حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Jumat, 27 Mei 2016

Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Kahfi ayat 21 sampai dengan 40


Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Kahfi ayat 21 sampai dengan 40

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


===========================


{ وكذلك } كما بعثناهم { أعثرنا } أطلعنا { عليهم } قومهم والمؤمنين { ليعلموا } أي قومهم { أن وعد الله } بالبعث { حق } بطريق أن القادر على إنامتهم المدة الطويلة وإبقائهم على حالهم بلا غذاء قادر على إحياء الموتى { وأن الساعة لا ريب } شك { فيها إذ } معمول لأعثرنا { يتنازعون } أي المؤمنون والكفار { بينهم أمرهم } أمر الفتية في البناء حولهم { فقالوا } أي الكفار { ابنوا عليهم } أي حولهم { بنيانا } يسترهم { ربهم أعلم بهم قال الذين غلبوا على أمرهم } أمر الفتية وهم المؤمنون { لنتخذن عليهم } حولهم { مسجدا } يصلى فيه وفعل ذلك على باب الكهف


021. (Dan demikianlah) sebagaimana Kami bangunkan mereka (Kami memperlihatkan) (kepada mereka) yakni kaum Ashhabul Kahfi dan kaum Mukminin pada umumnya (agar mereka mengetahui) artinya khusus bagi kaum Ashhabul Kahfi (bahwa janji Allah itu) yaitu adanya hari berbangkit (benar) dengan kesimpulan, bahwa Allah Yang Maha Kuasa mematikan mereka dalam masa yang sangat lama, kemudian mereka tetap utuh sekalipun tanpa makan dan minum, maka Dia Maha Kuasa pula untuk menghidupkan orang-orang yang sudah mati (dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan) (padanya. Ketika) lafal Idz ini menjadi Ma'mul daripada lafal A'tsarnaa (orang-orang itu berselisih) orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir (tentang urusan mereka) maksudnya mengenai perkara para pemuda itu dalam hal bangunan yang akan didirikan di sekitar tempat Ashhabul Kahfi itu (orang-orang itu berkata) yakni orang-orang kafir (Dirikanlah di atas gua mereka) di sekitar tempat mereka (sebuah bangunan) untuk menutupi mereka (Rabb mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata,) yang dimaksud adalah yang menguasai perkara para pemuda tersebut, yaitu orang-orang yang beriman, ("Sesungguhnya kami akan mendirikan di atasnya) yakni di sekitarnya (sebuah rumah peribadatan.") tempat orang-orang melakukan salat; akhirnya dibuatlah sebuah rumah peribadatan di pintu gua tersebut.

{ سيقولون } أي المتنازعون في عدد الفتية في زمن النبي صلى الله عليه و سلم أي يقول بعضهم هم { ثلاثة رابعهم كلبهم ويقولون } أي بعضهم { خمسة سادسهم كلبهم } والقولان لنصارى نجران { رجما بالغيب } أي ظنا في الغيبة عنهم وهو راجع إلى القولين معا ونصبه على المفعول له أي لظنهم ذلك { ويقولون } أي المؤمنون { سبعة وثامنهم كلبهم } الجملة من المبتدأ وخبره صفة سبعة بزيادة الواو وقيل تأكيد أو دلالة على لصوق الصفة بالموصوف ووصف الأولين بالرجم دون الثالث دليل على أنه مرضي وصحيح { قل ربي أعلم بعدتهم ما يعلمهم إلا قليل } قال ابن عباس أنا من القليل وذكرهم سبعة { فلا تمار } تجادل { فيهم إلا مراء ظاهرا } بما أنزل عليك { ولا تستفت فيهم } تطلب الفتيا { منهم } من أهل الكتاب اليهود { أحدا } وسأله أهل مكة عن خبر أهل الكهف فقال أخبركم به غدا ولم يقل إن شاء الله فنزل :


