Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Ma'arij ayat 1 sampai dengan 15
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
===========================
{ سأل سائل } دعا داع { بعذاب واقع }
1. (Seseorang telah meminta) yakni berdoa meminta (kedatangan azab yang akan menimpa.)
{ للكافرين ليس له دافع } هو النضر بن الحارث قال : { اللهم إن كان هذا هو الحق } الآية
2. (Untuk orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya) dia adalah Nadhr bin Haris, ia mengatakan di dalam permintaannya, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya, "Ya Allah, jika betul (Alquran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau..." (Q.S. Al-Anfal 32)
{ من الله } متصل بواقع { ذي المعارج } مصاعد الملائكة وهي السماوات
3. (Yang datang dari Allah) lafal minallaah ini berkaitan erat dengan lafal Waaqi' yang ada di akhir ayat pertama (yang mempunyai tempat-tempat naik) tempat-tempat naik bagi para malaikat, yaitu langit.
{ تعرج } بالتاء والياء { الملائكة والروح } جبريل { إليه } إلى مهبط أمره من السماء { في يوم } متعلق بمحذوف أي يقع العذاب بهم في يوم القيامة { كان مقداره خمسين ألف سنة } بالنسبة إلى الكافر لما يلقى فيه من الشدائد وأما المؤمن فيكون أخف عليه من صلاة مكتوبة يصليها في الدنيا كما جاء في الحديث
4. (Naiklah) dapat dibaca ta`ruju dan ya`ruju (malaikat-malaikat dan Jibril) Malaikat Jibril (kepada-Nya) kepada tempat turun bagi perintah-Nya di langit (dalam sehari) lafal fii yaumin bertaalluq kepada lafal yang tidak disebutkan, azab menimpa orang-orang kafir pada hari kiamat (yang kadarnya lima puluh ribu tahun) ini menurut apa yang dirasakan oleh orang kafir, karena penderitaan dan kesengsaraan yang mereka temui di hari itu. Adapun orang yang beriman merasakan hal itu amat pendek, bahkan lebih pendek daripada satu kali shalat fardu yang dilakukan sewaktu di dunia. Demikianlah menurut keterangan yang disebutkan di dalam hadits.
{ فاصبر } وهذا قبل أن يؤمر بالقتال { صبرا جميلا } أي لا جزع فيه
5. (Maka bersabarlah kamu) ayat ini diturunkan sebelum ada perintah berperang (dengan sabar yang baik) sabar yang tidak disertai dengan gelisah.
{ إنهم يرونه } أي العذاب { بعيدا } غير واقع
6. (Sesungguhnya mereka memandangnya) memandang azab itu (jauh) artinya mustahil akan terjadi.
{ ونراه قريبا } واقعا لا محالة
7. (Sedangkan Kami memandangnya dekat) pasti terjadi.
{ يوم تكون السماء } متعلق بمحذوف تقديره يقع { كالمهل } كذائب الفضة
8. (Pada hari ketika langit) lafal ayat ini bertaalluq kepada lafal yang tidak disebutkan, yaitu azab itu terjadi pada hari ketika langit (menjadi seperti luluhan perak) seperti leburan perak.
{ وتكون الجبال كالعهن } كالصوف في الخفة والطيران بالريح
9. (Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu) maksudnya bagaikan bulu domba ringannya, terbawa terbang oleh angin.
{ ولا يسأل حميم حميما } قريب قريبه لاشتغال كل بحاله
10. (Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya) tiada karib kerabat yang menanyakan kerabatnya, karena pada hari itu masing-masing orang disibukkan oleh keadaannya sendiri.
{ يبصرونهم } أي يبصر الأحماء بعضهم بعضا ويتعارفون ولا يتكلمون والجملة مستأنفة { يود المجرم } يتمنى الكافر { لو } بمعنى أن { يفتدي من عذاب يومئذ } بكسر الميم وفتحها { ببنيه }
11. (Sedangkan mereka saling melihat) sebagian teman-teman akrab itu saling melihat kepada sebagian yang lain, dan mereka saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya akan tetapi mereka tiada berkata barang sepatah pun. Jumlah ayat ini merupakan kalimat baru atau jumlah isti'naf. (Orang kafir ingin) ia berharap (kalau sekiranya) lafal lau di sini bermakna an, yakni bahwasanya (dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu) dapat dibaca yaumi'idzin dan yauma'idzin (dengan anak-anaknya.)
{ وصاحبته } زوجته { وأخيه }
12. (Dan istrinya) atau teman hidupnya (dan saudaranya.)
{ وفصيلته } عشيرته لفصله منها { التي تؤويه } تضمه
13. (Dan kaum familinya) atau famili-familinya, mereka dinamakan fashiilah karena orang yang bersangkutan terpisah hubungannya dengan mereka (yang melindunginya) yang pernah mengasuhnya.
{ ومن في الأرض جميعا ثم ينجيه } ذلك الافتداء عطف على يفتدي
14. (Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan tebusan itu dapat menyelamatkannya) dapat membebaskannya dari azab itu. Lafal ayat ini diathafkan kepada lafal yaftadii.
{ كلا } رد لما يوده { إنها } أي النار { لظى } اسم لجهنم لأنها تتلظى أي تتلهب على الكفار
15. (Sekali-kali tidak dapat) lafal ini merupakan sanggahan terhadap apa yang dia harapkan itu (sesungguhnya neraka ini) neraka yang mereka saksikan itu (adalah api yang bergejolak) lafal lazhaa adalah nama lain dari neraka Jahanam, dinamakan demikian karena apinya bergejolak membakar orang-orang kafir.
BERSAMBUNG
Back to The Title
Tidak ada komentar:
Posting Komentar