حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Jumat, 27 Mei 2016

Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Isra' ayat 96 sampai dengan 111


Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Isra' ayat 96 sampai dengan 111

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


===========================


{ قل كفى بالله شهيدا بيني وبينكم } على صدقي { إنه كان بعباده خبيرا بصيرا } عالما ببواطنهم وظواهرهم


096. (Katakanlah, "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian) yang membenarkan aku. (Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.") mengetahui apa-apa yang tersembunyi dalam diri mereka dan apa-apa yang terlahirkan.

{ ومن يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد لهم أولياء } يهدونهم { من دونه ونحشرهم يوم القيامة } ماشين { على وجوههم عميا وبكما وصما مأواهم جهنم كلما خبت } سكن لهبها { زدناهم سعيرا } تلهبا واشتعالا


097. (Dan barang siapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka) yang dapat memberikan petunjuk kepada mereka (selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat) seraya diseret (atas muka-muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam) mulai redup nyalanya (Kami tambahkan bagi mereka nyalanya) kobaran dan nyala api itu semakin ditambahkan.

{ ذلك جزاؤهم بأنهم كفروا بآياتنا وقالوا } منكرين للبعث { أإذا كنا عظاما ورفاتا أإنا لمبعوثون خلقا جديدا }


098. (Itulah balasan bagi mereka karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan karena mereka berkata) seraya ingkar terhadap adanya hari berbangkit ("Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?")

{ أولم يروا } يعلموا { أن الله الذي خلق السماوات والأرض } مع عظمهما { قادر على أن يخلق مثلهم } أي الأناسي في الصغر { وجعل لهم أجلا } للموت والبعث { لا ريب فيه فأبى الظالمون إلا كفورا } جحودا له


099. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) apakah mereka tidak mengetahui (bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi) padahal keduanya sangat besar sekali (adalah kuasa pula menciptakan yang serupa dengan mereka) serupa dengan manusia dalam hal kekecilannya (dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka) untuk mati dan dibangkitkan (yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang yang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran) yaitu keingkaran terhadap-Nya.

{ قل } لهم { لو أنتم تملكون خزائن رحمة ربي } من الرزق والمطر { إذا لأمسكتم } لبخلتم { خشية الإنفاق } خوف نفادها بالإنفاق فتقتروا { وكان الإنسان قتورا } بخيلا


100. (Katakanlah) kepada mereka ("Seandainya kalian menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Rabbku) berupa perbendaharaan rezeki dan hujan (niscaya kalian tahan perbendaharaan itu) maksudnya niscaya kalian akan bersikap kikir (karena takut membelanjakannya.") karena takut harta menjadi habis dibelanjakan oleh karenanya kalian bersikap kikir. (Dan adalah manusia itu sangat kikir) maksudnya sangat bakhil.

{ ولقد آتينا موسى تسع آيات بينات } وهي اليد والعصا والطوفان والجراد والقمل والضفادع والدم أو الطمس ونقص الثمرات { فاسأل } يا محمد { بني إسرائيل } عنه سؤال تقرير للمشركين على صدقك أو فقلنا له : اسأل وفي قراءة بلفظ الماضي { إذ جاءهم فقال له فرعون إني لأظنك يا موسى مسحورا } مخدوعا مغلوبا على عقلك


101. (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata) yaitu tangan, tongkat, topan, belalang, kutu, kodok, darah atau kutukan paceklik dan kekurangan buah-buahan (maka tanyakanlah) hai Muhammad (kepada Bani Israel) perihalnya dengan pertanyaan yang menetapkan kebenaranmu terhadap kaum musyrikin; atau artinya Kami berfirman kepada Muhammad, "Tanyakanlah." Menurut qiraat yang lain diungkapkan dalam bentuk fi`il madhi (tatkala Musa datang kepada mereka lalu Firaun berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku sangka kamu hai Musa seorang yang kena sihir.") orang yang tidak sadar dan akal warasmu sudah hilang.