022. (Nanti mereka akan mengatakan) yaitu orang-orang yang berselisih pendapat di zaman Nabi saw. tentang bilangan para pemuda itu. Atau dengan kata lain sebagian di antara mereka mengatakan bahwa jumlah mereka ada (tiga orang yang keempat adalah anjingnya dan yang lain mengatakan) sebagian yang lain daripada mereka (lima orang dan yang keenam adalah anjingnya) kedua pendapat tersebut dikatakan oleh orang-orang Nasrani dari Najran (sebagai terkaan terhadap barang yang gaib) hanya berlandaskan kepada dugaan belaka tanpa bukti yang nyata; kedua pendapat tersebut hanyalah main terka saja. Lafal Rajman dinashabkan karena menjadi Maf'ul Lah, artinya: sebagai terkaan mereka terhadap barang yang gaib (dan yang lain lagi mengatakan) yakni orang-orang Mukmin (Jumlah mereka, tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya) Jumlah ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada, sedangkan Khabarnya adalah Sifat daripada lafal Sab'atun, dengan ditambahi huruf Wawu sesudahnya. Menurut pendapat yang lain, berkedudukan menjadi Taukid, atau menunjukkan tentang menempelnya sifat kepada Maushufnya. Dan disifatinya kedua pendapat yang tadi dengan istilah Ar-Rajmi yakni terkaan, berbeda dengan pendapat yang ketiga sekarang ini, hal ini menunjukkan bahwa pendapat yang ketiga ini adalah pendapat yang sahih dan dibenarkan (Katakanlah, "Rabbku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui bilangan mereka kecuali sedikit") Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, "Saya adalah salah seorang daripada orang-orang yang sedikit itu." Selanjutnya ia menuturkan bahwa jumlah mereka ada tujuh orang. (Karena itu janganlah kamu bertengkar) yakni memperdebatkan (tentang hal mereka, kecuali pertengkaran yang lahir saja) daripada sebagian apa yang diturunkan kepadamu (dan jangan kamu menanyakan tentangnya) maksudnya kamu meminta penjelasan tentang Ashkabul Kahfi itu (dari mereka) mempertanyakan kepada sebagian daripada orang-orang ahli kitab, yaitu orang-orang Yahudi (seseorang pun) pada suatu ketika penduduk Mekah menanyakan tentang kisah Ashhabul Kahfi itu. Lalu Nabi menjawab, "Saya akan menceritakannya kepada kalian besok", tanpa memakai kata Insya Allah, maka turunlah firman-Nya:

{ ولا تقولن لشيء } أي لأجل شيء { إني فاعل ذلك غدا } أي فيما يستقبل من الزمان


023. (Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu) tentang sesuatu (Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi) lafal Ghadan artinya di masa mendatang.

{ إلا أن يشاء الله } أي إلا ملتبسا بمشيئة الله تعالى بأن تقول إن شاء الله { واذكر ربك } أي مشيئته معلقا بها { إذا نسيت } ويكون ذكرها بعد النسيان كذكرها مع القول قال الحسن وغيره ما دام في المجلس { وقل عسى أن يهدين ربي لأقرب من هذا } من خبر أهل الكهف في الدلالة على نبوتي { رشدا } هداية وقد فعل الله ذلك


024. (Kecuali dengan menyebut "Insya Allah") artinya, mengecualikannya dengan menggantungkan hal tersebut kepada kehendak Allah, seumpamanya kamu mengatakan Insya Allah (Dan ingatlah kepada Rabbmu) yaitu kepada kehendak-Nya seraya menggantungkan diri kepada kehendak-Nya (jika kamu lupa) ini berarti jika ingat kepada kehendak-Nya sesudah lupa, sama dengan ingat kepada kehendak-Nya sewaktu mengatakan hal tersebut. Hasan dan lain-lainnya mengatakan, "Selagi seseorang masih dalam majelisnya" (dan katakanlah, "Mudah-mudahan Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat daripada ini) yaitu berita tentang Ashhabul Kahfi untuk menunjukkan kebenaran kenabianku (kebenarannya") yakni petunjuk yang lebih benar, dan memang Allah memperkenankan hal tersebut.

