Tafsir Jalalain Terjemah Surat Ath Thur ayat 31 sampai dengan 49
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
===========================
{ قل تربصوا } هلاكي { فإني معكم من المتربصين } هلاككم فعذبوا بالسيف يوم بدر والتربص الانتظار
31. (Katakanlah! "Tunggulah) oleh kalian kebinasaanku (maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu pula bersama kalian") menunggu kebinasaan kalian; akhirnya mereka disiksa oleh Allah melalui pedang dalam perang Badar. Makna Tarabbush. adalah menunggu.
{ أم تأمرهم أحلامهم } عقولهم { بهذا } قولهم له : ساحر كاهن مجنون أي لا تأمرهم بذلك { أم } بل { هم قوم طاغون } بعنادهم
32. (Apakah mereka diperintah oleh pikiran pikiran mereka) oleh akal pikiran mereka (untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan itu) yakni perkataan mereka terhadapnya, bahwa dia adalah seorang tukang sihir, seorang tukang tenung, dan seorang gila. Maksudnya, ialah bahwa pikiran-pikiran mereka tidak memerintahkan mereka untuk melakukan hal tersebut (bahkan) lebih dari itu (mereka kaum yang melampaui batas) dengan keingkaran dan pembangkangan mereka itu.
{ أم يقولون تقوله } اختلق القرآن لم يختلقه { بل لا يؤمنون } استكبارا فإن قالوا اختلقه :
33. (Ataukah mereka mengatakan, bahwa dia membuat-buatnya) yakni Nabi Muhammad telah membuat-buat Alquran, padahal dia tidak membuat-buatnya (sebenarnya mereka tidak beriman) karena kesombongan mereka. Jika mereka mengatakan bahwa Muhammad telah membuat-buatnya.
{ فليأتوا بحديث } مختلق { مثله إن كانوا صادقين } في قولهم
34. (Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat) yang dibuat-buat (yang semisal dengan Alquran itu jika mereka orang-orang yang benar) di dalam tuduhannya itu.
{ أم خلقوا من غير شيء } من غير خالق { أم هم الخالقون } أنفسهم ولا يعقل مخلوق بغير خالق ولا معدوم بخلق فلا بد لهم من خالق هو الله الواحد فلم لا يوحدونه ويؤمنون برسوله وكتابه
35. (Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun) tanpa ada yang menciptakannya (ataukah mereka yang menciptakan) diri mereka sendiri. Dan tidak masuk akal ada makhluk tanpa pencipta, dan tiada sesuatu yang Ma'dum yakni yang asalnya tiada, dapat menciptakan yang menciptakannya, yaitu Allah yang Maha Esa. Mereka tetap tidak mau mengesakan-Nya dan tidak mau beriman kepada rasul dan kitab-Nya.
{ أم خلقوا السماوات والأرض } ولا يقدر على خلقهما إلا الله الخالق فلم لا يعبدونه { بل لا يوقنون } به وإلا لآمنوا بنبيه
36. (Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?) tiada seorang pun yang dapat menciptakan keduanya selain Allah Yang Maha Pencipta; maka mengapa tidak menyembah-Nya. (Sebenarnya mereka tidak meyakini) Allah, karena seandainya mereka beriman kepada-Nya, niscaya mereka pun akan beriman kepada Nabi-Nya.
{ أم عندهم خزائن ربك } من النبوة والرزق وغيرهما فيخصوا من شاءوا بما شاءوا { أم هم المصيطرون } المتسلطون الجبارون وفعله سيطر ومثله بيطر وبيقر
37. (Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu) berupa kenabian, rezeki dan hal-hal lainnya, lalu karenanya mereka dapat memberikannya kepada siapa yang dikehendaki oleh mereka sesuai dengan apa yang mereka sukai (atau merekakah yang berkuasa?) yang mempunyai kekuasaan dan dapat berlaku sewenang-wenang. Fi'il atau kata kerja dari lafal Mushaythir ini adalah Saythara, maknanya sesinonim dengan lafal Baithara dan Baiqara.
{ أم لهم سلم } مرقى إلى السماء { يستمعون فيه } أي عليه كلام الملائكة حتى يمكنهم منازعة النبي بزعمهم إن ادعوا ذلك { فليأت مستمعهم } مدعي الاستماع عليه { بسلطان مبين } بحجة بينة واضحة ولشبه هذا الزعم بزعمهم أن الملائكة بنات الله قال تعالى :
38. (Ataukah mereka mempunyai tangga) alat untuk naik ke langit (untuk mendengarkan pada langit itu?) perkataan para malaikat sehingga mereka dapat menyaingi nabi, sesuai dengan pengakuan mereka seandainya mereka mengaku-aku memiliki hal tersebut (Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan) orang yang mengaku-aku dapat mendengarkan perkataan malaikat-malaikat di langit (suatu keterangan yang nyata) atau hujah yang jelas lagi gamblang. Mengingat adanya keserupaan pada tuduhan ini dengan tuduhan mereka yang menyatakan, bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, maka Allah berfirman,
{ أم له البنات } بزعمكم { ولكم البنون } تعالى الله عما زعمتموه
39. ("Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan) sesuai dengan tuduhan kalian (dan untuk kalian anak-anak laki-laki?) Maha Tinggi Allah dari segala apa yang mereka duga itu.