{ قال لقد علمت ما أنزل هؤلاء } الآيات { إلا رب السماوات والأرض بصائر } عبرا ولكنك تعاند وفي قراءة بضم التاء { وإني لأظنك يا فرعون مثبورا } هالكا أو مصروفا عن الخير


102. (Musa menjawab, "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, tiada yang menurunkannya) mukjizat-mukjizat itu (melainkan Rabb yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata) pelajaran-pelajaran, tetapi ternyata kamu masih tetap ingkar. Menurut qiraat lain lafal `alimta dibaca `alimtu (dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Firaun, seorang yang binasa.") hancur atau dipalingkan dari kebaikan.

{ فأراد } فرعون { أن يستفزهم } يخرج موسى وقومه { من الأرض } أرض مصر { فأغرقناه ومن معه جميعا }


103. (Maka terbetiklah maksud) dalam diri Firaun (untuk mengusir mereka) maksudnya mengusir Nabi Musa dan kaumnya (dari tanah itu) yaitu negeri Mesir (maka Kami tenggelamkan dia serta orang-orang yang bersama dia seluruhnya.)

{ وقلنا من بعده لبني إسرائيل اسكنوا الأرض فإذا جاء وعد الآخرة } أي الساعة { جئنا بكم لفيفا } جميعا أنتم وهم


104. (Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israel, "Diamlah di negeri ini, maka apabila tiba masa berbangkit) hari kiamat (niscaya Kami datangkan kalian dalam keadaan bercampur-baur") dengan semua manusia, yaitu kalian dan mereka.

{ وبالحق أنزلناه } أي القرآن { وبالحق } المشتمل عليه { نزل } كما أنزل لم يعتره تبديل { وما أرسلناك } يا محمد { إلا مبشرا } من آمن بالجنة { ونذيرا } من كفر بالنار


105. (Dan Kami turunkan dia itu dengan sebenar-benarnya) Alquran itu (dan dengan membawa kebenaran) mengandung kebenaran (Alquran itu telah turun) dalam keadaan utuh sebagaimana waktu diturunkan tidak akan terjadi perubahan dan penggantian padanya. (Dan Kami tidak mengutus kamu) hai Muhammad (melainkan sebagai pembawa berita gembira) kepada orang yang percaya akan adanya surga (dan pemberi peringatan) terhadap orang yang ingkar kepada adanya neraka.

{ وقرآنا } منصوب بفعل يفسره { فرقناه } نزلناه مفرقا في عشرين سنة أو ثلاث { لتقرأه على الناس على مكث } مهل وتؤدة ليفهموه { ونزلناه تنزيلا } شيئا بعد شيء على حسب المصالح


106. (Dan Alquran itu) lafal Alquran ini dinashabkan oleh fi`il yang dijelaskan oleh firman selanjutnya (telah Kami turunkan secara berangsur-angsur) Kami turunkan secara bertahap selama dua puluh tahun atau dua puluh tiga tahun (agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia) secara perlahan-lahan dan tenang supaya mereka dapat memahaminya (dan Kami menurunkannya bagian demi bagian) sedikit demi sedikit sesuai dengan kemaslahatan.

{ قل } لكفار مكة { آمنوا به أو لا تؤمنوا } تهديد لهم { إن الذين أوتوا العلم من قبله } قبل نزوله وهم مؤمنوا أهل الكتاب { إذا يتلى عليهم يخرون للأذقان سجدا }


107. (Katakanlah) kepada orang-orang kafir Mekah ("Berimanlah kalian kepadanya atau tidak usah beriman) ungkapan ini dimaksud sebagai ancaman buat mereka (Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya) sebelum diturunkan Alquran mereka adalah orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab (apabila Alquran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.")

{ ويقولون سبحان ربنا } تنزيها له عن خلف الوعد { إن } مخففة { كان وعد ربنا } بنزوله وبعث النبي صلى الله عليه و سلم { لمفعولا }


108. (Dan mereka berkata, "Maha Suci Rabb kami) dimaksud memahasucikan Dia dari ingkar janji (sesungguhnya) lafal in di sini adalah bentuk takhfif dari inaa (janji Rabb kami) untuk menurunkan Alquran dan mengutus Nabi Muhammad (pasti dipenuhi.")

{ ويخرون للأذقان يبكون } عطف بزيادة صفة { ويزيدهم } القرآن { خشوعا } تواضعا لله


109. (Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis) diathafkan seraya diberi tambahan sifat (dan mereka makin bertambah) berkat Alquran (kekhusyuannya) merendahkan dirinya kepada Allah swt.