{ ولبثوا في كهفهم ثلاث مائة } بالتنوين { سنين } عطف بيان لثلاثمائة وهذه السنون الثلاثمائة عند أهل الكهف شمسية وتزيد القمرية عليها عند العرب تسع سنين وقد ذكرت في قوله { وازدادوا تسعا } أي تسع سنين فالثلاثمائة الشمسية : ثلاثمائة وتسع قمرية


025. (Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus) lafal Miatin dibaca dengan memakai harakat Tanwin pada akhirnya (tahun) berkedudukan sebagai 'Athaf Bayan yang dikaitkan dengan lafal Tsalaatsu Miatin. Perhitungan tiga ratus tahun ini berdasarkan hisab yang berlaku di kalangan kaum Ashhabul Kahfi, yaitu berdasarkan perhitungan tahun Syamsiah. Dan bila menurut hisab tahun Qamariah sebagaimana yang berlaku di kalangan orang-orang Arab, maka menjadi bertambah sembilan tahun, dan hal ini disebutkan di dalam firman selanjutnya, yaitu (dan ditambah sembilan tahun) yakni hisab yang tiga ratus tahun berdasarkan tahun Syamsiah dan hisab yang tiga ratus sembilan tahun berdasarkan tahun Qamariyah.

{ قل الله أعلم بما لبثوا } ممن اختلفوا فيه وهو ما تقدم ذكره { له غيب السماوات والأرض } أي علمه { أبصر به } أي بالله هي صيغة تعجب { وأسمع } به كذلك بمعنى ماأبصره وما أسمعه وهما على جهة المجاز والمراد أنه تعالى لا يغيب عن بصره وسمعه شيء { مالهم } لأهل السماوات والأرض { من دونه من ولي } ناصر { ولا يشرك في حكمه أحدا } لأنه غني عن الشريك


026. (Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di gua) daripada orang-orang yang berselisih pendapat tentangnya, sebagaimana yang telah disebutkan tadi (Kepunyaan-Nyalah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi) ilmu kesemuanya berada pada-Nya. (Alangkah terang penglihatan-Nya) penglihatan Allah, lafal Abshir bihi adalah Shighat Ta'ajjub (dan alangkah tajam pendengaran-Nya) pendengaran Allah, demikian pula lafal Asmi' bihi sama dengan lafal Maa Asma'ahu, dan yang sebelumnya sama dengan lafal Maa Absharahu, keduanya merupakan ungkapan cara Majaz. Makna yang dimaksud ialah, bahwa tiada sesuatu pun yang tidak diketahui oleh penglihatan dan pendengaran Allah (tak ada bagi mereka) bagi semua penduduk langit dan bumi (seorang pelindung pun selain daripada-Nya) seorang yang dapat menolong (dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan") karena sesungguhnya Dia tidak membutuhkan adanya sekutu.

{ واتل ما أوحي إليك من كتاب ربك لا مبدل لكلماته ولن تجد من دونه ملتحدا } ملجأ


027. (Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Rabb-Mu. Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan mendapatkan perlindungan selain perlindungan-Nya).

{ واصبر نفسك } احبسها { مع الذين يدعون ربهم بالغداة والعشي يريدون } بعبادتهم { وجهه } تعالى لا شيئا من أعراض الدنيا وهم الفقراء { ولا تعد } تنصرف { عيناك عنهم } عبر بهما عن صاحبهما { تريد زينة الحياة الدنيا ولا تطع من أغفلنا قلبه عن ذكرنا } أي القرآن هو عيينة بن حصن وأصحابه { واتبع هواه } في الشرك { وكان أمره فرطا } إسرافا


028. (Dan bersabarlah kamu) tahanlah dirimu (bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap) melalui ibadah mereka itu (keridaan-Nya) keridaan Allah , bukannya karena mengharapkan sesuatu daripada kebendaan duniawi sekali pun mereka adalah orang-orang miskin (dan janganlah berpaling) jangan kamu memalingkan (kedua matamu dari mereka) (karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami) maksudnya dilalaikan hatinya daripada Alquran, dan orang yang dimaksud adalah Uyaynah bin Hishn dan teman-temannya (serta memperturuti hawa nafsunya) yaitu melakukan perbuatan yang memusyrikkan (dan adalah keadaannya itu melewati batas) terlalu berlebih-lebihan.

