حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Selasa, 31 Mei 2016

Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Furqon ayat 41 sampai dengan 60


Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Furqon ayat 41 sampai dengan 60

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


===========================


{ وإذا رأوك إن } ما { يتخذونك إلا هزوا } مهزوءا به يقولون { أهذا الذي بعث الله رسولا } في دعواه محتقرين له عن الرسالة

041. (Dan apabila mereka melihat kamu, maka tidak lain) (mereka menjadikan kamu sebagai ejekan) sasaran ejekan mereka, di dalam ejekannya itu mereka mengatakan, ("Inikah orangnya yang diutus oleh Allah sebagai Rasul?) menurut pengakuannya. Mereka mengatakan demikian dengan nada menghina dan menganggap remeh risalah yang dibawanya.

{ إن } مخففة من الثقيلة واسمها محذوف : أي إنه { كاد ليضلنا } يصرفنا { عن آلهتنا لولا أن صبرنا عليها } لصرفنا عنها قال تعالى : { وسوف يعلمون حين يرون العذاب } عيانا في الآخرة { من أضل سبيلا } أخطأ طريقا أهم أم المؤمنون

042. (Sesungguhnya) lafal In adalah bentuk Takhfif dari lafal Inna, sedangkan isimnya tidak disebutkan, jadi bentuk lengkapnya adalah Innahuu, artinya, sesungguhnya ia (hampirlah ia menyesatkan kita) memalingkan diri kita (dari sesembahan-sesembahan kita, seandainya kita tidak sabar menyembahnya.") niscaya kita dapat dipalingkan dari sesembahan-sesembahan kita olehnya. Maka Allah berfirman, ("Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab) secara terang-terangan kelak di akhirat (siapa yang paling sesat jalannya") yang paling keliru tuntunannya, apakah mereka ataukah orang-orang yang beriman?

{ أرأيت } أخبرني { من اتخذ إلهه هواه } أي مهوية قدم المفعول الثاني لأنه أهم وجملة من اتخذ مفعول أول لرأيت والثاني { أفأنت تكون عليه وكيلا } حافظا تحفظه عن اتباع هواه ؟ لا

043. (Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah kepada-Ku (tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya) maksudnya orang-orang yang menurutkan hawa nafsunya; dalam ungkapan ayat ini Maf'ul kedua didahulukan mengingat kedudukannya yang penting, yaitu lafal Ilaahahu. Sedangkan jumlah Manittakhadza Hawaahu adalah Maf'ul Awwal dari lafal Ara-aita, dan Maf'ul yang kedua adalah lafal Ilaahahu yang didahulukan tadi. (Maka apakah kamu dapat menjadi pemeliharanya?) yang dapat memelihara dia untuk tidak mengikuti hawa nafsunya? Tentu saja tidak.

{ أم تحسب أن أكثرهم يسمعون } سماع تفهم { أو يعقلون } ما تقول لهم { إن } ما { هم إلا كالأنعام بل هم أضل سبيلا } أخطأ طريقا منها لأنها تنقاد لمن يتعهدها وهم لا يطيعون مولاهم المنعم عليهم

044. (Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar) dengan pendengaran yang dibarengi dengan pengertian (atau memahami) apa yang kamu katakan kepada mereka. (Tiada lain) (mereka itu hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi jalannya) daripada binatang ternak itu, karena binatang ternak mau menurut dan patuh kepada penggembalanya, sedangkan mereka tidak mau menaati Pemeliharanya, yaitu Allah, yang telah memberikan kenikmatan kepada mereka.