وكان صلى الله عليه و سلم يقول [ ياألله يا رحمن ] فقالوا : ينهانا أن نعبد إلهين وهو يدعو إلها آخر معه فنزل { قل } لهم { ادعوا الله أو ادعوا الرحمن } أي سموه بأيهما أو نادوه بأن تقولوا : يالله يا رحمن { أيا } شرطية { ما } زائدة أي أي هذين { تدعوا } فهو حسن دل على هذا { فله } أي لمسماهما { الأسماء الحسنى } وهذان منها فإنها كما في الحديث [ الله الذي لا إله إلا هو الرحمن الرحيم الملك القدوس السلام المؤمن المهيمن العزيز الجبار المتكبر الخالق البارئ المصور الغفار القهار الوهاب الرزاق الفتاح العليم القابض الباسط الخافض الرافع المعز المذل السميع البصير الحكم العدل اللطيف الخبير الحليم العظيم الغفور الشكور العلي الكبير الحفيظ المقيت الحسيب الجليل الكريم الرقيب المجيب الواسع الحكيم الودود المجيد الباعث الشهيد الحق الوكيل القوي المتين الولي الحميد المحصي المبدئ المعيد المحيي المميت الحي القيوم الواجد الماجد الواحد الأحد الصمد القادر المقتدر المقدم المؤخر الأول الآخر الظاهر الباطن الوالي المتعالي البر التواب المنتقم العفو الرؤوف مالك الملك ذو الجلال والإكرام المقسط الجامع الغني المانع الضار النافع النور الهادي البديع الباقي الوارث الرشيد الصبور ] رواه الترمذي قال تعالى : { ولا تجهر بصلاتك } بقراءتك بها فيسمعك المشركون فيسبوك ويسبوا القرآن ومن أنزله { ولا تخافت } تسر { بها } لينتفع أصحابك { وابتغ } اقصد { بين ذلك } الجهر والمخافتة { سبيلا } طريقا وسطا


110. Disebutkan bahwa Nabi sering mengucapkan kalimat ya Allah, ya Rahman; artinya wahai Allah, wahai Yang Maha Pemurah. Maka orang-orang musyrik mengatakan, "Dia melarang kita untuk menyembah dua tuhan sedangkan dia sendiri menyeru tuhan lain di samping-Nya," maka turunlah ayat berikut ini, yaitu: (Katakanlah) kepada mereka ("Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman) artinya namailah Dia dengan mana saja di antara kedua nama itu; atau serulah Dia seumpamanya kamu mengatakan, 'Ya Allah, ya Rahman,' artinya wahai Allah, wahai Yang Maha Pemurah (nama yang mana saja") huruf ayyan di sini bermakna syarath sedangkan huruf maa adalah zaidah; artinya mana saja di antara kedua nama itu (kamu seru) maka ia adalah baik; makna ini dijelaskan oleh ayat selanjutnya, yaitu: (Dia mempunyai) Dzat yang mempunyai kedua nama tersebut (asmaul husna) yaitu nama-nama yang terbaik, dan kedua nama tersebut, yaitu lafal Allah dan lafal Ar-Rahman adalah sebagian daripadanya. Sesungguhnya asmaul husna itu sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis ialah seperti berikut ini, yaitu: Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Penyayang, Raja di dunia dan akhirat, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Memberi keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Mulia, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Memiliki segala keagungan, Yang Maha