{ وقل } له ولأصحابه هذا القرآن { الحق من ربكم فمن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر } تهديد لهم { إنا أعتدنا للظالمين } أي الكافرين { نارا أحاط بهم سرادقها } ما أحاط بها { وإن يستغيثوا يغاثوا بماء كالمهل } كعكر الزيت { يشوي الوجوه } من حره إذا قرب إليها { بئس الشراب } هو { وساءت } أي النار { مرتفقا } تمييز منقول عن الفاعل أي قبح مرتفقها وهو مقابل لقوله الآتي في الجنة { وحسنت مرتفقا } وإلا فأي ارتفاق في النار


029. (Dan katakanlah) kepadanya dan kepada teman-temannya, bahwa Alquran ini (adalah benar datang dari Rabb kalian, maka barang siapa yang ingin beriman, hendaklah ia beriman dan barang siapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir). Kalimat ayat ini merupakan ancaman buat mereka. (Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu) yaitu bagi orang-orang kafir (neraka, yang gejolaknya mengepung mereka) yang melahap apa saja yang dikepungnya. (Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih) seperti minyak yang mendidih (yang menghanguskan muka) karena panasnya, jika seseorang mendekat kepadanya (seburuk-buruk minuman) adalah minuman itu (dan ia adalah sejelek-jelek) yakni neraka itu (tempat istirahat). Lafal Murtafaqan sebagai lawan makna yang telah disebutkan di dalam ayat yang lain sehubungan dengan gambaran surga, yaitu firman-Nya, "Dan surga itu adalah tempat istirahat yang paling indah" (Q.S, 18 Al-Kahfi, 31). Jika tidak diartikan demikian, maka tidaklah pantas neraka dikatakan sebagai tempat istirahat.

{ إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات إنا لا نضيع أجر من أحسن عملا } الجملة خبر إن الذين وفيها إقامة الظاهر مقام المضمر والمعنى أجرهم أي نثيبهم بما تضمنه


030. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik) Jumlah kalimat "Innaa Laa Nudhii'u" berkedudukan menjadi Khabar daripada "Innal Ladziina". Di dalam ungkapan ini terkandung pengertian meletakkan isim Zhahir pada tempat isim Mudhmar; makna yang dimaksud adalah Ajrahum atau pahalanya. Atau dengan kata lain, Kami akan memberi pahala kepada mereka sesuai dengan amal baik mereka.

{ أولئك لهم جنات عدن } إقامة { تجري من تحتهم الأنهار يحلون فيها من أساور } قيل من زائدة وقيل للتبعيض وهي جمع أسورة كأحمرة جمع سوار { من ذهب ويلبسون ثيابا خضرا من سندس } ما رق من الديباج { وإستبرق } ما غلظ منه وفي آية الرحمن { بطائنها من إستبرق } { متكئين فيها على الأرائك } جمع أريكة وهي السرير في الحجلة وهي بيت يزين بالثياب والستور للعروس { نعم الثواب } الجزاء الجنة { وحسنت مرتفقا }


031. (Mereka itulah orang-orang yang bagi mereka surga Adn) sebagai tempat tinggal mereka (mengalir sungai-sungai di bawahnya. Dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang) menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa huruf Min di sini adalah Zaidah dan menurut pendapat yang lain dikatakan pula bahwa itu mengandung makna Tab'idh atau sebagian. Lafal Asaawira adalah bentuk jamak dari lafal Aswiratun yang wazannya sama dengan lafal Ahmiratun, dan lafal Aswiratun ini pun adalah bentuk jamak dari kata tunggal Siwaarun (emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus) sutra yang paling halus (dan sutra tebal) sutra yang paling tebal. Di dalam surah Ar-Rahman disebutkan, "Yang sebelah dalamnya dari sutra yang tebal." (Q.S. Ar-Rahman 54). (Sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan) lafal Araaiki adalah bentuk jamak dari kata Ariikah, yaitu pelaminan yang dihiasi dengan berbagai macam pakaian dan kelambu buat pengantin. (Itulah sebaik-baik pahala) yaitu surga (dan tempat istirahat yang paling indah).