{ أم تسألهم أجرا } على ما جئتهم به من الدين { فهم من مغرم } غرم ذلك { مثقلون } فلا يسلمون
40. (Ataukah kalian meminta upah kepada mereka) atas jerih payahmu di dalam menyampaikan agama yang kamu datangkan itu (sehingga mereka oleh utang mereka) oleh tanggungan dalam hal itu (dibebani) karena itu mereka tidak dapat mengembalikannya.
{ أم عندهم الغيب } أي علمه { فهم يكتبون } ذلك حتى يمكنهم منازعة النبي صلى الله عليه و سلم في البعث وأمور الآخرة بزعمهم
41. (Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib) mengetahui hal yang gaib (lalu mereka menuliskannya?) sehingga mereka mampu untuk menentang Nabi dalam masalah hari berbangkit dan perkara-perkara akhirat sesuai dengan dugaan mereka.
{ أم يريدون كيدا } بك ليهلكوك في دار الندوة { فالذين كفروا هم المكيدون } المغلوبون المهلكون فحفظه الله منهم ثم أهلكهم ببدر
42. (Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya?) terhadap dirimu dengan maksud untuk membinasakan dirimu, sewaktu mereka berkumpul di Darunnadwah. (Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya) maksudnya, merekalah yang kalah dan binasa. Allah memelihara nabi dari ulah mereka, kemudian Dia membinasakan mereka dalam perang Badar.
{ أم لهم إله غير الله سبحان الله عما يشركون } به من الآلهة والاستفهام بأم في مواضعها للتقبيح والتوبيخ
43. (Ataukah mereka mempunyai tuhan selain Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan") yakni berhala-berhala yang mereka persekutukan dengan-Nya. Kata tanya dengan memakai lafal Am pada ayat ini dan ayat-ayat sebelumnya mengandung makna memburuk-burukkan dan mencela perbuatan mereka.
{ وإن يروا كسفا } بعضا { من السماء ساقطا } عليهم كما قالوا : { فأسقط علينا كسفا من السماء } أي تعذيبا لهم { يقولوا } هذا { سحاب مركوم } متراكب نروى به ولا يؤمنون
44. (Jika mereka melihat sebagian) bagian (dari langit yang gugur) menimpa mereka, sebagaimana yang mereka minta, yaitu seperti yang dijelaskan oleh ayat lain melalui firman-Nya, "Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit." (Q.S. Asy Syu'ara, 187) sebagai azab atas mereka (mereka akan mengatakan,) "Ini (adalah awan yang bertindih-tindih) awan yang tebal yang akan menyegarkan kami dan mereka tidak mau beriman."
{ فذرهم حتى يلاقوا يومهم الذي فيه يصعقون } يموتون
45. (Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan) yaitu mati semuanya.
{ يوم لا يغني } بدل من يومهم { عنهم كيدهم شيئا ولا هم ينصرون } يمنعون من العذاب في الآخرة
46. (Yaitu hari ketika tidak berguna) menjadi Badal dari lafal Yaumahum (bagi mereka sedikit pun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong) tidak diselamatkan dari azab di akhirat.
{ وإن للذين ظلموا } بكفرهم { عذابا دون ذلك } في الدنيا قبل موتهم فعذبوا بالجوع والقحط سبع سنين وبالقتل يوم بدر { ولكن أكثرهم لا يعلمون } أن العذاب ينزل بهم
47. (Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang lalim) disebabkan kekafiran mereka (ada azab selain daripada itu) di dunia, sebelum kematian mereka; maka mereka disiksa oleh kelaparan dan kekeringan selama tujuh tahun, serta oleh pembunuhan dalam perang Badar. (Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui) bahwasanya azab itu akan menimpa mereka.
{ واصبر لحكم ربك } بإمهالهم ولا يضق صدرك { فإنك بأعيننا } بمرأى منا نراك ونحفظك { وسبح } متلبسا { بحمد ربك } أي قل : سبحان الله وبحمده { حين تقوم } من منامك أو من مجلسك
48. (Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabbmu) yaitu dengan ditangguhkannya mereka dan janganlah dadamu merasa sempit karenanya (maka sesungguhnya kamu berada dalam pengawasan-Ku) yaitu selalu dalam lindungan dan pengawasan-Ku (dan bertasbihlah) seraya (memuji Rabbmu) yaitu katakanlah, 'Subhaanallah Wa Bihamdihii' (ketika kamu bangun berdiri) dari tidurmu atau dari tempat majelismu.
{ ومن الليل فسبحه } حقيقة أيضا { وإدبار النجوم } مصدر أي عقب غروبها سبحه أيضا أو صل في الأول العشاءين وفي الثاني الفجر وقيل الصبح
49. (Dan pada beberapa saat di malam hari bertasbih pulalah) pengertian bertasbih di sini adalah tasbih hakiki yaitu membaca, 'Subhaanallaah Wa bihamdihii' (dan di waktu terbenam bintang-bintang) lafal Idbaar adalah bentuk Mashdar, yakni setelah bintang-bintang itu terbenam maka bertasbih pulalah kamu. Atau lakukanlah salat Isya'ain yaitu Magrib dan Isya, pada pengertian yang pertama, dan pada pengertian yang kedua adalah salat fajar; menurut pendapat lain salat Subuh.
BERSAMBUNG
Back to The Title
Tidak ada komentar:
Posting Komentar