Menciptakan, Yang Maha Mengadakan, Yang Maha Memberi rupa, Yang Maha Penerima tobat, Yang Maha Mengalahkan, Yang Maha Memberi, Yang Maha Pemberi rezeki, Yang Maha Membuka, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Menyempitkan rezeki, Yang Maha Melapangkan rezeki, Yang Maha Merendahkan, Yang Maha Mengangkat, Yang Maha Memuliakan, Yang Maha Menghinakan, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Melihat, Yang Maha Memberi keputusan, Yang Maha Adil, Yang Maha Lembut, Yang Maha Waspada, Yang Maha Penyantun, Yang Maha Agung, Yang Maha Pengampun, Yang Maha Mensyukuri, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Memberi azab, Yang Maha Penghisab, Yang Maha Besar, Yang Maha Dermawan, Yang Maha Mengawasi, Yang Maha Memperkenankan, Yang Maha Luas, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Mulia, Yang Maha Membangkitkan, Yang Maha Menyaksikan, Yang Maha Hak, Yang Maha Menolong, Yang Maha Kuat, Yang Maha Teguh, Yang Maha Menguasai, Yang Maha Terpuji, Yang Maha Menghitung, Yang Maha Memulai, Yang Maha Mengembalikan, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Mematikan, Yang Maha Hidup, Yang Maha Memelihara makhluk-Nya, Yang Maha Mengadakan, Yang Maha Mengagungkan, Yang Maha Satu, Yang Maha Esa, Yang Maha Melindungi, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Berkuasa, Yang Maha Mendahulukan, Yang Maha Mengakhirkan, Yang Maha Awal, Yang Maha Akhir, Yang Maha Lahir, Yang Maha Batin, Yang Maha Menguasai, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Melimpahkan kebaikan, Yang Maha Memberi tobat, Yang Maha Membalas, Yang Maha Memaafkan, Yang Maha Penyayang, Raja Diraja, Yang Maha Memiliki kebesaran dan kemuliaan, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengumpulkan, Yang Maha Kaya, Yang Maha Memberi Kekayaan, Yang Maha Mencegah, Yang Maha Memberi kemudaratan, Yang Maha Memberi kemanfaatan, Yang Maha Memiliki cahaya, Yang Maha Memberi petunjuk, Yang Maha Menciptakan keindahan, Yang Maha Kekal, Yang Maha Mewarisi, Yang Maha Membimbing, Yang Maha Penyabar, Yang Maha. Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi. Selanjutnya Allah swt. berfirman: (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu) dengan mengeraskan bacaanmu dalam salatmu, maka orang-orang musyrik akan mendengar bacaanmu itu jika kamu mengerasi suaramu karena itu mereka akan mencacimu dan mencaci Alquran serta mencaci pula Allah yang telah menurunkannya (dan janganlah pula merendahkan) melirihkan (bacaannya) supaya para sahabatmu dapat mengambil manfaat darinya (dan carilah) bersengajalah (di antara kedua itu) yakni di antara suara keras dan suara pelan (jalan tengah) yaitu cara yang pertengahan.