{ واضرب } اجعل { لهم } للكفار مع المؤمنين { مثلا رجلين } بدل وهو وما بعده تفسير للمثل { جعلنا لأحدهما } الكافر { جنتين } بستانين { من أعناب وحففناهما بنخل وجعلنا بينهما زرعا } يقتات به


032. (Dan berikanlah) jadikanlah (buat mereka) buat orang-orang kafir beserta orang-orang Mukmin (sebuah perumpamaan dua orang laki-laki). Lafal Rajulaini menjadi Badal daripada lafal Matsalan, dan lafal Rajulaini dengan lafal-lafal yang sesudahnya berkedudukan sebagai penafsir daripada lafal Matsalan (Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya) yakni bagi orang yang kafir (dua buah kebun) dua buah perkebunan (anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang) yang khusus menghasilkan makanan pokok.

{ كلتا الجنتين } كلتا مفرد يدل على التثنية مبتدأ { آتت } خبره { أكلها } ثمرها { ولم تظلم } تنقص { منه شيئا } { وفجرنا } أي شققنا { خلالهما نهرا } يجري بينهما


033. (Kedua buah kebun itu) lafal Kiltaa adalah Mufrad yang menunjukkan makna Tatsniyah; ia berkedudukan menjadi Mubtada (menghasilkan). Lafal Aatat ini menjadi Khabar Kiltaa (buahnya) yakni buah-buahannya (dan kebun itu tiada dizalimi) dikurangi (buahnya sedikit pun dan Kami alirkan) artinya, Kami bedahkan (sungai di celah-celah kedua kebun itu) yakni sungai itu mengalir di antara kedua kebun tersebut.

{ وكان له } مع الجنتين { ثمر } بفتح الثاء والميم وبضمها وبضم الأول وسكون الثاني وهو جمع ثمرة كشجرة وشجر وخشبة وخشب وبدنة وبدن { فقال لصاحبه } المؤمن { وهو يحاوره } يفاخره { أنا أكثر منك مالا وأعز نفرا } عشيرة


034. (Dan dia mempunyai) di samping kedua kebun itu (buah-buahan yang banyak) lafal Tsamarun atau Tsumurun atau Tsumrun adalah bentuk jamak dari kata Tsamratun; keadaannya sama dengan lafal Syajaratun dan Syajarun, atau Khasyabatun dan Khasyabun, atau Badanatun dan Badanun (maka ia berkata kepada kawannya) yang mukmin (ketika ia bercakap-cakap dengan dia) seraya membanggakan miliknya, "(Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat)" keluargaku lebih kuat.

{ ودخل جنته } بصاحبه يطوف به فيها ويريه أثمارها ولم يقل جنتيه إرادة للروضة وقيل اكتفاء بالواحد { وهو ظالم لنفسه } بالكفر { قال ما أظن أن تبيد } تنعدم { هذه أبدا }


035. (Dan dia memasuki kebunnya) dengan membawa temannya yang Mukmin itu, seraya membawanya ke sekeliling kebun serta memperlihatkan kepadanya hasil buah-buahannya. Di sini tidak diungkapkan dengan memakai lafal Jannataihi dalam bentuk Tatsniyah karena pengertian yang dimaksud adalah tamannya. Menurut pendapat yang lain disebutkan, bahwa cukup hanya dengan menyebutkan satu saja (sedang dia lalim terhadap dirinya sendiri) dengan melakukan kekafiran (ia berkata, "Aku kira tidak akan binasa) tidak akan lenyap (kebun ini untuk selama-lamanya).