{ ألم تر } تنظر { إلى } فعل { ربك كيف مد الظل } من وقت الإسفار إلى وقت طلوع الشمس { ولو شاء } ربك { لجعله ساكنا } مقيما لا يزول بطلوع الشمس { ثم جعلنا الشمس عليه } أي الظل { دليلا } فلولا الشمس ما عرف الظل

045. (Apakah kamu tidak memperhatikan) yakni tidak melihat (kepada) ciptaan (Rabbmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang) mulai dari tenggelamnya matahari sampai dengan hendak terbitnya (dan kalau Dia menghendaki) yakni Rabbmu (niscaya Dia menjadikan bayang-bayang itu tetap) artinya tidak hilang sekalipun matahari terbit (kemudian Kami jadikan matahari atasnya) yakni bayang-bayang atau gelap itu (sebagai petunjuk) karena seandainya tidak ada matahari maka niscaya bayang-bayang atau gelap itu tidak akan dikenal.

{ ثم قبضناه } أي الظل الممدود { إلينا قبضا يسيرا } خفيا بطلوع الشمس

046. (Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu) yakni bayang-bayang yang memanjang itu (kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan), yaitu dengan terbitnya matahari.

{ وهو الذي جعل لكم الليل لباسا } ساترا كاللباس { والنوم سباتا } راحة للأبدان بقطع الأعمالأ { وجعل النهار نشورا } منشورا فيه لابتغاء الرزق وغيره

047. (Dialah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai pakaian) yakni yang menutupi bagaikan pakaian (dan tidur untuk istirahat) bagi tubuh setelah selesai dari bekerja (dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha) kalian bangun di waktu itu untuk mencari rezeki dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

{ وهو الذي أرسل الرياح } وفي قراءة الريح { بشرا بين يدي رحمته } متفرقة قدام المطر وفي قراءة بسكون الشين تخفيفا وفي أخرى بسكونها ونون مفتوحة مصدر وفي أخرى بسكونها وضم الموحدة بدل النون : أي مبشرات ومفرد الأولى نشور كرسول والأخيرة بشير { وأنزلنا من السماء ماء طهورا } مطهرا

048. (Dialah yang meniupkan angin) menurut qiraat yang lain lafal Ar-Riih dibaca Ar-Riyah (pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni dekat sebelum hujan. Lafal Nusyuran menurut suatu qiraat dibaca Nusyran, artinya secara terpisah-pisah yakni dibaca secara Takhfif supaya ringan bacaannya. Menurut qiraat yang lain dibaca Nasyran karena dianggap sebagai Mashdar. Menurut qiraat lainnya lagi dibaca Busyra, artinya sebagai pembawa kabar gembira. Bentuk tunggal bacaan pertama adalah Nusyurun, wazannya sama dengan lafal Rasulun yang bentuk jamaknya adalah Rusulun. Sedangkan bentuk tunggal dari bacaan yang kedua yaitu Busyran ialah Basyirun, artinya pembawa kabar gembira (dan Kami turunkan dan langit air yang amat bersih) yaitu air yang dapat dipakai untuk bersuci, atau air yang menyucikan.

{ لنحيي به بلدة ميتا } بالتخفيف يستوي فيه المذكر والمؤنث ذكره باعتبار المكان { ونسقيه } أي الماء { مما خلقنا أنعاما } إبلا وبقرا وغنما { وأناسي كثيرا } جمع إنسان وأصله أناسين فأبدلت النون ياء وأدغمت فيها الياء أو جمع إنسي

049. (Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri atau tanah yang mati) lafal Maitan dibaca Takhfif bentuk Mudzakkar dan Muannatsnya sama saja. Disebutkan dengan maksud, bahwa yang mati itu adalah tanah negeri itu (dan agar Kami memberi minum dengannya) dengan air itu (sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak) unta, sapi dan kambing (dan manusia yang banyak) lafal Anaasiyyu merupakan bentuk jamak dari lafal Insaanun, bentuk asalnya adalah Anaasiinu, kemudian huruf Nun diganti menjadi Ya, lalu huruf Ya yang pertama diidgamkan kepadanya sehingga jadilah Anaasiyyu. Atau lafal Anaasiyyu ini adalah bentuk jamak dari lafal Insiyyun.

