:
Kisah Nabi Ayyub:
Nabi Ayyub adalah putra dari Aish bin Ishaq bin Ibrahim . Sebagaimana disebutkan dalam kisah Nabi Yaqub Aish adalah saudara kembar Nabi Yaqub , jadi Nabi Ayyub masih kemenakan Nabi Yaqub dan sepupu Nabi Yusuf . Nabi Ayyub
adalah salah seorang nabi yang terkenal kaya raya, hartanya melimpah, ternaknya tak terbilang jumlahnya. Namun demikian ia tetap tekun beribadah, gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita, terlebih dari golongan fakir miskin. Para malaikat di langit terkagum-kagum dan membicarakan tentang ketaatan Ayyub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah. Iblis yang mendengar pembicaraan para malaikat ini merasa iri dan ingin menjerumuskan Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Mula-mula iblis mencoba sendiri menggoda Nabi Ayyub agar tersesat dan tidak bersyukur kepada Allah, namun usahanya ini gagal. Selanjutnya klik saja video dibawah:
Kisah Nabi Syu’aib:
Dakwah Nabi Syu'aib pada kaum Madyan, masyarakat Madyan terkenal korup dan menjalankan praktek-praktek perdagangan yang curang. Mereka menggunakan alat ukur yang besar kalau membeli dan menggunakan alat ukur yang kecil kalau menjual, sehingga kekayaan bertumpuk pada segelintir orang saja. Dalam kondisi demikian, Nabi Syu'aib memperingatkan kaumnya agar meninggalkan praktek-praktek yang curang itu, tetapi ia ditanggapi dengan kasar, bahkan mereka mengancam akan menyiksa dan merajamnya jika ia tidak mau menghentikan dakwahnya. Akhirnya Nabi Syu'aib dan pengikutnya pindah ke negeri lain, karena penduduk Madyan sudah tidak bisa diharapkan lagi. Beberapa saat setelah Nabi Syu'aib dan pengikutnya pergi, tiba-tiba penduduk Madyan dikejutkan oleh adanya gempa maha dahsyat
sehingga mereka mati bergelimpangan. Berdakwah pada kaum Ashabul Aikah. Nabi Syu'aib dan pengikutnya pindah ke negeri Aikah sesuai petunjuk Allah yang memang menugaskannya berdakwah disana. Ternyata penduduk Aikah juga sama durhakanya dengan penduduk Madyan. Mereka menolak ajakan Nabi Syu'aib untuk menyembah Allah. Mereka bahkan mengejek dan menantang Nabi Syu'aib agar mensegerakan azab yang dijanjikan Allah. Penasaran kisah selanjutnay ? klik saja langsung videonya:
Kisah Nabi Dzulkifli:
Nama aslinya ialah Basyar, anak Nabi Ayyub dari istrinya Rahmah. Seperti ayahnya, Zulkifli juga mempunyai sifat yang sabar dan teguh dalam pendirian. Ia hidup di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang Raja yang arif bijaksana. Pada suatu hari Raja tsb mengumpulkan rakyatnya dan bertanya, "Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah?" Tak ada seorang pun yang berani menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda bernama Basyar mengacungkan tangan dan berkata ia sanggup melakukan itu. Sejak saat itulah ia dipanggil dengan Zulkifli yang artinya sanggup. Nabi Zulkifli juga seorang raja. Di waktu malam ia beribadah dan di waktu siang ia berpuasa. Ia juga diangkat menjadi hakim. Tidurnya di waktu malam sangat sedikit sekali. Pada suatu malam, ketika ia hendak pergi tidur ada seorang tamu yang hendak mengganggunya. Mestinya saat itu adalah saat beristirahat bagi Zulkifli, tapi ia melayani tamunya dengan sabar. Langsung saja di download:
Kisah Nabi Musa:
Nabi Musa AS diutus untuk berdakwah di negeri Mesir, dan mengajak Bani Israil menyembah Allah . Musa dan Harun adalah keturunan ke-4 dari Nabi Ya'qub yang tinggal di Mesir sejak Nabi Yusuf berkuasa disana. Mesir saat itu dikuasai oleh Fir'aun. Penduduknya terdiri dari 2 bangsa, yaitu penduduk asli Mesir yang disebut sebagai orang Qubti, dan orang Israil, yaitu keturunan Nabi Ya'qub AS.