{ وما أظن الساعة قائمة ولئن رددت إلى ربي } في الآخرة على زعمك { لأجدن خيرا منها منقلبا } مرجعا


036. (Dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku) di akhirat kelak sebagaimana dugaanmu itu (pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu)" tempat tinggal yang lebih baik.

{ قال له صاحبه وهو يحاوره } يجاوبه { أكفرت بالذي خلقك من تراب } لأن آدم خلق منه { ثم من نطفة } مني { ثم سواك } عدلك وصيرك { رجلا }


037. (Kawannya yang Mukmin berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya) seraya menjawab apa yang telah dikatakannya tadi, ("Apakah kamu ingkar terhadap Rabb yang telah menciptakan kamu dari tanah) karena Nabi Adam diciptakan dari tanah dan dia sebagai anak cucunya (kemudian dari setetes air mani) setetes sperma (lalu Dia menyempurnakan bentukmu) merampungkan bentukmu dan menjadikanmu (sebagai seorang laki-laki)".

{ لكنا } أصله لكن أنا نقلت حركة الهمزة إلى النون أو حذفت الهمزة ثم أدغمت النون في مثلها { هو } ضمير الشأن تفسره الجملة بعده والمعنى أنا أقول { الله ربي ولا أشرك بربي أحدا }


038. (Tetapi aku) lafal Laakinna asalnya merupakan gabungan antara lafal Laakin dan Anaa, kemudian harakat huruf Hamzah Anaa dipindahkan kepada Nun lafal Laakin; atau huruf Hamzah Anaa dibuang kemudian huruf Nun lafal Laakin diidgamkan kepada Na, sehingga jadilah Laakinna (mengatakan) lafal Huwa mengandung dhamir Sya'an yang dijelaskan oleh kalimat sesudahnya; artinya, aku mengatakan, ("Allah adalah Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku)".

{ ولولا } هلا { إذ دخلت جنتك قلت } عند إعجابك بها هذا { ما شاء الله لا قوة إلا بالله } وفي الحديث [ من أعطي خيرا من أهل أو مال فيقول عند ذلك ما شاء الله لا قوة إلا بالله لم ير فيه مكروها ] { إن ترن أنا } ضمير فصل بين المفعولين { أقل منك مالا وولدا }


039. (Mengapa tidak) (kamu katakan sewaktu kamu memasuki kebunmu) sewaktu kamu merasa takjub dengan kebunmu itu, ("Ini adalah apa yang telah dikehendaki oleh Allah; tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah?)" di dalam sebuah hadis telah disebutkan, "Barang siapa yang diberi kebaikan (nikmat), baik berupa istri yang cantik lagi saleh atau pun harta benda yang banyak, lalu ia mengatakan, 'Maasya Allaah Laa Quwwata Illaa Billaah' (Ini adalah apa yang dikehendaki oleh Allah, dan tiada kekuatan melainkan berkat pertolongan Allah), niscaya ia tidak akan melihat hal-hal yang tidak disukai akan menimpa kebaikan tersebut. (Jika kamu anggap aku ini) lafal Anaa merupakan dhamir Fashl yang memisahkan antara kedua Maf'u1 (lebih sedikit daripada kamu dalam hal harta dan anak).

{ فعسى ربي أن يؤتين خيرا من جنتك } جواب الشرط { ويرسل عليها حسبانا } جمع حسبانة أي صواعق { من السماء فتصبح صعيدا زلقا } أرضا ملساء لا يثبت عليها قدم


040. (Maka mudah-mudahan Rabbku, akan memberi kepadaku kebun yang lebih baik daripada kebunmu ini) jumlah kalimat ayat ini menjadi Jawab daripada Syarat pada ayat sebelumnya (dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan kepada kebunmu) lafal Husbanan adalah bentuk jamak dari kata Husbanah artinya petir (dan langit, hingga kebun itu menjadi tanah yang licin) tanah yang sangat licin sehingga telapak kaki tidak dapat berpijak padanya.

BERSAMBUNG




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top