حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Minggu, 12 Juni 2016

Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Waqi'ah ayat 81 sampai dengan 96


Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Waqi'ah ayat 81 sampai dengan 96

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


===========================


{ أفبهذا الحديث } القرآن { أنتم مدهنون } متهاونون مكذبون

81. (Maka apakah terhadap firman ini) Alquran ini(kalian menganggapnya remeh?) meremehkan dan mendustakannya

{ وتجعلون رزقكم } من المطر أي شكره { أنكم تكذبون } بسقيا الله حيث قلتم مطرنا بنوء كذا

82. (Kalian menjadikan rezeki yang diberikan kepada kalian) yaitu berupa air hujan; kalian membalasnya (dengan mendustakan) rezeki yang diberikan Allah kepada kalian berupa air hujan itu karena kalian telah mengatakan, "Kami di beri hujan oleh bintang anu".

{ فلولا } فهلا { إذا بلغت } الروح وقت النزع { الحلقوم } هو مجرى الطعام

83. (Maka mengapa tidak) kenapa tidak (sewaktu nyawa sampai) pada saat menjelang kematian (di tenggorokan) yakni pada saat nyawa sampai pada kerongkongan.

{ وأنتم } يا حاضري الميت { حينئذ تنظرون } اليه

84. (Padahal kalian) hai orang-orang yang menghadiri saat kematian (ketika itu melihat) kapada orang yang sedang mengalami kematiannya.

{ ونحن أقرب إليه منكم } بالعلم { ولكن لا تبصرون } من البصيرة أي لا تعلمون ذلك

85. (Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian) yakni melalui pengetahuan-Ku. (Tetapi kalian tidak melihat) kalian tidak mengetahui hal tersebut, lafal Tubshiruuna ini diambil dari lafal Bashiirah yang artinya melihat.

{ فلولا } فهلا { إن كنتم غير مدينين } مجزيين بأن تبعثوا أي غير مبعوثين بزعمكم

86. (Maka mengapa tidak) kenapa tidak (jika kalian merasa tidak akan dibalas) merasa tidak akan dibangkitkan nanti, sesuai dengan dugaan kalian.

{ ترجعونها } تردون الروح إلى الجسد بعد بلوغ الحلقوم { إن كنتم صادقين } فيما زعمتم فلولا الثانية تأكيد للأولى وإذا ظرف لترجعون المتعلق به الشرطان والمعنى : هلا ترجعونها إن نفيتم البعث صادقين في نفيه أي لينتفي عن محلها الموت كالبعث

87. (Kalian mengembalikan nyawa itu) maksudnya, mengembalikannya ke dalam tubuh kalian sendiri sesudah nyawa itu mencapai kerongkongan? (jika kalian adalah orang-orang yang benar) di dalam pengakuan kalian itu. Lafal Falaulaa yang kedua mengukuhkan makna lafal Laulaa pertama. Sedangkan lafal Idzaa yang terkandung di dalam lafal Hiinaidzin menjadi Zharaf bagi lafal Tarji'uuna yang bergantung kepadanya kedua Syarat tersebut. Makna ayat, mengapa kalian tidak mengembalikan nyawa kalian sendiri ke dalam tubuh kalian, jika kalian tidak mempercayai adanya hari berbangkit dan kalian benar-benar meniadakannya? Yakni hendaknya kalian meniadakan pula kematian itu sebagai pengganti dari ketidakpercayaan kalian kepada adanya hari berbangkit.

{ فأما إن كان } الميت { من المقربين }

88. (Adapun jika dia) orang yang mati itu (termasuk orang-orang yang didekatkan-kepada Allah-).

{ فروح } أي فله استراحة { وريحان } رزق حسن { وجنة نعيم } وهل الجواب لأما أو لإن أو لهما ؟ أقوال

89. (Maka dia memperoleh ketenteraman) dia mendapatkan ketenangan (dan rezeki) yang baik (serta surga yang penuh dengan kenikmatan) apakah jawab ini bagi lafal Amma ataukah bagi In, ataukah menjadi Jawab bagi kedua-duanya?, sehubungan dengan masalah ini ada beberapa pendapat.

{ وأما إن كان من أصحاب اليمين }

90. (Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan).

{ فسلام لك } أي له السلامة من العذاب { من أصحاب اليمين } من جهة أنه منهم

91. (Maka keselamatan bagi kamu) yakni baginya keselamatan dari siksaan (karena kamu termasuk golongan kanan) karena dia termasuk di antara mereka.

{ وأما إن كان من المكذبين الضالين }

92. (Dan adapun jika dia termasuk golongan orang-orang yang mendustakan lagi sesat).

{ فنزل من حميم }

93. (Maka dia mendapat hidangan air yang sangat panas).

{ وتصلية جحيم }

94. (Dan dibakar di dalam neraka Jahim).

{ إن هذا لهو حق اليقين } من إضافة الموصوف إلى صفته

95. (Sesungguhnya yang disebutkan ini adalah suatu keyakinan yang benar) lafal Haqqul Yaqiin termasuk ungkapan dengan memakai cara mengidhafahkan Maushuf kepada sifatnya.

{ فسبح باسم ربك العظيم } تقدم

96. (Maka bertasbihlah kamu dengan menyebut nama Rabbmu Yang Maha Besar) penafsirannya sebagaimana yang telah lalu.

BERSAMBUNG




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top