{ ولقد صرفناه } أي الماء { بينهم ليذكروا } أصله يتذكروا أدغمت التاء في الذال وفي قراءة ليذكروا بسكون الذال وضم الكاف : أي نعمة الله به { فأبى أكثر الناس إلا كفورا } جحودا للنعمة حيث قالوا : مطرنا بنوء كذا

050. (Dan sesungguhnya Kami telah menggilirnya) yakni air hujan itu (di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran daripadanya) Yadzdzakkaruu asalnya Yatadzakkaruu, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal setelah terlebih dahulu diganti menjadi Dzal pula, sehingga jadilah Yadzdzakkaruu. Menurut suatu qiraat dibaca Liyadzkuruu, sehingga artinya menjadi: supaya mereka ingat akan nikmat Allah dengan adanya air tersebut (maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari) nikmat Allah, karena mereka mengatakan bahwa hujan kita ini disebabkan munculnya bintang anu.

{ ولو شئنا لبعثنا في كل قرية نذيرا } يخوف أهلها ولكن بعثناك إلى أهل القرى كلها نذيرا ليعظم أجرك

051. (Dan andai kata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan) untuk mengingatkan penduduknya, akan tetapi Kami mengutus kamu, hai Muhammad, kepada penduduk semua negeri sebagai pemberi peringatan kepada mereka semuanya, supaya pahalamu menjadi besar.

{ فلا تطع الكافرين } في هواهم { وجاهدهم به } أي القرآن { جهادا كبيرا }

052. (Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir) memperturutkan hawa nafsu mereka (dan berjihadlah terhadap mereka dengannya) dengan Alquran (dengan jihad yang besar).

{ وهو الذي مرج البحرين } أرسلهما متجاورين { هذا عذب فرات } شديد العذوبة { وهذا ملح أجاج } شديد الملوحة { وجعل بينهما برزخا } حاجزا لا يختلط أحدهما بالآخر { وحجرا محجورا } أي سترا ممنوعا به اختلاطهما

053. (Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir) secara berdampingan (yang ini tawar lagi segar) sangat tawar lagi menyegarkan (dan yang lain asin lagi pahit) asin sekali sehingga rasanya pahit (dan Dia jadikan antara keduanya dinding) batas yang menyebabkan kedua air tersebut tidak membaur, antara yang satu dengan yang lainnya (dan batas yang menghalangi) yakni penghalang yang mencegah keduanya untuk bercampur.

{ وهو الذي خلق من الماء بشرا } من المني إنسانا { فجعله نسبا } ذا نسب { وصهرا } ذا صهر بأن يتزوج ذكرا كان أو أنثى طلبا للتناسل { وكان ربك قديرا } قادرا على ما يشاء

054. (Dan Dia pula yang menciptakan manusia dari air) yakni dari air mani; lafal Basyar adalah sinonim dari lafal Insaan (lalu Dia jadikan manusia itu punya keturunan) punya hubungan nasab (dan mushaharah) punya hubungan mushaharah, misalnya seorang lelaki atau perempuan melakukan perkawinan dengan pasangannya untuk memperoleh keturunan, maka hubungan kekeluargaan dari perkawinan ini dinamakan hubungan Mushaharah (dan adalah Rabbmu Maha Kuasa) untuk menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.

{ ويعبدون } أي الكفار { من دون الله ما لا ينفعهم } بعبادته { ولا يضرهم } بتركها وهو الأصنام { وكان الكافر على ربه ظهيرا } معينا للشيطان بطاعته

055. (Dan mereka menyembah) yakni orang-orang kafir (selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka) dengan menyembahnya (dan tidak pula memberi mudarat kepada mereka) jika tidak disembah, yang dimaksud adalah berhala-berhala. (Adalah orang kafir itu selalu menentang Rabbnya) selalu membantu setan dengan cara taat kepadanya dan menentang Rabbnya.