{ وقل الحمد لله الذي لم يتخذ ولدا ولم يكن له شريك في الملك } في الألوهية { ولم يكن له ولي } ينصره { من } أجل { الذل } أي لم يذل فيحتاج إلى ناصر { وكبره تكبيرا } عظمه عظمة تامة عن اتخاذ الولد الشريك والذل وكل ما لا يليق به وترتيب الحمد على ذلك للدلالة على أنه استحق لجميع المحامد لكمال ذاته وتفرده في صفاته وروى الإمام أحمد في مسنده عن معاذ الجهني عن رسول الله صلى الله عليه و سلم أنه كان يقول : [ آية العز الحمد لله الذي لم يتخذ ولدا ولم يكن له شريك في الملك ] إلى آخر السورة والله تعالى أعلم قال مؤلفه هذا آخر ما كملت به تفسير القرآن الكريم الذي ألفه الشيخ الإمام العالم المحقق جلال الدين المحلي الشافعي رضي الله عنه وقد أفرغت فيه جهدي وبذلت فكري فيه نفائس أراها إن شاء الله تعالى تجدي وألفته في مدة قدر ميعاد الكليم وجعلته وسيلة للفوز بجنات النعيم وهو في الحقيقة مستفاد من الكتاب المكمل وعليه في الآي المتشابهة الاعتماد والمعول فرحم الله امرءا نظر بعين الإنصاف إليه ووقف فيه على خطأ فأطلعني عليه وقد قلت : حمدت الله ربي إذ هداني لما أبديت مع عجزي وضعفي فمن لي بالخطأ فأرد عنه ومن لي بالقبول ولو بحرف هذا ولم يكن قط في خلدي أن أتعرض لذلك لعلمي بالعجز عن الخوض في هذه المسالك وعسى الله أن ينفع به نفعا جما ويفتح به قلوبا غلفا وأعينا وآذانا صما وكأني بمن اعتاد المطولات وقد أضرب عن هذه التكملة وأصلها حسما وعدل إلى صريح العناد ولم يوجه إلى دقائقها فهما { ومن كان في هذه أعمى فهو في الآخرة أعمى } رزقنا الله به هداية إلى سبيل الحق وتوفيقا واطلاعا على دقائق كلماته وتحقيقا وجعلنا به { مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا } وفرغ من تأليفه يوم الأحد عاشر شوال سنة سبعين وثمانمائة وكان الابتداء في يوم الأربعاء مستهل رمضان من السنة المذكورة وفرغ من تبييضه يوم الأربعاء سادس صفر سنة إحدى وسبعين وثمانمائة والله أعلم قال الشيخ شمس الدين محمد بن أبي بكر الخطيب الطوخي أخبرني صديقي الشيخ العلامة كمال الدين المحلي أخو شيخنا الشيخ جلال الدين المحلي رحمهما الله تعالى أنه رأى أخاه الشيخ جلال الدين المذكور في النوم وبين يديه صديقنا الشيخ العلامة المحقق جلال الدين السيوطي مصنف هذه التكملة وقد أخذ الشيخ هذه التكملة في يديه وتصفحها ويقول لمصنفها المذكور أيهما أحسن وضعي أو وضعك فقال وضعي فقال : انظر وعرض عليه مواضع فيها وكأنه يشير إلى اعتراض فيها بلطف ومصنف هذه التكملة كلما أورد عليه شيئا يجيبه والشيخ يبتسم ويضحك قال شيخنا الإمام العلامة جلال الدين عبدالرحمن بن أبي بكر السيوطي مصنف هذه التكملة : الذي أعتقده وأجزم به أن الوضع الذي وضعه الشيخ جلال الدين المحلي رحمه الله تعالى في قطعته أحسن من وضعي أنا بطبقات كثيرة كيف وغالب ما وضعته هنا مقتبس من وضعه ومستفاد منه لا مرية عندي في ذلك وأما الذي رؤي في المنام المكتوب أعلاه فلعل الشيخ أشار به إلى المواضع القليلة التي خالفت وضعه فيها لنكتة وهي يسيرة جدا ما أظنها تبلغ عشرة مواضع منها أن الشيخ قال في سورة ص : والروح جسم لطيف يحيا به الإنسان بنفوذه فيه وكنت تبعته أولا فذكرت هذا الحد في سورة الحجر ثم ضربت عليه لقوله تعالى { ويسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي } الآية فهي صريحة أو كالصريحة في أن الروح من علم الله تعالى لا نعلمه فالإمساك عن تعريفها أولى ولذا قال الشيخ تاج الدين بن السبكي في جمع الجوامع : والروح لم يتكلم عليها محمد صلى الله عليه و سلم فنمسك عنها ومنها أن الشيخ قال في سورة الحج : الصائبون فرقة من اليهود فذكرت ذلك في سورة البقرة وزدت أو النصارى بيانا لقول ثان فإنه المعروف خصوصا عند أصحابنا الفقهاء وفي المنهاج وإن خالفت السامرة اليهود والصابئة النصارى في أصل دينهم وفي شرحه أن الشافعي رضي الله عنه نص على أن الصابئين فرقة من النصارى ولا أستحضر الآن موضعا ثالثا فكأن الشيخ رحمه الله تعالى يشير إلى مثل هذا والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب


111. (Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak mempunyai penolong) untuk menjaga-Nya (dari) sebab (kehinaan) artinya Dia tidak dapat dihina karenanya Dia tidak membutuhkan penolong (dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya) artinya besarkanlah Dia dengan pengagungan yang sempurna daripada sifat memiliki anak, mempunyai sekutu, hina dan hal-hal lain yang tidak layak bagi keagungan dan kebesaran-Nya. Urutan pujian dalam bentuk demikian untuk menunjukkan bahwa Dialah yang berhak untuk mendapatkan semua pujian mengingat kesempurnaan Zat-Nya dan kesendirian-Nya di dalam sifat-sifat-Nya. Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya meriwayatkan sebuah hadis melalui Muaz Al-Juhani dari Rasulullah bahwa Rasulullah telah bersabda, "Tanda kemuliaan ialah (kalimat): Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya," sampai dengan akhir surat. Wallahu a`lam.

BERSAMBUNG




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top