Kebanyakan orang Qubti menduduki jabatan-jabatan tinggi, sedang orang Israil hanya berkedudukan rendah, seperti buruh, pelayan dan pesuruh. Firaun memerintah dengan tangan besi. Ia diktator bengis yang tidak berperi kemanusiaan. Mabuk dan rakus kekuasaan, sampai-sampai ia berani menyebut dirinya sebagai Tuhan. Kekejaman Fir'aun membunuh bayi laki-laki. Suatu ketika, Fir'aun bermimpi, yang oleh dukun peramalnya mimpi itu diartikan dengan akan lahirnya seorang bayi laki-laki dari Bani Israil yang akan merampas kekuasaan raja. Seketika itu Fir'aun menginstruksikan seluruh pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Ibu Musa, Yukabad, istri Imron bin Qahat bin Lewi bin Ya'qub , merasa sangat gelisah karena begitu ketatnya penyelidikan para petugas. Suatu ketika ibu Musa mendapat petunjuk melalui mimpinya agar anaknya yang berusia 3 bulan dimasukkan ke dalam kotak lalu dihanyutkan ke sungai Nil. Allah menjamin bahwa bayinya pasti akan selamat, bahkan Yukabad kelak tetap akan dapat merawatnya. Isyarat itu dilaksanakan dengan penuh ketabahan dan tawakal. Kakak Musa diperintahkan untuk mengikuti kemana peti itu hanyut dan di tangan siapakah Musa nanti ditemukan. Kotak yang berisi bayi itu tiba-tiba tersangkut di pohon dan berhenti di belakang rumah Fir'aun. Kisah lebih lengkapnya silahkan diunggah:
Kebanyakan orang Qubti menduduki jabatan-jabatan tinggi, sedang orang Israil hanya berkedudukan rendah, seperti buruh, pelayan dan pesuruh. Firaun memerintah dengan tangan besi. Ia diktator bengis yang tidak berperi kemanusiaan. Mabuk dan rakus kekuasaan, sampai-sampai ia berani menyebut dirinya sebagai Tuhan. Kekejaman Fir'aun membunuh bayi laki-laki. Suatu ketika, Fir'aun bermimpi, yang oleh dukun peramalnya mimpi itu diartikan dengan akan lahirnya seorang bayi laki-laki dari Bani Israil yang akan merampas kekuasaan raja. Seketika itu Fir'aun menginstruksikan seluruh pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Ibu Musa, Yukabad, istri Imron bin Qahat bin Lewi bin Ya'qub , merasa sangat gelisah karena begitu ketatnya penyelidikan para petugas. Suatu ketika ibu Musa mendapat petunjuk melalui mimpinya agar anaknya yang berusia 3 bulan dimasukkan ke dalam kotak lalu dihanyutkan ke sungai Nil. Allah menjamin bahwa bayinya pasti akan selamat, bahkan Yukabad kelak tetap akan dapat merawatnya. Isyarat itu dilaksanakan dengan penuh ketabahan dan tawakal. Kakak Musa diperintahkan untuk mengikuti kemana peti itu hanyut dan di tangan siapakah Musa nanti ditemukan. Kotak yang berisi bayi itu tiba-tiba tersangkut di pohon dan berhenti di belakang rumah Fir'aun. Kisah lebih lengkapnya silahkan diunggah:
Kisah Nabi Musa Dan Nabi Khidir:
Back to The Title
Tidak ada komentar:
Posting Komentar