{ وما أرسلناك إلا مبشرا } بالجنة { ونذيرا } مخوفا من النار

056. (Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira) (dan pemberi peringatan) yang memperingatkan manusia tentang neraka.

{ قل ما أسألكم عليه } أي على تبليغ ما أرسلت به { من أجر إلا } لكن { من شاء أن يتخذ إلى ربه سبيلا } طريقا بإنفاق ماله في مرضاته تعالى فلا أمنعه من ذلك

057. (Katakanlah! "Aku tidak meminta kepada kalian dalam menyampaikan hal ini) yakni menyampaikan apa yang aku diutus untuk menyampaikannya (upah sedikit pun, melainkan) tetapi hanya mengharapkan kepatuhan (orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Rabbnya) dengan cara menginfakkan harta bendanya ke jalan keridaan-Nya, maka untuk hal ini aku tidak mencegahnya.

{ وتوكل على الحي الذي لا يموت وسبح } متلبسا { بحمده } أي قل : سبحان الله والحمد لله { وكفى به بذنوب عباده خبيرا } عالما تعلق به بذنوب

058. (Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup Kekal Yang tidak mati, dan bertasbihlah) seraya (memuji kepada-Nya) yakni, katakanlah, 'Subhanallah Wal Hamdulillah' yang artinya; Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah. (Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya) lafal Bihi berta'alluq kepada lafal Dzunubi.

هو { الذي خلق السماوات والأرض وما بينهما في ستة أيام } من أيام الدنيا : أي في قدرها لأنه لم يكن ثم شمس ولو شاء لخلقهن في لمحة والعدول عنه لتعليم خلقه التثبت { ثم استوى على العرش } هو في اللغة سرير الملك { الرحمن } بدل من ضمير استوى : أي استواء يليق به { فاسأل } أيها الإنسان { به } بالرحمن { خبيرا } يخبرك بصفاته

059. Dia adalah (Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari) dari hari-hari dunia menurut perkiraan; karena pada masa itu masih belum ada matahari. Akan tetapi jika Dia menghendaki niscaya Dia dapat menciptakan kesemuanya dalam waktu sekejap saja. Sengaja Dia memakai cara ini dengan maksud untuk mengajari makhluk-Nya supaya berlaku perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa dalam segala hal (kemudian Dia berkuasa di atas Arasy) arti kata Arasy menurut istilah bahasa adalah singgasana raja. (yakni Allah Yang Maha Penyayang) lafal Ar-Rahmaan ini berkedudukan menjadi Badal dari Dhamir yang terkandung di dalam lafal Istawaa Makna Istawaa ialah bersemayam, karena ungkapan inilah yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya (maka tanyakanlah) hai manusia (tentang Dia) tentang Allah Yang Maha Pemurah (kepada orang yang mengetahui.") tentang-Nya, dia akan menceritakan kepada-Mu mengenai sifat-sifat-Nya.

{ وإذا قيل لهم } لكفار مكة { اسجدوا للرحمن قالوا وما الرحمن أنسجد لما تأمرنا } بالفوقانية والتحتانية والآمر محمد ولا نعرفه ؟ لا { وزادهم } هذا القول لهم { نفورا } عن الإيمان قال تعالى :

060. (Dan apabila dikatakan kepada mereka) yaitu penduduk Mekah ("Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Pemurah", mereka menjawab, "Siapakah Yang Maha Pemurah itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami bersujud kepada-Nya?") lafal Ta`muruuna dapat dibaca Ya`muruuna dan yang memerintahkan kepada mereka untuk bersujud adalah Nabi Muhammad. Makna ayat; kami tidak mengetahui-Nya, maka kami tidak mau bersujud kepada-Nya (dan makin menambah mereka) perintah bersujud yang ditujukan kepada mereka itu menambah mereka (semakin jauh) dari iman. Maka Allah berfirman,

BERSAMBUNG




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top